#5

130 67 4
                                    


Mark bangun terlebih dahulu dari appa dan adiknya lantas ia teringat kalau renjun semalam tidur diluar ia bergegas mengambil kunci rumah dan membuka pintu  terlihatnya renjun termenung dengan pandangan kosong.

Renjun menyadari pintu rumah sudah terbuka lantas berjalan begitu saja mengabaikan tatapan sengit hyungnya.

Cklek

Ia membuka pintu kamarnya merebahkan tubuhnya yang lelah semalam, ia terus terjaga karena dinginnya angin malam, ia rasa juga tubuhnya tidak enak tapi dari pada ia membolos lagi dan akan berujung dimarahi appa nya. Lantas ia pun membersihkan diri.

Ia sudah siap dengan seragam abu abunya lantas ia turun untuk sarapan.

Seperti biasanya appa maupun saudaranya diam tak memperdulikan keberadaanya. Renjun mengoleskan beberapa lembar roti dengan selai coklat memakainya dengan hening.

"Mark bukankah kau akan mengikuti olimpiade?" tanya Jhonny memecahkan keheningan.

"Benar, appa aku akan mengikuti olimpiade bisnis agar bisa cepat membantu appa menjalankan perusahaan."

"Bagus sekali kau memang membanggakan Mark"

"Aku juga selalu dapat nilai paling bagus dikelas ku appa" ucap si bungsu chenle tak mau kalah.

"Iya benar kalian berdua memang anak appa yang paling membanggakan" puji jhonny mengelus surai kedua anak sulung dan bungsunya.

Renjun hanya diam ketika appa nya membangga banggakan saudaranya.  Ya walaupun sudah biasa namun tetap saja ia muak mendengarnya.

"Kau" tunjuk Jhonny pada renjun.

"Aku akan ulangan hari ini aku sudah belajar dengan keras" jawabnya

Jhonny mendecih "belajar dengan keras tidak ada gunanya jika nilaimu selalu rendah bagaimana kau bisa membantu Mark menjalankan perusahaan appa jika kau hanya bisa memalukan appa, sekaras apapun kau belajar jika nilaimu jelek itu tidak akan berguna kau hanyalah beban Jung renjun kau selalu bermain se'enaknya dan kau bilang belajar dengan keras cih "

'aku saja tak punya teman appa, bagaimana aku bisa bermain se'sukaku' batin renjun.

"Aku selesai" renjun berdiri mengambil ranselnya.

Tidak peduli jika appa nya memanggil manggil namanya bahkan mencacinya didepan Hyung dan adiknya, renjun sudah muak mendengar itu semua mendingan ia berangkat sekolah saja.

"Sudahlah appa biar aku saja yang bicara denganya" ucap Mark

"Percuma Hyung, jika kau bicara denganya walaupun kau bicara sampai mulutmu berbusa dia tak Akan  mendengarkan mu" ucap chenle

Jhonny menghela nafas "sudahlah cepat nanti kalian terlambat"

Mereka kompak mengangguk lalu mengambil ransel mereka dan berpamitan pada sang.

****

Renjun berjalan di koridor sekolah matanya membulat ketika melirik sekumpulan anak anak yang suka membuliy  nya.

"Wah renjun sudah datang....." ucap hyunjin

"Astaga mood ku sedang buruk pagi ini tapi seketika aku semangat  renjun ~ah?Hahaha!!" sambung Felix dengan seringkai di bibirnya dan kekehan di akhir kata.

Renjun hanya diam tanpa menanggapi mereka bertiga anak berandal yang selalu mengganggunya dan membuatnya terkena masalah.

"Yak!!Jung renjun apa kau bisu!" ucap beomgyu.

Renjun hanya menatap mereka datar tanpa ingin menjawab mereka.

"Oh kau sudah berani menatap ku begitu" tanpa aba aba hyunjin memukul perut renjun.

Just My Story||Renjun||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang