III

1 1 1
                                    

== Keesokan harinya dirumah ajwa ==

"Tingnung", bel rumah ajwa berbunyi.

Ajwa yang berada dikamar mendengar bel berbunyi ia langsung keluar kamar dan menuju ke arah gerbang.

"Eh navi, ngapain lu kesini" ajwa mengerutkan keningnya.

"Gua mau mampir kerumah lu, bosen gua dirumah, kan sekarang libur" navi meyakinkan ajwa sambil membawa sebuah tas tentengan.

"Yauda ayuk masuk" ajwa balik badan dan masuk ke ruang tamu.

==  Di ruang tamu ==

Ajwa ke dapur mengambil cemilan dan minuman.

"Yaelaa gausa repot-repot si wa"

"Gapapa kalii lu kan tamu gua" sambil menaruh makanan minumannya dimeja dibantu oleh navi.

"Tumben lu kesini, kenapa vi?" tanya ajwa penasaran.

"Gua lagi main ama temen tadi terus lewat rumah lu makannya gue mampir (padahal navi dari rumahnya sendiri), btw rumah lu sepi banget ya pada kerja kah?" wajah navi terlihat meyakinkan.

"Owhh gitu, iyalah gua kan selalu gini" ajwa tertawa kecil.

"Btw wa, ada yang mau gua omongin ke lu" wajah navi berubah serius.

"Kenapa vi?" mata ajwa menyipit.

"Tapi lo jangan benci gua ya" navi memegang kedua tangan ajwa.

"Iya gaakan vi" ajwa tersenyum.

navi menjeda obrolan tersebut dan bilang.

"Gua suka sama lo" wajah navi serius.

Badan ajwa membeku seperti layak nya ia adalah sebuah es yang sangat dingin.

"S-serius lo?" mata ajwa melebar dan penasaran dengan merah dipipinya.

"Serius wa, udah lama sebenernya tapi gua ga berani bilang ke lo takut lo ngejauh dari gue, makannya gue baru bilang sekarang" navi meyakinkan dengan wajah yang tegang takut akan jawaban ajwa.

"Kenapa lo gabilang dari dulu sih? gua juga udah nunggu lo, tp gua juga ga berani buat bilangnya karna gua cewe, nanti dipandang aneh lagi sama lo kalo gue ngungkapin duluan hahaha" ajwa tertawa agar suasana tidak terlalu canggung.

Mata navi berubah melotot karna pernyataan yang baru saja ajwa katakan.

"Wa serius lo? anjirrrr kenapa ga dari dulu yaa, aaa seneng banget guee" navi pura-pura pingsan dan terjatuh dari sofa menunjukkan bahwa ia salting berat.

Mereka berdua tertawa bahagia.

"Jadi, lo mau kan pacaran sama gue?" kali ini navi bertanya dengan serius.

"Mau dong vii" senyum ajwa menyipitkan matanya yang indah.

Mereka berdua berpelukan dan tertawa bersama.

Navi memberi ajwa tas tentengan yang sudah ia siapkan dan dibawanya.

"Ni buat kamu, sayang?" navi berbicara sambil menjeda kata akhir sambil tersenyum malu.

"Hahaha cie udah manggil sayang" tersenyum malu dan memukul navi pelan.

"Apanihh" tanya ajwa penasaran sambil membuka tas tentengan tersebut dibantu oleh navi.

"Wihh baju couplee, lucu banget sih kamu" ajwa tersenyum lebar sambil mencubit pipi navi pelan.

Navi yang merasakan itu beku sejenak dan salting brutal bergaya seperti orang yang meleyot.

"Cie manggil kamu" navi sumringah.

Mereka berdua tertawa, banyak mengobrol, dan membagi kisah mereka berdua. Hingga tak terasa hari sudah hampir gelap, navi minta pamit ke ajwa untuk pulang.

"Sayang aku pulang ya" navi terbangun dari duduknya.

"Yahh cepet banget si" wajah ajwa menekuk kebawah sedih sambil memeluk navi.

"Besok aku kesini yaa" navi menjawab sambil menepuk nepuk pelan kepala ajwa.

"Oke deh" ajwa tersenyum paksa.

Di sela-sela pembicaraan mereka ortu ajwa datang ke rumah barengan.

"Eh tante, om" navi bersalaman pada keduanya diikuti oleh ajwa.

"Eh navi, tumben baru kesini lagi" ayah ajwa bertanya.

"Hehe iya om, biasanya kita di sekolah aja, tadi abis nembak ajwa" navi tertawa sambil menoleh ke ajwa meledek.

"Pacaran ni ceritanya" mama navi menyela pembicaraan.

"Hehe iya tante" navi masih tersenyum lebar sambil merangkul pndak ajwa.

"Udah udah ayuk keluar" ajwa menarik lengan navi.

== Di luar rumah ajwa ==

"Ortu kamu keliatan baik-baik aja sayang"

"Iya emang kalo lagi biasa mah, kalo lagi nunjukin hasil ujian aku udah ga di apresiasi lagi" jawab ajwa sambil sedih.

"Ihh udah sayang gausah dipikirin yaa, ada aku yang selalu sama kamu" navi memeluk hangat tubuh kecil ajwa.

"Aku pulang yaa, dah sayang, mwah" menaruk tangannya dibibir dan membuat cium selamat tinggal.

"Iyaa tiati sayangkuu" ajwa tersenyum hingga matanya sipit diiringi dengan senyuman lebar diwajah navi.

Ajwa melihat kearah motor navi hingga motor navi tidak berada dipandangannya lagi.

== Kamar ajwa ==

Ajwa sangat kesenengan dan lompat-lompat dikasur sambil memeluk baju yang dikasih navi. Tidak lama kemudian ajwa pun tertidur.

Keluarga (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang