Bab Lima

60 9 0
                                    

Yeosang kembali ke apartemennya dalam keadaan basah kuyup akibat hujan yang tiba-tiba turun ke bumi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yeosang kembali ke apartemennya dalam keadaan basah kuyup akibat hujan yang tiba-tiba turun ke bumi. Ia membiarkan badannya terkena air hujan agar orang di sekitarnya tidak tahu jika ia menangis seperti anak kecil. Yeosang pikir lelaki itu adalah Hongjoongnya. Apakah benang ini palsu? Atau memang itu halusinasinya. Apakah ia harus ke psikiater sekarang? Namun mimpi tentang Hongjoong begitu nyata.

"Aku pulang," salamnya. Padahal ia selalu hidup sendiri tapi salam itu tak pernah absen sekalipun. Sejak kecil Yeosang selalu disambut oleh mamanya ketika pulang. Namun beberapa tahun belakangan ini mamanya memilih untuk menetap di Jepang. Ia jadi rindu dengan mamanya.

Yeosang kemudian langsung ke kamar mandi dan berendam di bath up untuk menenangkan pikirannya tentang Hongjoong. Mengapa Hongjoong tidak mengenalinya? Apakah karena wajah mereka sudah berbeda? Lalu mengapa ingatan Seonghwa ada padanya?

"Sebenarnya kalian siapa?" lirih Yeosang. Yeosang sungguh tak mengerti.

"Yeosang-ie...!" teriak Wooyoung. Sahabatnya itu memang benar-benar. Mungkin sehari tidak berteriak hidupnya akan berubah.

"Kamu dimana?" tanya Wooyoung.

"Aku masih di kamar mandi," teriak Yeosang.

"Baiklah. Aku tunggu di dapur," jawab Wooyoung.

Yeosang segera menyelesaikan mandinya dan menemui Wooyoung di dapurnya. Ada apa dia sehari ini menemui Yeosang dua kali. Apakah sekarang Wooyoung akan menjadi ayah keduanya? Yeosang kemudian mengenyahkan pikiran anehnya itu.

Yeosang berjalan ke dapur di sana ia telah disambut oleh perayaan kecil yang ternyata telah disiapkan oleh sahabatnya, Wooyoung dan Yunho. Mereka memberikan kue itu kepada Yeosang dan menyanyikan lagu ulang tahun.

"Happy birthday to you .. happy birthday to you...
Happy birthday happy birthday happy birthday to you..."

"Happy birthday uri Yeosang-ie," ucap Yunho dan Wooyoung bersama-sama.

Rasa haru memenuhi hati Yeosang. Semua terasa hangat di sini bahkan ia sedikit lupa tentang pertemuannya dengan Hongjoong.

"Aku bahkan hampir melupakan hari ulang tahunku sendiri. Terimakasih Wooyoung-ah, Yunho-ya." Yeosang menangis karena haru. Hari ini matanya sembab kembali untuk yang kedua kalinya.

"Cha...sekarang tiup lilinnya. Jangan lupa permintaannya juga."

Yeosang memejamkan matanya untuk ulang tahunnya ia hanya ingin bertemu dan berbicara dengan Hongjoong. Semoga takdir berpihak lagi pada mereka.

Wooyoung dan Yunho mengusap kepala Yeosang dengan penuh kasih sayang. Mereka bertiga sudah mengenal sendari kecil dan menganggap keluarga satu sama lain. Mereka saling menyayangi seperti saudara sendiri.

"Yeosang mengapa matamu sembab? Apakah ada yang menyakitimu?" tanya Yunho khawatir. Semenjak hari itu Yunho terkadang was-was dengan keadaan Yeosang.

"Aku hanya merasa bertemu Hongjoong tadi. Tapi ia tidak mengenalku? Mungkin aku salah orang," jawab Yeosang.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 15 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Until We Meet Again in Another Life (The Last Flower)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang