Bab 14 : Tindakan cepat Dr Jiang

143 9 5
                                    

Hujan turun dengan deras, namun perlahan sepertinya mulai berkurang.

Jiang Nianzi dan Kakek Zhang melewati satu bukit, dan akhirnya tiba di puncak yang berdampingan dengan Desa Damu.

Air telah naik, menenggelamkan seluruh desa di bawahnya.

Dari kejauhan, Jiang Nianzi dapat melihat penduduk berkumpul di lereng bukit, tempat sebuah tenda darurat telah didirikan, menjadi perlindungan dari guyuran hujan.

Banyak yang terjebak di atap rumah mereka, menunggu untuk diselamatkan, sementara yang lain terbawa arus banjir yang kuat.

Di tengah-tengah sungai, seorang anak kecil berusia beberapa tahun terlihat memeluk sebuah potongan kayu yang mengambang, dan Jiang Nianzi memperhatikan tentara-tentara membentuk rantai manusia dengan tubuh mereka sendiri.

Mereka saling bergandengan tangan, dengan satu orang berjalan di atas lengan orang lain yang terentang, berusaha menyelamatkan si kecil.

Jiang Nianzi mempercepat langkahnya bersama dengan Kakek Zhang, bergerak cepat menuju tempat perlindungan di lereng bukit itu.

Hujan mungkin telah mereda, namun tetap saja membawa pengaruh yang tidak kecil.

Beberapa tentara berdiri mengawal penduduk di tempat perlindungan tersebut.

Dalam hantaman banjir yang dahsyat, banyak orang terluka karena terantuk ranting dan benda berat, luka-luka pun tak terelakkan.

Ketika Jiang Nianzi dan Kakek Zhang tiba di tenda, mereka melihat hanya ada satu dokter tua yang tangguh sedang mengurus keadaan para penduduk.

Kedatangan mereka menarik perhatian semua orang di dalam tenda tersebut.

Dokter Li, yang tengah sibuk merawat luka seorang penduduk, menyambut kehadiran mereka dengan tergesa, "Kakek Zhang, tolong datang dan bantu kami di sini."

"Tentu," jawab Kakek Zhang dengan tangkas, tanpa membuang waktu, ia turun tangan membantu penduduk yang terluka.

Dan Jiang Nianzi, dengan penuh kesiapsiagaan, juga mulai membantu dengan apa yang ia bisa.

Pada pandangan pertamanya, bukan luka para penduduk yang menarik perhatian Jiang Nianzi, melainkan lengan seorang tentara yang seragamnya berwarna lebih gelap dari biasanya.

Seragam tentara berwarna hijau tentara itu, setelah dibasahi hujan, warnanya semakin kelam. Hujan lebat telah menyebabkan seragam semua orang basah kuyup.

Namun, warna pada lengan sang tentara lebih gelap dibandingkan bagian lain.

Itu adalah darah.

Dengan segera, Jiang Nianzi mendekati tentara tersebut.

"Duduklah dulu, biar saya tangani luka Anda."

Dalam kondisi darurat, tidak ada waktu untuk berbasa-basi bagi Jiang Nianzi.

Waktu yang dikhabiskan dengan kelembutan bisa digunakan untuk membantu yang lain.

Jiang Nianzi dan Kakek Zhang mendekat, awalnya para tentara mengira mereka adalah penduduk desa yang baru saja diselamatkan.

Hanya setelah mendengar perkataan Dokter Li, mereka menyadari bahwa kedua orang ini adalah dokter.

Tentara tersebut sempat terdiam: "Tidak perlu, tolong rawat warga desa terlebih dulu."

Bagi para prajurit, melindungi warga sipil adalah prioritas utama.

Namun, melihat tentara itu tidak menggubris, Jiang Nianzi langsung menariknya duduk di atas sebuah batu: "Di hadapan dokter, semua orang sama. Buka lengan bajumu."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 09, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

80: Perwira Militer Berwajah Dingin Dikuasai Kecantikan yang Lemah LembutTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang