Love in the Darkened Realm - Mahae✓

Four

Cw// 18+ (dikit sih)

-
–
—
–
-

Malam nya, teman-teman Donghyuck makan malam bersama di istana. Posisi makan nya itu, Reiden-Donghyuck-Jeno-Jaemin-Renjun-Guanlin-Mark.

"Ini beneran kita makan malem di istana?" Ucap Renjun.

"Gila gue kayak mimpi," ucap Jaemin.

Mark hanya tersenyum kecil melihat tingkah teman-temannya, lalu ia memperhatikan Donghyuck yang sedang melahap makanan yang tersaji.

'Ada Alpha makan belepotan seperti itu? Menggemaskan.' batin Mark.

"Oh ya, Mark."

"Hamba, Yang Mulia."

"Sudah berapa lama kau pindah ke negara ini?"

"Baru 3 hari, Yang Mulia."

"3 hari? Kamu tinggal bersama siapa?"

"Saya tinggal bersama Ayah dan adik saya."

"Ibumu?"

"Bunda saya sudah tiada karena di serang oleh seseorang yang tak dikenal" Chenle dan Donghyuck terkejut. Jadi selama ini Mark itu Piatu?

'Jadi ibunya sudah meninggal?' ucap Donghyuck.

Selesai makan, Ke-8 pemuda dan satu raja itu pergi ke kamar masing-masing. Di kamar Mark, Mark sedang mandi dia memang sering mandi malam. Selesai mandi dia langsung berbaring di king size nya sambil melihat ke arah langit-langit kamar istana itu.

"Reiden, suatu saat nanti aku akan merebut tahtamu." Setelah berucap seperti itu, ia langsung menutup matanya dan tertidur.

Mimpi Mark.

Mark berada di sebuah hutan dekat dengan istana, di sana ia menemukan sebuah pemukiman yang dimana di huni oleh beberapa enigma.

"Jung Minhyung."

"Ya? Kalian tahu namaku?"

"Kami tahu karena kamu adalah pemuda yang di ramalkan akan merebut kekuasaan Reiden, Minhyung jika kau ingin menghabisi Raja itu kau harus berlatih menggunakan kekuatan mu."

"Aku mempunyai kekuatan?"

"Iya, ibu mu bukan murni dari kalangan kami, ibu mu mempunyai darah penyihir sakti. Dan ibu mu di bunuh oleh Reiden saat dia sedang sendiri di rumah dan kamu beserta ayah sedang tidak ada di rumah."

"Itu artinya, saat Winter masih bayi?"

"Iya, Minhyung kau harus membangkitkan kekuatan itu, baru kau bisa mengalahkan Reiden."

"Bagaimana caranya?"

"Kau datanglah ke kakek mu di Negeri sihir, dan berlatihlah selama 4 tahun."

"Negeri sihir itu sangat jauh, aku tidak akan bisa ke sana."

"Kau tenang saja, karena kau adalah salah satu keturunan kerajaan sihir, kau tinggal ucapkan saja nama ibumu pintu ke negeri sihir akan terbuka."

"Kapan aku harus ke negeri sihir?"

"Secepatnya, jika makin di biarkan Raja sialan itu akan semakin menjadi-jadi."

"Kau harus tahu, Minhyung. Reiden tidak akan mewariskan tahtanya kepada Donghyuck."

"Kenapa begitu?"

"Reiden hanya menginginkan kekuasaan atas Alam Viergine, dia ingin semua orang di alam Viergine tunduk padanya."

"Baiklah, aku akan pergi ke negeri sihir setelah aku menundukkan Donghyuck."