04. ILHAE ANAK PERUSAHAAN 3 (2)

1.3K 188 2
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jadi seperti itu, (m/n)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Jadi seperti itu, (m/n)... jangan merajuk seperti anak kecil," Rain man menatapku yang sedang murung di sudut kamar mandi dengan sedikit tertawa. Sial, kali ini mereka yang menjahiliku.

Gimyung hyung mendekatiku dan berjongkok hanya untuk menarikku berdiri. Dia tersenyum padaku dan tahu jika aku ingin bertarung sedaritadi. "Tenanglah, kita akan bertarung sebentar lagi," aku baru sadar jika walaupun teman dari Park Hyungseok atau siapalah itu datang, kami tetap harus menghajar eksekutif untuk naik ke atas.

"Jadi karena itu, kita harus berpencar... tidak ada gunanya untuk mencari eksekutif bersama-sama, aku lihat di film-film sih begitu," aku hendak tertawa saat mendengar alasan konyol Gimyung hyung diakhir. Tetapi sejujurnya eksekutif bisa aku kalahkan dengan mudah.
Sial, kebiasaan buruk! Aku malah berasumsi jika eksekutif itu lemah-lemah sebab terlalu lama berada di puncak dulu.

"Kalau begitu ayo berpencar," kami berempat berpencar menuju arah berlawanan. Jujur aku masih tidak jauh dengan Gimyung hyung.
"(M/n)," Gimyung hyung menghela nafas dan berbalik badan menemukan diriku disana. "Bukannya sudah ku bilang berpencar ya?" dia berkacak pinggang dan menatapku dengan helaan nafas.

"Tapi hyung~" aku memajukan badanku dan dengan seenaknya menggapai tangan Gimyung hyung untuk ku genggam. Tangannya hangat dan lebih kecil dariku, haha imut. "Aku akan tetap berada di sampingmu, maaf... malam ini aku akan bertindak sesuai keinginanku," aku menjeda kalimatku untuk melihat wajah Gimyung hyung yang terkejut dan tak lama memerah sebab... aku mengecup tangannya.

"Tolong izinkan aku berada di sampingmu," walaupun tidak bisa melihat wajahku yang sedang menyeringai, Gimyung hyung yang salah tingkah malah memukul kepalaku keras.
"Dasar bocah!" setelah memukul dia malah menolehkan wajahnya ke arah lain dan mengeratkan genggaman tangan kami. Manis, siapa juga yang tidak tergoda dengan gulali di depanku ini.

Tak selang beberapa langkah Gimyung hyung menghentikan langkahnya. Dia kini melepaskan tanganku.

"Hyung?"
"Ayo kembali," aku yang bingung hanya mengikutinya dari belakang. Wajahnya terlihat gelisah, tapi aku tidak tahu kenapa. Sampai pada depan kamar mandi tadi. Sial, aku melihat sumber yang membuat Gimyung hyung gelisah.

𝐍𝐎𝐈𝐒𝐄 lookism male reader.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang