Scene two : Hopeless Romantic

263 36 3
                                    

Katakan saja jika Renjun adalah seorang yang 'hopeless romantic' layaknya lagu sebuah girlgrup yang tengah naik daun. Renjun tidak mengerti, di usianya yang beranjak semakin matang banyak hal telah terjadi.

Ia memiliki keluarga cemara, prestasi gemilang menjuarai beberapa lomba seni bahkan mendapat medali emas saat tergabung dalam grup paduan suara, memiliki teman-teman yang sangat baik, kekurangannya hanyalah soal asmara.

Kerap kali, hubungannya kandas bahkan belum mencapai seumur jagung, seakan ia dikutuk oleh sesuatu.

Entah terkadang ia diselingkuhi, atau ia sendiri yang kehilangan minat terhadap kekasihnya.

Haechan, sahabat sekaligus teman masa kecil Renjun mengusulkan sebuah ide agar Renjun memilih opsi exorcism.

Tentu saja usul gila temannya itu disetujui oleh Renjun.

Mereka berdua adalah pasangan soulmate di mana salah satunya bodoh, yang lain tak lebih baik dari seekor katak dalam tempurung.

Renjun menghela nafas mengingat saat dirinya meminta salah satu pendeta untuk melakukan pembersihan padanya, tentu saja tidak terjadi apa-apa dan setelahnya ia tetap mengalami kegagalan cinta.

Di usianya yang sudah mencapai 20 tahun itu masih menjomblo, tapi bagi Renjun, selama teman-temannya juga menjomblo ia tidak perlu membuang temannya dan mencari teman baru. Dalam arti lain, Haechan pun sama.

Tapi, kasus Haechan sedikit berbeda karena dia ini seorang buaya darat, yang senang sekali berganti-ganti wanita. Sampai Renjun sedikit jengah melihatnya. Minggu kemarin dengan Minggu ini bisa berbeda wanita yang ia gandeng.

Kedua kuasa itu tertangkup lalu ia tiupkan hawa udara panas dari kedua bibirnya untuk sedikit menghilangkan rasa dingin.

Waktu telah memasuki bulan Desember, di mana musim dingin sudah tiba, beberapa kota sudah dihujani salju.

Kepala yang lebih kecil menoleh ke kanan dan ke kiri, suasana halte bis sangatlah sepi, seraya menunggu kedatangan bis 30 menit lagi, Renjun bergumam, "Jika ada seseorang yang datang 5 menit lagi, maka ia akan menjadi takdirku, menjadi pasanganku bahkan di dunia paralel sekalipun."

Tentu saja, setelahnya sebuah kekehan kecil terdengar dari si manis.

Tidak mungkin, akan ada sebuah keajaiban seperti itu.

Tapi, secara tiba-tiba di menit ke 5, seorang laki-laki dengan coat musim dingin panjangnya datang dan duduk di sebelah Renjun, tak lupa sebuah syal merah melingkar di lehernya.

Kulitnya sangat putih bahkan terlihat begitu pucat, mungkin karena suhu yang dingin, rambutnya tertutup beanie dengan merk yang sama seperti milik Renjun.

Kali ini Renjun malah menjadi orang bodoh, wajah polosnya terlihat begitu jelas dengan mulut yang membuka seakan tidak percaya.

"Apa ada yang salah dengan ku?" Tanya pria itu kepada Renjun karena yang lebih muda tidak melepas tatapannya sedikit pun.

"Ah maaf, maaf." Ucap Renjun setelah meneguk ludahnya gugup.

"Eh tunggu, sepertinya kita pernah bertemu sebelumnya?" Kali ini Renjun memiringkan kepalanya dengan satu jari telunjuk berada di dagunya.

"Oh, kau laki-laki manis yang ada di cafe itu." Pria pucat itu menjawab pertanyaan Renjun membuat yang lebih muda mengangguk dan tersenyum lebar.

"Jeong Jaehyun!" Seru Renjun lalu tertawa. Membuat tatapan bingung dari lawan bicaranya.

"Tidak, sebelum kedatangan mu aku berucap jika seseorang datang 5 menit kemudian, ia akan menjadi kekasihku, pasanganku bahkan di dunia paralel sekalipun, dan ternyata tuan Jaehyun lah yang datang." Jelas Renjun membuat sebuah senyuman tipis di wajah rupawan itu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 09, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Endless Love | JaerenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang