Episode 3 | Kematian Putri Mahkota Qatare

111 26 6
                                    

Liliana enggan menanggapi pertanyaan dari Tariq. Ia perlu menahan perasaannya sendiri. Liliana tidak boleh larut dalam masa lalu. Ia harus membuka lembar baru. Langkah Liliana terhenti begitu Sabil muncul dengan wajah ketakutan.

"Ada apa, Sabil?"

"Pangeran Kareem dan Putri Eliana...."

Tertegun sejenak. Liliana mencoba menerka dari raut wajah Sabil yang ketakutan. "Apa yang terjadi?"

"Putri...." tiba-tiba Sabil merengek.

"SABIL! JAWAB PERTANYAANKU!" teriak Liliana, ia punya firasat buruk akan hal itu. "Sabil," tekan Liliana.

Mendengar teriakan Liliana, Tariq sontak berbalik dan segera mendekat. Dia mendengar bagaimana nada tinggi Liliana membuatnya tercengang sesaat.

"Ada apa?"

"Pangeran?" Sabil terkejut mendapati Tariq bersama Liliana.

***

Di tengah hujan badai yang menyelimuti Kerajaan Sayed. Di dalam mobil, Azam gelisah di sisi Tariq.

"Pangeran? Anda yakin mau pergi ke rumah sakit?"

Tariq terlihat tidak tenang. Jantungnya sudah berdebar-debar. Dia harus tenang.

"Pangeran?"

"Aku harus melihat kondisi Eliana. Aku harus memastikan dia baik-baik saja. Aku harus melihatnya sendiri," ucap Tariq gemetaran.

"Mobil Pangeran Kareem dan Putri Eliana tergelincir menabrak pagar pembatas jalan, Pangeran"

Saat itu juga, tubuh Tariq secara tiba-tiba gemetar, pandangannya hampir menggelap kalau saja, tubuh Liliana tiba-tiba ambruk ke arah dirinya. Tariq menatap kedua telapak tangannya. Ia bisa melihat bagaimana kedua tangan itu bergetar hebat. Ia perlu melawan rasa traumanya.

Tiga tahun lalu ... setelah terbangun dari koma selama hampir tiga minggu, Tariq menjadi trauma akan rumah sakit. Saat dia terbangun, bau rumah sakit membuatnya mengalami mual muntah hebat. Tariq tidak bisa makan dan minum. Dia hanya bisa mendapatkan nutrisi dari cairan infus. Kenangan itu membuatnya memejamkan mata, kepalanya mulai berdenyut nyeri.

Mobil berhenti di lobi rumah sakit. Azam segera keluar dari mobil seraya membuka payung. Dia membuka pintu untuk Tariq namun lelaki itu tetap diam. Azam khawatir kemudian membungkuk berbisik, "Pangeran...."

Tariq mengambil napas panjang menghembuskannya perlahan kemudian menatap Azam. "Aku baik-baik saja," Tariq langsung keluar dari mobil dan segera melangkah menuju ruang ICU.

Dari informasi Azam, Pangeran Kareem mengalami luka-luka. Eliana yang duduk di kursi penumpang belakang terlempar dari mobil, sedangkan supirnya—yang merupakan kepala keamanan Kerajaan Sayed sama terlemparnya dan kini sama-sama dirawat di ruang ICU.

Tariq duduk di kursi tunggu memanjatkan doa untuk Eliana dan bayi mereka.

Kenapa semua ini bisa terjadi?

Apa mungkin ada seseorang yang melakukan sabotase pada mobil mereka?

Mata Tariq terbuka. Dengan tubuh menahan rasa gemetar dan ketakutannya akan rumah sakit, dia memanggil Azam—meminta lelaki itu mencari sebenarnya apa yang terjadi. Apakah ini semua murni kecelakaan atau ada seseorang yang sudah mensabotase kecelakaan ini?

***

Keesokan harinya, Pangeran Kareem terbangun, karena kondisinya belum pulih betul, pihak keamanan Kerajaan Sayed belum bisa mencari informasi sebenarnya apa yang terjadi. Tariq terus saja gelisah di dalam ruangan khusus menunggu kabar tentang Eliana. Beberapa menit lalu dia mendapatkan info dari Azam, bahwasaya sang kepala keamanan sudah tersadar namun hanya mengatakan permintaan maaf karena tidak bisa melindungi Pangeran dan Putri Eliana, setelah itu, kepala keamanan meninggal dalam kedamaian.

The KingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang