.
.
.
Weekend begini, biasanya (y/n) akan bermalas-malasan diatas Kasur kesayangannya, namun hari ini tidak bisa karena sebentar lagi akan ada ujian jadi (y/n) akan pergi ke café untuk belajar kelompok dengan Yaya dan Ying.
“maaf ya aku telat” sambil ngos-ngosan (y/n) masuk ke dalam café namun yang dia lihat bukanlah Ying dan Yaya, melainkan hanya lelaki dengan pakaian hitam corak merahnya yg sedang duduk sambil main game.
“Loh? Kenapa kau disini?” tanya (y/n) sambil duduk di kursi yang berhadapan dengan Hali.
Yang merasa terpanggil pun menoleh kedepan dengan wajah datarnya. “aku diundang Yaya untuk ikut belajar bersama, kau sendiri apa tidak tau?”
(y/n) hanya menggeleng, “mungkin dia lupa memberitau ku, yasudah kita tunggu mereka saja”
Dijawab anggukan oleh Hali yang menyeruput latte panas miliknya, setelahnya beralih lagi ke game nya.
.
.
30 menit kemudian tidak ada tanda-tanda kedatangan duo Y itu.
“kemana mereka, apa terjadi sesuatu..” gelisah, (y/n) melihat sekeliling berharap kedua temannya itu muncul dan memecah es diantara dirinya dan Hali yang sedari tadi sama sekali tidak ada interaksi.
“Yaya barusan ngechat, katanya dia dan Ying ada keperluan mendadak jadi dia minta maaf dan menyuruh kita berdua saja yang belajar kelompok” ucap Hali tiba-tiba sambil menunjukkan layar ponselnya yang berisikan chat nya dengan Yaya.
“e-ehh?? S-sou.. kalau begitu lebih baik kita mulai aja belajarnya” balas (y/n) dan dianggukkan oleh Hali.
Halilintar POV
Selama kami berdiskusi tentang pelajaran dan materi untuk ujian yang akan datang, tanpa sengaja aku terus memperhatikannya.
Wajahnya yang terkena sinar matahari, cara dia menyampaikan dan menjelaskan sesuatu yang mudah dimengerti, bahkan tingkah lucu karena melupakan sesuatu.. aku memperhatikan semuanya.
“Hali?”
“ya?”
“kenapa hanya menatapku, penjelasanku tadi apa kah sudah mengerti?”
“ya, aku sudah mengerti, terima kasih” jawabku seadanya padahal aku tidak terlalu memperhatikan, maaf (y/n).
“kita istirahat sejenak ya, aku lelah” ucapnya sambil merenggangkan otot tangannya. Aku menjawabnya dengan anggukan simple.
“ano ne Hali, apa aku boleh bercerita sesuatu? Mungkin kau bukan tipe orang yang dengan mudah membeberkan cerita orang lain bukan? Tidak seperti Yaya dan Ying yang suka banget bikin gossip mengada-ada tentangku.. hahh..” lanjutnya.
“cerita saja”
Apa yang mau dia ceritakan? Apa tentang siapa yang disukai nya? Wajahnya perlahan memerah walaupun tipis.
“a..aku menyukai seseorang..”
Deg
Aku sedikit tertegun mendengar kalimat itu keluar dari bibir mungilnya, siapa lelaki beruntung itu?
Aku hanya menatapnya dan menunggunya melanjutkan kalimatnya.
“dia.. ntahlah, tapi kurasa dia tidak menyukaiku juga. Tapi setidaknya aku mau mengungkapkannya walaupun akhirnya akan ditolak”
“siapa yang tau kalau tidak dicoba? Mungkin saja dia akan menerimamu” balasku singkat.
Aku sangat penasaran, tapi juga sedikit ada perasaan mengganggu saat mendengarnya menceritakan seseorang yang disukainya.
Apa aku cemburu?
“ya.. makanya mungkin aku akan menyatakannya setelah ujian selesai”
Deg
Lagi-lagi jantungku berdebar, tapi bukan karena perasaan senang melainkan sebaliknya. Aku.. takut kau pergi dengan lelaki lain.“jangan bilang siapa-siapa ya, Hali. Aku percaya padamu”
“hn”
“lalu kau bagaimana? Apa kau juga ada wanita yang kau sukai?”
“ada”
“ehhh?? Benarkah? Siapa?” aku mengangguk.
Kau
“rahasia” hanya dibalas kekehan kecilnya.
“baiklah, baiklah..tidak apa kalau tidak mau menceritakannya” sambungnya sambil meminum frappucino miliknya.
Tbc
K.A
KAMU SEDANG MEMBACA
SONG FICT'S PROJECT | Halilintar
FanfictionBoboiboy Elementals x Reader SONG FICTION SERIES by @kireee_7 ✓Terinspirasi dari beberapa book dengan konsep yg sama ✓Boboiboy and friends milik Monsta ✓Cover book by Pin ✓Original Story, jangan asal re-publish ✓AU ✓Jangan lupa vote, comment, dan...