Royalty and Peasant, Where the different?

115 14 0
                                    


.

.

"Woah! Kali ini kita bakal ke markas pusat! Aku penasaran bagaimana rasa makanannya di sana." Kata Asta sembari membayangkan makanan enak yang bakal di makan.

"Itu sih sudah jelas banyak, tapi kalo kataku jelas kita harus jaga tata krama di sana." Ujar Naruto sembari memasang gelang nya.

Noelle sendiri nampak gusar entah karna apa, yang jadi perhatian Naruto dari tadi.

Namun ia tak terlalu mementingkan itu sekarang, karna jika mereka melapor ke markas pusat ada kemungkinan mereka akan bertemu dengan anggota penyihir dari Grub lain.

"Baiklah kalian cepat lah melapor, jika terlambat bisa gawat." Kata Yami.

"Sebenarnya aku bisa ikut dan menemani jika kalian mau." Ucap Luck.

"Kau dan Magna juga ada misi." Ujar Yami.

Charmy kemudian mengangkat tangannya dan menawarkan dirinya.

"Kau kesana cuman untuk makan buat apa sih, sudah aku jelas percayakan ini pada mu Naruto." Tunjuk Yami.

"Bukannya aku tidak setuju atau apa kapten, tapi aku kan masih baru dan-!"

"Kau berani membantah perintah ku hah???" Tatapan maut Yami di lontarkan pada Naruto dan berhasil membuat ia mengangguk setuju.

Sembari mengisap rokok nya ia menepuk-nepuk pundak Naruto.

"Kau yang sikapnya paling dewasa disini selain aku, jangan biarkan keluarga mu terluka." Kata Yami kemudian pergi.

Naruto melihat telapak tangannya sebentar saat tiba-tiba sekelebat bayangan yang entah kenapa membuat ia seolah memegang sebuah senjata.

Hingga akhirnya ia tersadarkan oleh Gordon.

"Jangan terlalu banyak melamun."

Dibalas anggukan, mereka bertiga yaitu Asta, Noelle dan Naruto akhirnya pergi ke markas pusat.

.

.

Di jalan kota terlihat Asta yang masih terkagum-kagum karna melihat besarnya markas pusat dari Grub Penyihir kerajaan.

"Woah!!! Lihat itu Aniki! Besar sekali!" Kata Asta dengan binar di mata nya.

"Iya Asta aku tahu." Naruto yang hanya tersenyum simpul karna melihat adiknya yang mudah kagum itu.

"Aniki!"

Dia melirik ke belakang untuk menemukan Yuno, Claus serta Mimosa yang juga sepertinya satu arah dengan mereka.

"Ahh! Yuno, apa kabar adik laki-lakiku? Kau sehat-sehat -!"

"Harusnya aku yang bertanya begitu, dasar, Kakak Bego." Kata Yuno dengan datar.

Seketika kata "Bego" itu menjadi batu besar yang meremukkan sifat Naruto yang menjadi kakak laki-laki mereka.

"Oii Yuno! Jangan begitu, kau tak tahu Aniki baru bangun pulih?!" Ujar Asta tak terima.

"Makanya aku bilang bego, dia harusnya istirahat dan tidak keluar." Dengan tangan terlipat, Yuno membuat dirinya nampak lebih menghakimi.

"Sudah-sudah kalian berdua, oh, Claus."

Naruto segera meraih Claus dan memberikan pukulan ringan di dadanya.

"Terima kasih atas kerjasamanya tempo hari, kalau bukan karna dirimu kita bakal terluka lebih fatal." Ucap Naruto.

Claus diam sejenak dan mulai memperbaiki posisi kacamata nya.

"Tidak, justru akulah yang banyak berterima kasih atas apa yang kalian lakukan." Ucap Claus.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 06 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The Clover And FireTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang