Sabtu pagi kali ini adalah salah satu hal yang dinantikan bagi tim basket SMA Dirgantara.
"Pengumuman kepada seluruh siswa agar berkumpul di lapangan basket segera. Kita akan menyaksikan pertandingan sparing antara SMA Dirgantara melawan SMA Global Jaya, sekian terima kasih".
Suara itu berasal dari ruang osis, pak Bambang selaku pembina osis di sekolah itu memberikan pengumuman pertandingan sparing antar sekolah. Kegiatan yang mereka adakan untuk mengukur sejauh mana kemampuan mereka berlatih basket selama ini.
Kini satu persatu siswa mulai pergi melangkahkan kaki mereka menuju lapangan basket yang ada di area tengah sekolah mereka yang membentuk leter U.
Dari tim basket putra SMA Dirgantara itu tampak seorang kapten tim yang begitu banyak digandrungi para siswi di SMA itu, dia Tio Wihendra dengan tubuh yang tingginya 175 cm, berkulit kekuningan, dan bibir tipisnya yang kemerahan. Ditambah lengannya yang lumayan berotot karena dirinya sering latihan gym.
Tio juga salah satu tipe lelaki idaman sekaligus incarannya Dira, tapi Tio tidak menyukai wanita seperti Dira.
Ya meskipun Dira ini cantik. Tapi bagi Tio, Dira ini suka mengejar-ngejar lelaki, karena bagi Tio wanita itu harusnya dikejar bukan mengejar.
Tepat di tribun penonton kini Dira dan Tessa sudah duduk bersebelahan sambil berteriak menyemangati lelaki idolanya, Tio.
"Tiooo...semangaaat! Ayo kamu bisaa...! Love you!" seru Dira yang sedari tadi berteriak menggaungkan nama lelaki itu.
Sang pemilik nama hanya menoleh sekilas dan dalam hatinya membatin
"Dih apaan sih, cewek ga jelas" Tio merasa jijik dengan kata terakhir yang diucapkan oleh Dira.Dan kini Tio kembali fokus pada pertandingan itu dia berlari ke tengah lapangan basket dan langsung saja meng shoot bolanya dan...
"Horeeee...go..go..Dirgantara pasti menang.." sorak sorai dari para murid yang gembira karena Tio berhasil memasukkan bolanya ke ring dalam jarak yang cukup jauh dan pastinya mendapatkan poin lebih besar dari lawan mereka.
Tak lama peluit panjang pun mengakhiri pertandingan sparing itu. Pertandingan selesai dan semua anak SMA Dirgantara bersorak gembira karena tim basket putra sekolah mereka berhasil memenangkan pertandingan.
Dari pinggir lapangan beberapa anak memberikan selamat kepada Tio dan teman-teman teamnya, begitu juga dengan Dira yang menghampiri Tio
"Tio selamat yah kamu berhasil menangin pertandingan ini" ucap Dira sambil reflek memeluk Tio dari pinggir.
"Ishhh apaansi lo peluk-peluk gue, gue gak suka di peluk-peluk apalagi sama cewek kayak lo!" ujar Tio risih dengan perlakuan Dira yang tiba-tiba itu.
"Bodo amat gue cuman mau meluk lo!". Sahut Dira yang tetap saja memeluk Tio
"Sana deh gue mau ganti baju, lepasin gue, dan denger ya gue ga suka sama lo, jadi plis jangan lagi deketin gue". Jawab Tio dan langsung pergi meninggalkan Dira yang masih berdiri di pinggir lapangan.
"Tio kok jahat banget sih. Huff apasih salah gue sama si Tio, auk ah bikin badmood aja"
"Sabar ya Ra, Tio emang gitu orangnya. Dia paling ga suka sama cewek yang ngejar dia duluan"
"Emang salah ya kalau cewek suka duluan? Bukannya bagus gitu kalau cewek suka duluan tandanya itu cewek ga main-main soal cintanya bahkan tipe cewek yang kayak gitu mustahil bakalan selingkuh." Dira menatap sahabatnya dengan tatapan sendu. Apakah salah selama ini dia mencintai lelaki duluan?.
"Ga ada yang salah sama cinta Ra, tergantung bagaimana manusianya saja dalam menyikapinya. Mungkin pemahaman soal menyukai dan mencintai bagi seorang Tio itu berbeda dengan pemahamanmu."