She's a Jerk

100 0 0
                                    

musik kencang, bau alkohol yang menyengat, getaran di bawah sepatu. hal-hal menganggu untuk orang awam, tapi tidak untuk Raney yang memang terlanjur nyaman dengan tempat-tempat seperti itu.

"Ney" wanita berpakaian mini itu menoleh.

"Pelan kan suaramu, bodoh." Raney menatap pria pendek itu dengan malas.

"Suara kencang begitu mengganggu mu, kalau musik kencang, kau menikmati nya."

"Ku ralat. suaramu begitu mengganggu ku."

"apa yang membuatmu begitu marah, Sky." Raney terbelalak dengan wajah kesal.

"Shut the fuck up, Clinton. Are u fuckin kidding me? Sejak kapan?" Clinton menggidikan bahu nya. Mengambil posisi duduk di samping Raney yang masih kesal.

"Target mu pria kaya raya mana lagi, Ney? aku curiga kau sudah mulai nyaman dengan Jake. maksut ku, bukan hal yang mustahil kau mulai nyaman dengan pria bodoh itu."

"Ya.. bisa di bilang seperti itu," Clinton menoleh, berusaha menyembunyikan keterkejutan nya. Memalukan.

"No you don't, Ney. don't you dare." suasana ramai itu entah kenapa tidak mengganggu obrolan mereka, seolah dentuman musik dan suara kecapan bibir milik pasangan lesbi di belakang mereka bukan lah apa apa.

Clinton bergidik ngeri melihat wajah Raney yang berubah serius ketika membicarakan tentang kekasih nya, Jake. Raney bukan tipe wanita yang gampang jatuh cinta, sekalipun dengan partner Sex nya.

Raney mengedarkan pandangan mencari sesuatu, yang masih menjadi teka-teki untuk Clinton. Raney memang susah di tebak, dan Clinton tidak pernah ingin menebak pikiran seorang Raney.

Raney beralih memainkan ponsel nya. Membuka aplikasi berwarna Orange dengan wajah tertekuk. Clinton mengintip dengan terang-terangan. memilah, mana saja yang boleh ia ketahui. Nampak nya, semua bisa ia ketahui.

"Zane, Jordan, Key, Nino. Tak ada yang sepanas aku." Raney mengabaikan nya. wanita itu terus membalas beberapa pesan disana, membuat Clinton semakin penasaran. Raney tak boleh berhenti mencari laki-laki. Jake bukan lah pria yang tepat untuk seorang Raney.

Bola mata Clinton menangkap nama yang tertera di aplikasi datting itu.

"Arkian. coba ku lihat." tanpa banyak basa-basi, Raney memberikan ponsel nya.

Dengan segera Clinton membuka profil pria bernama Arkian itu. melihat beberapa foto, lalu mengangguk.

"Tak terlihat kaya raya. Tak ada nama besar di belakang nya." Raney kembali mengambil ponsel nya. membalas chat dari Arkian lalu kembali fokus pada minuman nya.

"Jangan terlalu fokus dengan Jake. Kau belum pantas. Jake itu laki laki matang, dia ingin segera menikah. Sementara kau? apa kau siap? Aku rasa itu ide yang buruk," Raney mengangguk-angguk. kembali menatap Clinton, namun kali ini dengan wajah mengerikan.

senyum yang lebar,pipi menggembung sebab pipi Raney memang sudah besar. mata yang menyerupai bulan sabit. wanita itu juga menepuk pundak Clinton beberapa kali, membuat Clinton terkejut dengan ekspresi Raney.

"Apa nama emosi itu, Ney? Kau mengerikan, dasar sinting."

"Kau yang mengerikan. Membicarakan soal pernikahan, seolah aku tertarik. Aku tidak ada niat serius dengan Jake, kau tau itu. Memang nya siapa yang ingin menikah secepat itu?. Pegang janji ku ini, aku tidak akan pernah menikah sebelum umur ku 25 tahun." tutur Raney sambil menoel kepala Clinton beberapa kali, membuat Clinton menyerngit heran.

"Kalau kau melanggar?" Tanya nya. Raney memundurkan badan nya sedikit. menyipitkan mata nya, berpikir.

"Aku akan membantu mu dekat dengan Jake,"

She's a JerkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang