Selang beberapa Bulan, Awan terpikir untuk mengunjungi dan ingin bertemu Antika lagi...namun kali ini dia ingin coba lebih berani mengucapkan hal yang terpendam selama ini. Kali ini Awan mendatangi Antika tidak dengan naik Bus seperti sebelumnya. Kali ini waktu libur hari sabtu dia pergi balik ke kotanya terlebih dahulu,,,untuk menemui teman satu Band-nya dan mengantarnya ke sana naik motor dengan berboncengan. Temannya hanya geleng dan berkata " Cinta Gila...yuk berangkat!". Minggu pagi mereka menempuh perjalanan dengan motor tua milik Awan, 6 Jam mereka bercanda untuk melupakan perjalanan yang lumayan panjang, kadang terkena gerimis juga. Karena Awan tahu jika temannya ada saudara di sana, setelah sampai di sana. Mereka mampir untuk singgah dan beristirahat di rumah saudara Teman Awan yang berada disana terlebih dahulu.
Sore hari pun tiba, Awan memberitahu Antika jika dia sudah di sana, dan mengajak jalan-jalan berputar-putar kota ....Waktu pun tiba, Awan sudah di depan pagar Tempat Kos Antika mengendarai motor tuanya, Tak lama Antika keluar dari dalam menjumpai Awan untuk mempersilahkan masuk dan awan menunggunya bersiap masih dengan wajah cantik seperti biasanya, setelah menunggu Antika keluar kamar sudah siap dengan jaket dan helm.
Mereka pun berboncengan, banyak mengobrol Awan menanyakan daerah disana, seakan malam yang sangat panjang untuknya...Mungkin waktu liburan sangat ramai di Kota itu, mereka pun hanya berkeliling kota yang sangat indah pada malam itu,,,bagi Awan. Sudah hampir jam 9 mereka pun balik ke Kos Antika. Dia pun tersenyum dan akan meninggalkan Awan berpamitan masuk...
" Antika,sebentar..." Ucap awan, Antika pun berhenti, membalikan badan
"Iya..."
"Terimakasih sebelumnya ya Antika, sebenarnya saya cuma ingin bilang...Saya suka sama Antika selama ini,,,,saya hanya ingin memberitahu itu dulu..."
Antika pun sepertinya sudah mengerti, waktu itu pun sudah tiba. Dia pun hanya tersenyum, dan meneteskan air matanya di pipinya yang diusap dengan tangan kanannya.
" Maaf Antika, kamu tidak apa-apa?" Tanya awan yang khawatir jika dia melukai atau mengecewakannya.
Antika pun masih tersenyum dan menggeleng,,,dia pun balik badan dan melambaikan tangan ke Awan. Awan pun Balik ke rumah saudara temannya...Di sepanjang perjalanan dia merasa banyak pertanyaan yang tak tahu jawabannya, ada sedikit penyesalan juga, apakah dia terlambat mengatakannya? Atau dia terlalu cepat mengatakan di saat yang kurang tepat? Tapi paling tidak dia sudah mengatakan apa yang selama ini dia rasakan dari pertama bertemu dan mengenal Antika...karena mungkin masih ada ketakutan selanjutnya jka dia menanyakan untuk menjadi kekasihnya dan Antika menolaknya....Awan merasa belum siap untuk dijauhi Antika...