Raney tidak benar-benar berada di rumah Clinton. wanita itu menyewa sebuah hotel berbintang selama beberapa hari.
ia memutuskan untuk pergi bukan tanpa alasan. menurut Raney, memberikan tanggung jawab kepada Andre adalah kesalahan terbesar Kaylila di masa lalu, dan perempuan itu ingin mengulangi nya lagi? Raney tak akan mau. maka dari itu Raney lebih memilih pergi, dan menunggu sampai Kaylila pulang dari perjalanan bisnis nya.
sekarang Clinton bersama nya, hanya menemaninya sampai nanti malam. Raney butuh teman, dan Clinton bersedia.
"bosan nya." gumam Raney. Clinton yang tengah asik bermain game pun menoleh sejenak.
"maaf, Ney. aku tidak bisa menidurimu, kau tau aku." Raney bangkit dari tidur nya. menatap Clinton malas. menarik nafas nya pelan, lalu mengutak-atik ponsel nya. mungkin ia harus mengajak beberapa teman datting nya kesini.
"Ya, ajak lah Jordan, Zane atau Arkian kesini. dan tiduri mereka sesuka mu." Raney mendelik.
"tutup mulut mu yang tidak bisa berciuman dengan ku itu." tawa Clinton terdengar nyaring.
"Defeat"
"Defeat. kasihan sekali. itu akibat tak bisa meniduriku," Clinton berdecak. ia kalah, dan ini memalukan.
"Tutup mulutmu, Ney. kau menjijikan." Enggan menanggapi emosi Clinton, Raney beralih menatap ponsel nya yang berkedip, menandakan ada nya pesan masuk.
Merasa di abaikan. Clinton beralih menidurkan diri nya di samping Raney. benar-benar tidur, menutup mata dan menyelam kedalam mimpi. bukan 'tidur' yang sering Raney lakukan bersama banyak pria.
Raney masih sibuk dengan ponselnya, sampai ia mendengar dengkuran keras milik Clinton. Raney menoleh.
"Oh Tuhan." Clinton benar-benar tertidur. Raney mendelik. Ia merasa gagal menjadi perempuan semenjak mengenal Clinton. pasalnya, pria matang itu tak ada menampilkan sedikit ketertarikan nya. ciuman pun Clinton terlihat enggan.
Raney mendesah lelah, lebih memilih kembali membalas pesan dari Arkian. pria tak ia kenal itu akan kesini, berniat menemani nya. dan Clinton harus segera pergi dari sini.
Dengan kasar dan tidak berperasaan, Raney mengguncang tubuh Clinton. untung nya, pria itu bukan tipe yang sulit di bangunkan.
"Jesus. Raney, aku baru saja terlelap."
"Jesus. Clinton, aku tau. tapi teman kencan ku akan kemari dan menemani malamku dengan sentuhan dan dekapan hangat. itu bukan hal yang sia-sia dan membuang waktu." Clinton bergerak-gerak, mencari posisi nyaman lain, dan membuat Raney kesal.
"Pergi, Clinton." pria itu menaikan kepala nya, menatap Raney lamat-lamat.
"Tidak mau."
"Clinton."
"Yes."
"aku akan pergi, kalau.. hari minggu nanti, kita pergi gereja bersama." Raney mengangguk asal.
°°
Nasi goreng yang Raney beli untuk Arkian masih panas, tapi pria tampan itu tetap menyantap nya sambil menatap Raney yang tengah sibuk dengan ponsel nya. Arkian datang ke hotel untuk menemani Raney, tapi wanita itu malah fokus dengan apa yang sedang ia tonton.
"Kau suka girlgroup itu?" Raney menoleh sekilas dengan senyum lebar.
"Blackpink?. Ya. Ya, tentu saja. tak ada alasan untuk tidak menyukai mereka." Arkian mengangguk-angguk. kembali fokus pada makanan nya. ia tidak akan mengganggu Raney yang tengah berbunga-bunga.
"Itu berarti, kau menyukai Rival mereka kan?"
"Siapa?"
"BTS" Raney terkekeh, lalu menggeleng pelan. tak membiarkan mata nya melepaskan pandangan yang ada di ponsel.
"Tidak. aku hanya suka beberapa lagu nya. dan lagi.. aku penyuka perempuan cantik," Tak membiarkan Raney mengejutkan nya, Arkian memilih mengangguk santai.
Dirasa kenyang dan tak ada lagi sisa makanan, Arkian membuang bungkus bekas nasi goreng itu, lalu ikut bergabung bersama Raney. membuat wanita itu menoleh.
"Selesai?" Arkian mengangguk. dengan sigap Raney mengganti tontonan nya. tak semua orang menyukai apa yang ia sukai. jadi Raney berinisiatif untuk bertanya,
"Netflix?" lagi, hanya anggukan yang Raney dapat. bukan karna Arkian adalah pribadi yang dingin. menurut Raney, Arkian cukup hangat untuk penilaian orang baru.
Raney menarik Arkian menuju kasur. setelah di rasa nyaman, Raney mulai memilih film yang akan mereka tonton bersama.
pilihan nya jatuh ke Series Korea yang ia sukai, dan menurutnya, ini akan disukai kaum pria juga.
"Uncanny Counter. pilihan yang menarik." Arkian menjadikan tangan nya sebagai tumpuan kepala Raney, agar wanita itu tak lelah. Raney tak masalah.
cukup menikmati film nya, mereka benar-benar tenggelam disana. hanya beberapa suara yang mereka keluarkan selama Series itu tayang. seperti, suara kekehan, decakan kesal.
setelah menyelesaikan satu Episode, mereka memilih diam sambil berpelukan. menatap plafon kamar hotel dengan pandangan kosong. bagaimana bisa dua orang asing bisa sedekat dan sedalam ini? itu menakutkan untuk orang awam.
"Apa ayah dan ibumu tak akan mencarimu?" mendengar hal itu, Raney yang sedang berada di dalam pelukan Arkian pun mendongak.
"Tidak. aku pikir mereka tidak ada waktu untuk memikirkan sesuatu yang tak mempengaruhi hidup mereka."Kebanyakan orang akan berhenti bertanya setelah mendengar hal itu, dan Raney akan menyimpan luka nya kembali. tapi tidak dengan Arkian.
"Oh ya? kenapa? kalian ada masalah?" mereka terlihat seperti teman lama. bukan nya diam, Raney memilih untuk kembali buka suara.
"Mereka berdua sudah bercerai. Ibuku sibuk bekerja, kalau Ayahku.. ada."
"Kau tinggal dengan siapa?"
"Kakak ku."
"Hebat. kalian mengalami kesulitan?"
"Ku rasa tidak."
"Aku ingin tau lebih jelas,"
"aku beritau intinya saja. ayah ibuku sudah lama berpisah, ibuku bekerja, dan pekerjaan itu membuat semua waktu nya tersita. sekarang dia ada di luar negri, aku tidak tau kapan dia kembali. kalau ayah ku.. dia sudah menikah. apa itu cukup untuk menutup mulut dan pikiran mu yang penasaran?" Arkian menatap mata Raney. mata itu terkesan datar, namun terlihat lelah, marah dan sedih secara bersamaan. Arkian tau, ada luka yang sangat besar yang wanita itu simpan. dan entah kenapa, Arkian ingin tau setiap Detail kehidupan Raney.
"Kau punya kekasih?" Raney mendelik malas.
"Ya."
"Pernah melakukan Sex dengan kekasihmu itu?" Raney ingin tertawa mendengar nya. bersama Jake? Sex? Hell, no. Jake taat agama, pria itu akan menikahi nya.
"No,'
"Dia tidak suka melakukan nya. tapi dengan mantan kekasihku, Dia yang pertama untuk ku."
"Oh, sayang sekali. kalian putus setelah kalian melakukan untuk pertama kali?" Tak ingin menjawab lebih, dan mengingat sakit hati nya itu, Raney lebih memilih mengangguk.
"Baik. ingin melakukan nya bersamaku?"
"Come on, Kian. kau disini untuk itu." tanpa menunggu lama, Arkian melumat bibir Raney dengan lembut. Arkian benar benar lembut. pria itu bahkan membuka baju nya perlahan, seolah jika ia melalukan nya terburu buru Raney akan remuk dan hancur. ciuman itu memabukan, Raney merasakan sesuatu yang berbeda.
merasa lawan nya telah kalah telak, Arkian melepaskan ciuman itu. memutar posisi, agar Raney berbaring dan berada di bawah nya. Raney naked. perempuan cantik itu tak mengenakan apapun, terlihat pasrah di bawah nya. dan Arkian tak membiarkan Raney menunggu lama. tidak akan.
"Aku akan pelan."
"Aku bukan seorang perawan." mendengar itu, Arkian terkekeh kecil. bersiap menyatukan mereka.
°°
-AUTHOR NOTE-
belum saat nya kalian tau.
KAMU SEDANG MEMBACA
She's a Jerk
Romance[M] Sex bebas, alkohol, pesta, bergonta-ganti pasangan. apa yang belum pernah seorang Raney Skylin rasa kan?. semua itu bukan lagi hal yang tabu. Raney sudah kehilangan keperawanan nya saat berumur 15 tahun. dan ia merasa, tidak ada yang perlu di se...