Fourteen

246 11 0
                                    

Paginya, Mark berada di taman belakang untuk melatih sihir nya, meskipun dia sudah menguasai 15 tehnik sihir milik Bunda Chae ia harus banyak berlatih agar dirinya bisa lebih cepat mengalahkan Reiden.

"Mark, istirahat dulu nak," ucap sang Bubu yang datang membawakan minuman untuk putra sulung nya.

"Bubu? Seharusnya Bubu jangan banyak bergerak, kasihan adik bayinya."

"Tidak apa-apa nak, oh ya Bubu mau check up Ayah mu sedang pergi ke perusahaan."

"Biar aku saja yang mengantar Bubu, lagi pula aku tidak ada kelas hari ini."

"Tidak apa memang? Takutnya kamu ada janji dengan Donghyuck."

"Donghyuck sedang di istana Bu, mungkin nanti malam dia akan kesini bersama yang lain."

"Baiklah, kamu siap-siap sana."

"Baik Bu! Bubu juga jangan lupa pakai jaket!"

"Iya nak."

Di rumah sakit.

"Bubu, kandungan Bubu kan menginjak usia 5 bulan, kenapa seperti 15 bulan?"

"Mana ada hamil sampai 15 bulan, kamu ini ada-ada saja Mark."

"Hehe, Oh ya Bu, jika nanti aku tidak berhasil bagaimana?"

"Maksud kamu?"

"Ya Bubu pasti mengerti."

"Nak, kamu sudah berlatih kamu pasti bisa. Hanya kamu yang bisa mengalahkan Reiden nak."

"Aku hanya takut Bu."

"Takut itu wajar nak, yang penting usaha. Ingat usaha selalu membuahkan hasil yang baik."

"Iya Bu."

"Ny. Taeyong."

"Bubu sudah di panggil, kamu mau ikut atau tunggu di sini?"

"Aku tunggu di sini saja Bu."

"Baiklah, kalau begitu tunggu bubu yah?" Mark mengangguk, setelah selesai check up, Mark dan Taeyong pergi dari rumah sakit dan segera pulang.

Sesampainya di rumah, Donghyuck dan yang lainnya termasuk kakek neneknya berkumpul. Mark penasaran ada apa?

"Kalian? Ada apa kalian ke sini?"

"Kita harus mengalahkan Reiden secepatnya, dia baru saja mencelakai Mae," ucap Donghyuck. Mark yang melihat Mae Omega nya itu sedang terbaring lemah karena sihir dari Reiden.

"Chitta? Ayah, Bunda, Jae, Chitta kenapa?"

"Yong, sahabatmu ini di celakai oleh Reidan. Reiden sudah tahu jika Chitta dan Donghyuck tidak terpengaruh sihir nya."

"Chitta, Jae bawa dia ke ruangan pengobatan Bunda bisa bantu aku membuatkan ramuan?"

"Tentu nak, ayok."

"Minhyung-ah bagaimana ini? Jika seperti ini terus Reiden akan mengetahui keberadaan mu."

"Iya bang, lo harus segera ngalahin si Raja abal-abal itu."

"Kita bakal bantu kok bang, tenang aja."

"Bukan masalah itu, gue khawatir sama Bubu. Kalo gue gagal Bubu pasti sedih."

"Kak, kakak kan sudah udah menguasai 15 tehnik sihir Bunda Chae, jadi tidak perlu khawatir lagi."

"Winter bener bang."

"Yasudah, besok kita akan berperang. Siapkan diri kalian. Guanlin lo bisa?"
"Ngeraguin gue bang? Gue tau kok kelemahan Reiden."

"Siap, kita pakai rencana yang kita sebutkan di taman setelah itu kita pakai rencana selanjutnya faham?"

Love in the Darkened Realm - Mahae✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang