BAB 2 : BERKENALAN

276 18 4
                                    

𝐇𝐚𝐩𝐩𝐲 𝐑𝐞𝐚𝐝𝐢𝐧𝐠~💐

Len disini kelasnya bukan disitu. Ucap Athaya

Kamu tau dari mana? Kalo itu kelas kita? Ucap Valen yang bingung

Kemarin sebelum kita masuk kesini ummi aku bilang kalo kelas kita yang ini Len. Ucap Athaya

Valen pun hanya ber oh ria saja

Mereka berdua pun masuk ke kelas.

Teman teman yang duduk disitu bingung, mengapa ada perempuan yang mereka tidak kenali dikelas mereka.

Lalu ketika sedang berdiri di depan kelas Valen dan Athaya terkejut ketika melihat Gus yang memasuki kelas.

Assalamu'alaikum. Ucap Gus Maheen

Walaikumsalam Gus. Ucap para santriwati

Hari ini kita kedatangan murid baru disini,, silahkan perkenalkan Diri kalian. Ucap Gus Maheen

Lalu mereka berdua pun menganggukkan kepala mereka.

Assalamu'alaikum teman-teman nama saya Valency Jenephine biasa dipanggil Valen, saya berumur 16 Tahun. Ucap Valen

Assalamu'alaikum teman-teman nama Saya Athaya Humaira saya biasa dipanggil Athaya atau Tha, saya berumur 16 Tahun. Ucap Athaya

Setelah memperkenalkan diri mereka disuruh duduk oleh gus Maheen.

Oke pelajaran kali ini kita bicara tentang Nabi Muhammad SAW. Ucap Gus Maheen

Iya Gus. Ucap Santriwati

Dahulu Ada seorang pengemis buta di sudut pasar Madinah. Pengemis Yahudi tersebut merasa jijik dan muak bila mendengar orang menyebut nama Muhammad. Bahkan, ia menuduh Nabi Muhammad sebagai tukang sihir dan pembohong besar. Pengemis itu sering berkata bahwa siapa pun mesti mewaspadai sosok bernama Muhammad.
Rasulullah SAW sama sekali tak membenci dan dendam kepadanya. Beliau hanya tersenyum dan selalu bersikap lembut terhadapnya. Nabi juga rela meluangkan waktu setiap pagi untuk menyuapkan makanan kepada pengemis buta tersebut.
Kebiasaan tersebut terus berlanjut, dan si pengemis itu tidak tahu bahwa yang menyuapinya makanan setiap hari ialah Nabi Muhammad, orang yang ia benci.
Setelah Rasulullah wafat, tak ada yang datang menyuapkan makanan kepada si pengemis buta tersebut. Selang beberapa waktu, Abu Bakar bin Shiddiq menggantikan kebiasaan Nabi tersebut. berkat informasi yang diberikan oleh Aisyah RA.
Sesampainya di sana, Abu Bakar ditegur oleh si pengemis tersebut, "Siapakah Engkau?". Abu Bakar menjawab, "Aku orang yang biasa".

Pengemis itu berkata lagi, "Bukan. Pasti engkau bukan orang yang biasa mendatangiku. Apabila ia datang, tak usah tangan ini memegang dan tak usah mulut ini mengunyah. Orang yang biasa mendatangiku itu selalu menyuapiku. Dan, ia terlebih dahulu dihaluskan makanan tersebut, setelah itu ia berikan padaku".
Mendengar ucapan si pengemis, Abu Bakar menangis dan berkata, "Aku memang bukan orang yang biasa datang kepadamu. Aku merupakan salah satu sahabatnya. Orang yang mulia itu telah tiada. Ia merupakan Nabi Muhammad, Rasulullah SAW".
Seketika, si pengemis pun menangis mendengar penjelasan dari Abu Bakar. Dan ia berkata, "Benarkah demikian? Selama ini aku selalu menghinanya, memfitnahnya, ia tidak pernah memarahiku sedikit pun, ia mendatangiku dengan membawa makanan tiap pagi, ia begitu mulia".
Orang yang membenci Nabi SAW itu lantas bersyahadat di hadapan Abu Bakar RA. Ucap Gus Maheen

Kisah di atas mencerminkan sikap Rasul dalam menghadapi orang lain yang menentangnya. Ia selalu bersikap ramah, baik hati, lembut, tak dendam, tak pula membenci. Ucap Gus Maheen

...

Bel Istirahat pun tiba

Len kamu ga ke kantin? Ini udah istirahat loh. Ucap Athaya

Liking him in silence ends up being a soul mate (HIATUS) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang