セ 7.

8.6K 491 6
                                    

Saat pandangan mereka bertemu jantung Jaemin berdetak kencang. bagaimana tidak Jeno memandang Jaemin dengan ibu jari Jeno masih menempel di pipi Jaemin. Hingga mereka terbuai satu sama lain sampai...

"DADDY JIE MAU ES KRIM!!" suara nyaring milik jisung itu mampu membuat Jeno dan Jaemin tersadar oleh apa yang mereka lakukan Jeno dengan cepat melepas ibu jari nya dari pipi Jaemin dan menatap ke arah jisung yang tengah berlari kecil ke arah mereka.

"Daddy! Tidak membelikan jie es krim!!" Ujar si kecil dengan wajah ngambek nya karena kecewa Daddy nya tak membelikan es krim untuk nya juga.

Jeno maupun Jaemin terkekeh melihat tingkah lucu jisung.

"Baiklah tunggu disini Daddy akan membelikan jie es krim" jisung yang mendengar ucapan Daddy nya itu langsung memasang wajah gembira.

"Belikann yang rasaa seperti biasaa Daddy!!" Kata jisung Jeno mengangguk lalu beranjak meninggalkan Jaemin dengan jisung.

.
.
.

Hari sudah sore tak terasa Berjam jam mereka menghabiskan waktu bertiga.

Kini mereka berada di mall tempat tak jauh dari wisata bermain, Jeno menggendong jisung dan diikuti Jaemin yang berjalan di samping mereka.
Mereka mampir di sebuah toko mainan karena sang tuan muda itu merengek ingin membeli mainan baru

Setelah jisung membeli mainan yang ia inginkan mereka kembali berjalan jalan di mall tidak tau mau mampir ke mana lagi hingga mata Jaemin tak sengaja tertuju di kosmetik, Jeno yang curi curi pandang dari Jaemin pun ikut memperhatikan toko kosmetik itu.

Jeno seketika peka apa yang Jaemin inginkan "mau ke toko kosmetik sebentar?"

Jaemin menoleh ke arah Jeno yang menggendong jisung "t-tapi pak itu kan kosmetik.." ucap Jaemin mencoba menolak tawaran Jeno

"Lalu? aku ingin membeli sesuatu untuk ibuku." Ucap Jeno berbohong.

Jaemin hanya mengangguk dan mereka masuk ke toko kosmetik di mall itu, mereka bertiga di sambut hangat oleh pegawai

Jaemin melihat lihat kosmetik matanya tertuju pada harga harga yang mahal sekali membuat Jaemin terkejut.

Jeno menurunkan jisung dan melihat lihat kosmetik, Jeno tertarik dengan salah satu lipstik dan menoleh ke arah Jaemin yang berdiri di samping nya yang ikut melihat lihat kosmetik, sial mata Jeno turun ke bibir ranum milik Jaemin ia berpikir lipstik ini akan cocok dioleskan dibibir Jaemin.

"Maaf, saya ingin mencoba lipstik ini" ucap Jeno pegawai itu langsung mengambil kan lipstik yang Jeno minta dan memberikan nya

"Silahkan tuan."

Jeno berbalik menatap Jaemin yang ikut menatap nya "coba pakai ini." Jaemin langsung tersentak oleh perintah Jeno

"H-ha??"

"Coba kamu pakai ini jika cocok saya akan membeli nya." Ujar Jeno dengan suara memerintah

Jaemin lalu mengoles kan lipstik itu di bibir Cherry nya ah sial. Pekik Jeno ketika Jaemin mencoba lipstik itu.

Benar pikiran Jeno lipstik itu cocok di bibir ranum milik Jaemin.

"Bagus. Cocok di bibir mu ternyata." Ucap Jeno Jaemin hanya menunduk malu.

"Saya ingin lipstik ini dua ya." ucapan Jeno langsung di turuti oleh pegawai itu. Pegawai itu langsung memberikan dua lipstik yang sama.

Setelah membeli lipstik itu Jeno kembali menggendong jisung menuju parkiran untuk kembali ke rumah.

Jaemin mengikuti mereka di belakang ia sibuk menghapus lipstik yang ada di bibirnya dengan tisu.

Jeno melirik Jaemin hanya tersenyum kecil.

.
.
.

saat mereka sampai di rumah Jeno menghentikan langkah Jaemin yang akan kembali ke kamar nya.

"Ini untuk mu." ucap Jeno memberikan paper bag berisi lipstik yang Jaemin coba tadi.

Jaemin tampak menggeleng "tidak usah tuan.." ucap Jaemin berusaha menolak halus.

Jeno yang tak suka penolakan itu pun menarik tangan Jaemin dan memberikan paper bag itu dan meninggalkan Jaemin sendirian.

Jaemin melirik kearah tangan nya yang memegang paper bag pemberian Jeno.

Apa ini? Jantung nya berdebar lagi

Jaemin langsung masuk ke kamar nya dengan jantung nya yang berdebar kencang!

Lelaki berwajah cantik itu duduk di pinggir kasur dan membuka paper bag mengeluarkan lipstik memberikan Jeno

Ia tersenyum dan heran kenapa Jeno memberikan nya untuk nya? Harus nya ini untuk nyonya Lee, ibu Jeno kan?

Jaemin tak ingin memikirkan itu terus memutuskan untuk mencoba nya lagi.
Ia oleskan lipstik itu pada bibirnya yang indah bagi Jeno itu.

"Bagus juga lipstik ini benar kata tuan Lee ini cocok untuk bibirku" ucapan Jaemin dengan wajah nya sedikit merona.

"Yaa Jaemin! jangan menyukai boss mu sendiri!! Tidak tidak!!" Jaemin berusaha menyingkirkan pikiran bucin nya itu agar ia sadar, ia hanya pengasuh di keluarga Lee ini.

.
.
.
.

Di hari Selasa ini Jeno sedang sibuk di kantornya ia begitu banyak pekerjaan.

Tok tok

aktivitas Jeno yang sejak tadi mengetik di laptop nya menjadi berhenti ia melirik ke pintu ruang kantor nya itu

"Masuk!" Perintah jeno kemudian pintu terbuka menampilkan ayah Jeno. Lee Donghae.

"Ada apa dad?" Tanya Jeno melihat Donghae berjalan ke arah meja Jeno

"Dad ingin bicara sama kamu Jeno" Ucapan Donghae mampu membuat Jeno menatap serius ketika Donghae menatap dengan tatapan serius

"Apa?"

"Dad ingin kamu menikah dengan anak rekan bisnis Daddy." ucap Donghae membuat Jeno membulat dan terkejut

"Apa maksud Daddy?" tanya Jeno dengan suara dingin ia tidak suka pembicaraan seperti ini.

"Dad ingin kamu menikah dengan anak rekan bisnis daddy" ucap Donghae mengulang.

"Dad! Sudah berapa kali Jeno katakan? Jeno tak ingin menikah dengan paksaan!" Ucap Jeno menolak Donghae yang tau akan jawaban Jeno pun mengerti jika anak semata wayangnya ini tak ingin menikah dengan terpaksa lagi.

Karena dulu Jeno menikah dengan mendiang istrinya juga karena hasil perjodohan kedua orang tua nya yang mau tak mau Jeno menerima nya.

"Tapi Jeno. Jisung butuh kasih sayang ibu Jeno jangan egois." Ucapan yang di lontarkan Donghae membuat emosi Jeno pecah seketika.

"Egois? justru Daddy yang egois. aku bisa jagain jisung rawat jisung, kasih dia kasih sayang ke anak ku sendiri sejak dulu!

Aku gak mau nikah. Aku ingin menikah dengan orang yang aku cintai." Ucap Jeno karena Jeno mengigat pesan jisung putra semata wayangnya itu jika Jeno boleh menikah lagi dengan syarat persetujuan dari jisung atau restu dari putra kecil nya itu.

"Jika daddy kesini hanya untuk memaksa ku menikah lagi lebih baik daddy kembali ke rumah, Jeno sibuk setelah ini ada meeting." Donghae menghela nafas melihat perubahan anak nya itu

"Baiklah. Jika itu mau mu Jeno , tapi daddyy sarankan cepatlah menikah dan mencari ibu baru untuk jisung" Donghae lalu berbalik melangkah meninggalkan ruangan Jeno.

Saat punggung Donghae tidak terlihat lagi jeno mengusap wajah nya tampak lelah dengan pekerjaan nya di tambah perkataan Daddy nya tadi.

Jeno melirik ke arah ponsel nya tiba tiba ia merindukan putra nya itu. Tangan Jeno mengambil ponsel nya dan mulai menghubungi Jaemin untuk meminta pengasuh na itu untuk memfoto jisung karena duda anak satu itu sangat merindukan anak nya.

Tak berapa lama Jaemin mengirimkan foto jisung yang sedang tidur siang itu Jeno tersenyum hangat melihat wajah tenang milik putra nya.

"Tunggu Daddy pulang ya jie?" Jeno mengusap foto jisung di ponselnya tak berapa lama ia kembali bekerja mencoba menyelesaikan berkas berkas itu agar bisa pulang lebih awal dan bermain dengan putra nya.

TBC.

pengasuh na. [ NOMIN ft JISUNG]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang