.
.
.
.
Naruto © Masashi Kishimoto
HinataWinterEvent23NaruHina
Bahasa semi baku.
.
*****
Siapa yang ingin menjejakkan kaki di lantai pengadilan untuk mengakhiri pernikahan? Siapa yang menginginkan kehidupan rumah tangga yang mulanya dibangun dengan pondasi cinta kini harus roboh diterpa prahara?
Tidak ada satu pun pasangan menikah yang menginginkan hal itu, terlebih jika sudah hadir malaikat kecil yang menjadi pusat kebahagiaan. Begitu pula Hinata, wanita itu melangkah gontai menyusuri lorong pengadilan.
Dia melayangkan gugatan perceraian tepat ketika usia pernikahannya menginjak ke-lima tahun. Tak ada rona kebahagian di raut wajahnya, melainkan muka sembab dan bengkak. Hal wajar jika ia melankolis, karena perpisahan bukanlah sesuatu yang menyenangkan.
Baru beberapa langkah, iris perak miliknya menangkap sesosok lelaki yang kondisinya tak jauh berbeda dengan dirinya. Lelaki itu tampak kurang bersemangat. Tak ada sapaan di antara mereka.
Mereka yang dulunya begitu mencinta, kini tak ubahnya orang asing yang tak sengaja berpapasan di jalan. Yang dulunya begitu mesra, kini tak lagi mampu walau hanya sekadar bertegur sapa.
Takdir pernikahan seolah menjadi lelucon yang tak berarti apa-apa. Bukan siapa yang salah, bukan siapa yang menjadi korban. Karena sebuah cerita, tergantung dari skenario sudut pandang siapa, karena kita akan menjadi penjahat di cerita orang lain.
Menahan sesak rasanya sangat sulit, bagi Hinata sekaranglah waktu krusial di mana kehidupannya akan hancur. Bukan hanya kehilangan sosok sandaran, tetapi juga kehilangan sesosok suami yang kemarin ia banggakan di hadapan orang tua dan anaknya.
Aku kuat, aku kuat. Ujian ini akan segera berlalu. Batinnya berbisik penuh pengharapan.
Wanita yang sudah melahirkan satu anak itu tak bisa menahan diri ketika ingin melirik sang pria. Ah pria-nya yang dulu begitu memujanya, kini ia bahkan seolah tak sudi melihat ke arahnya. Beban di hati semakin memberat dan memenuhi benak.
Kita yang disatukan oleh pernikahan, akhirnya akan dipisahkan oleh perceraian.
Kilas waktu berputar mundur, kenangan manis tayang di layar kehidupan. Di mana mereka berdua masih menjadi pengantin baru yang dipenuhi cahaya kebahagiaan.
KAMU SEDANG MEMBACA
MEDIASI ✔️
FanfictionPerceraian bukan selalu tentang pengkhianatan. Bagaimana jika bukan orang ketiga melainkan mertua yang menjadi sebab retaknya biduk rumah tangga? Ujian datang silih berganti, entah merusak pondasi atau justru menguatkan hati. Mereka adalah pasangan...