1. CALON IBU TIRI

6K 180 2
                                    

Author POV.

Hari ini Bogor terasa panas termasuk Reindina mengeluhkan udara tanpa hujan selama sebulan terakhir, padahal sudah waktunya di musim penghujan.

Wijayanto yang seorang petinggi perusahaan di Bogor hanya menghela nafas dengan sikap anaknya yang malah jadi mendiami sang Ayah selama 3 hari terakhir.

Bukan tanpa alasan, si Anak tidak suka pada pilihan Ayahnya yang akan menikahi seorang wanita berumur jauh dibawahnya.

Mungkin, wanita itu cocok di sandang sebagai kakak dibanding menjadi ibu sambung.

Sudah jelas, untuk apa Karina Sabila yang terpaut 5 tahun lebuh tua dari Rein, menikahi Ayahnya jika bukan untuk mengeruk harta pria tua ini.

Tidak bisa menyetujui pernikahan mereka yang akan berlangsung 6 hari lagi.

Dirinya tak pernah mempermasalahkan dengan siapa akan menikah, namun melihat wanita muda sangat cantik dibawa oleh Ayahnya membuat pikiran Rein seakan meletup.

Tak percaya, bukan sosok ke ibuan yang Tuan Wijayanto pilih untuk dijadikan ibu sambung bagi Putra dan Putrinya, tapi seorang janda tanpa anak yang baru bercerai dari suaminya malah digandeng dengan begitu mesra.

Astaga. Rein tidak bisa mentolerir apapun dan langsung angkat kaki dari restoran mewah di Bogor.

Wanita yang jelas-jelas tidak baik dan hanya memanfaatkan kekayaan seorang CEO Wijayanto semata.

Kakaknya Brian bersama sang pacar Zaskia menyusul Reindina yang sambil menggerutu dongkol ke area parkiran, bahkan usia kakak-beradik ini pun hanya terpaut 7 tahun.

Itu artinya calon ibu tiri mereka lebih muda daripada umur kakak lelaki Reindina.

"Gue ga habis pikir sama pikiran Papah yang mau-maunya di jadiin boneka penghasil uang buat tuh janda." Sungut Reindina murka.

"Sabar Rein, kita gabisa memaksa seseorang untuk tidak jatuh cinta. Lo liat Papah Keliatan bahagia sama Karina." Ucap Brian.

"Terus lo setuju punya emak tiri yang bakal nguasain harta Papah di masa depan ?"

"Enggak gitu Rein, Papah udah kasih perusahaan ke kita berdua sebagai anaknya, lo kebagian cabang dan gue pusat. Biarin Papah bahagia sama apa yang dia pilih."

"Gue gabisa Kak, gue gamau punya Ibu tiri macam dia. Gue risih liat mereka mesraan kayak gitu. Lo tau gue gasuka Om-om pedo kan ?"

Brian mengangguk, "Tapi please, Papah rela buat ngurus perusahaan baru demi Lo sama Gue yang perusahaan kita lebih besar dibandingkan perusahaan Papah."

"Karena Papah ngerti, dia gabisa seterusnya membiarkan anak-anak bergantung sama dia. Gue sama Lo harus mandiri." Ucap Brian lagi.

"Asal lo tau ya, Papah tanpa Bunda gabisa apa-apa, harta perusahaan itu lebih besar punya Bunda. Ya wajar, itu hak Gue sama Lo dari Bunda kita. Kalo kalian mau gabung lagi sama Papah silakan. Gue mau cabut."

Rein membanting pintu mobil dan segera melaju ke Club melepaskan segala beban pikiran. Memesan ruang VIP di sekitaran Bogor.

Zaskia menepuk pelan pundak kekasihnya, "Kita gabung lagi kasian Papah, Sayang."

Mereka kembali tanpa Rein. Tuan Wijayanto menanyakan keberadaan Rein tapi Brian berbohong jika Rein ada panggilan urgent dari Kantor.

Ayah hanya bisa tersenyum kecut, dia tau jika Reindina kecewa atas wanita pilihan Ayahnya.

Tapi Tuan Wijayanto tetap berkeras kepala akan menikahi wanita Muda ini meski semua orang menolak merestui.

Reindina ditemani teman kuliahnya, Riko, Adel, Mina, dan Dimas ke ruang VIP Club.

Heran, melihat pakaian super rapi kelihatan mahal dan kelas VIP yang disewa Rein.

"Darimana Lo dapet duit buat nyewa ini tempat ? Jangan bilang lo abis jual diri ke Sugar daddy."

"Diem Lo !!" Setengah mabuk Rein melemparkan biji kacang ke muka Riko.

"Udah lo ah mabuk mulu, gue gabisa nganter ke apartemen Lo nanti." Ucap Mina menghentikan tegukan Alkohol di botol.

"Papah mau nikah sama cewek yang beda 5 tahun lebih tua dari gue. Si Kakek itu udah gila kali ya ?" Rein tersenyum sedih.

"Gue gabisa terima dia jadi Ibu tiri." Ucap Rein lagi sambil menjedotkan kepala ke meja.

"Oh Lo galau karena bokap mau kawin lagi ?"

Reindina mengangguk.

"Tikung aja lah tuh cewek dari bapak lo. Entar lo punya adik dari Ibu tiri lo emang mau ?"

"Jangan gila ya Dim." Rein melotot tak suka kearah Dimas.

"Ya habis mau gimana lagi ? Atau suruh aja Mas Bri buat rebut tuh cewek, gue yakin Mas Bri yang super baik gakan mau ngelakuin itu."

Mereka semua tau kakak Reindina orangnya hangat dan penuh perhatian. Orang baik-baik dan pemimpin yang bijaksana di kantornya.

"Gue eneg liat mereka, macam Papah gue tuh Om pedo hiiihh..."

"Hushh.. gitu-gitu dia Bokap lo sendiri." Ucap Adel yang kini bersuara.

Adel yang baik dan tidak sombong adalah orang yang kadang menengahi kegilaan di antara kelompok ini yang sudah berjalan semenjak SMP.

Dia orang yang paling waras dan bisa di andalkan.

"Daripada si Karina Sabila mending gue milih Lo aja buat jadi Ibu tiri gue, del. Lo lebih cocok daripada janda itu."

Adelia kini menatap tajam kearah Reindina yang tersenyum tanpa merasa bersalah.

***

•{[STEP MOM]}•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang