Chapter 3

185 27 26
                                    




Taki baru saja tiba di rumah. Dia meraih gagang pintu, perasaannya sedikit tidak enak. Dan benar saja, tepat saat pintu itu terbuka, ayahnya sudah berdiri menunggunya dengan tangan terlipat di depan dada.

"Apa ini?" Tuan Takayama menyodorkan layar ponselnya yang menampilkan postingan X Ryune.

Taki tersenyum, "Ya, ayah bisa membacanya, bukan? Tepatilah janjimu."

"Tidak. Jelaskan dulu kenapa kamu tidak memberitahu ayah dari waktu itu? Bukannya kamu ingin sekali membatalkan perjodohan itu? Bisa saja ini palsu."

"Tidak, ayah, ini sungguhan. Seperti yang ditulis Aoki-san awalnya, Yuma-kun ingin menyembunyikannya. Jadi aku hanya menghormati keinginan Yuma-kun untuk merahasiakannya sementara waktu, tapi sekarang sudah bukan rahasia."

Marahnya memuncak, wajahnya merah padam, dia berkata dengan nada tinggi, "Aku tak pernah akan mengucapkan kata-kata itu jika aku tahu anakku bakal benar-benar gay seperti ini. Sialan!" Taki sedikit kaget, tapi dia berusaha tetap santai.

Akhirnya dia terdiam, masih dengan wajah merahnya. Dia terlalu gengsi untuk mengambil kata-katanya kembali. Meskipun begitu, ada keputusan yang diambilnya. "Aku akan membatalkan semuanya sesuai janjiku, tapi dengan satu syarat. Pacarmu harus datang ke rumah ini dan meyakinkanku bahwa kalian tidak sedang menipuku."

"Baiklah, ayah, aku akan memberitahunya," jawab Taki dengan senyuman kemenangan.





[+..••]





Hari berikutnya di sekolah, Taki dengan hati-hati mencari Yuma di antara keramaian murid-murid yang berlalu lalang. Dia ingin memberitahunya tentang syarat yang diberikan ayahnya. Meskipun Taki bisa saja memberitahu Yuma melalui pesan, dia merasa ini lebih mudah disampaikan secara langsung. Akhirnya dia melihat Yuma berdiri di lorong depan ruang kelas dengan seorang gadis anggota OSIS, dan banyak murid mengerumuni mereka.

Namun, Taki melihat adegan yang membuatnya terkejut. Gadis anggota OSIS itu terlihat marah, berteriak pada Yuma dengan kata-kata kasar. Yuma, meskipun diserang, tetap tenang dan mencoba menenangkan gadis tersebut.

"Kamu jalang kotor, jauh-jauh ya dari Taki-kun! Seharusnya dia denganku, bukan denganmu! Kamu seharusnya tahu bahwa cowok tidak seharusnya pacaran dengan sesama jenis!" Gadis itu masih berteriak dan menunjuk-nunjuk wajah Yuma.

"Just calm down, dia pacarku. Berteriak-teriak tidak akan membuatmu tiba-tiba menjadi miliknya," kata Yuma dengan sikap tenang. Gadis itu merasa semakin marah melihat Yuma yang tetap tenang dari tadi dan dengan kasar memukul tangan Yuma, membuat ponsel yang di tangannya terlepas dan jatuh ke lantai dengan keras.

"Ponselku! bi*ch! Kamu harus menggantinya!" teriaknya sambil hendak memukul gadis itu.

Taki melihat kejadian ini dan tanpa berpikir dua kali, dia segera mendekati Yuma, "Yuma-kun!" serunya sambil memeluknya, dan berusaha menenangkannya.

"Tenang, sayang. Aku akan membelikanmu ponsel yang lebih bagus," kata Taki dengan suara lembut sambil membelai punggung Yuma. Ruangan menjadi hening, semua mata memandangi adegan yang baru saja terjadi.

Taki kemudian mengambil ponsel yang hancur dan memberikannya pada Yuma. Sambil berjalan mendekati gadis tersebut, dia memberikan peringatan tegas. "Jangan lakukan hal-hal aneh, aku bisa mengeluarkanmu dari OSIS jika aku adalah satu-satunya alasanmu di sana." Gadis itu terlihat terkejut dan menunduk malu, dan dengan cepat dia melarikan diri.

Bel tiba-tiba berbunyi, menandakan akhir dari drama pagi ini. Murid-murid berhamburan bubar ke kelas masing-masing, masih tidak percaya akan apa yang baru mereka lihat, meninggalkan Taki dan Yuma yang masih terperangah dengan apa yang baru saja terjadi. Taki mendekat, menggenggam tangan Yuma. Jo dan Maki yang ternyata dari tadi berdiri menonton ternganga, mereka hendak meminta penjelasan namun Yuma memberikan isyarat kepada teman-temannya untuk pergi, dengan janji bahwa semuanya akan dijelaskan nanti.

Playing the Part || YuTaki ᴵⁿᵈᵒTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang