15 - Ending

37K 2.9K 263
                                    

Deg !

Ash tersentak kaget lalu menoleh melihat Rama yang akan keluar dari mobil.

"Hiks.. hiks... ayah !" Maka ia segera menangis membuat Rama menoleh dengan panik.

"Ash ? Ada apa ? Kenapa menangis ?" Tanya nya dan menghapus air mata Ash yang begitu banyak, baru nangis sebentar tapi Ash mengeluarkan air mata nya begitu melimpah.

"Jangan pergi~" Rama tak mengerti mengapa Ash menangis begitu keras, jadi yang bisa ia lakukan adalah memeluk Ash dan menenangkan anak nya ini.

Mereka memang sedang berhenti di sisi jalan karena Ash menginginkan makanan yang di jual seberang jalan, baru saja ingin turun dari mobil Ash justru menangis kejer seperti ini bahkan tak ingin melepaskan dirinya.

Sekitar 30 menit lamanya, Ash sudah sedikit lebih tenang tapi ia tetap tidak ingin melepaskan Rama.

Mimpinya terlalu menakutkan.

"Jangan pergi~" rengek Ash saat ia tak mendapatkan jawaban dari ayah nya.

"Ayah hanya ingin membelikan jajanan yang Ash mau, Ash yang minta ayah untuk beli bukan" balas Rama menunduk.

Ash kembali berkaca-kaca, bibir kecil nya melengkung kebawah dan menggeleng brutal.

"Tidak jadi huwaaaaaa !!" Tangis Ash lagi membuat Rama menghela nafasnya pelan.

"Oke, jangan menangis lagi, jika Ash tidak ingin maka kita akan pulang" Ash mengangguk cepat dan segera menyuruh Rama untuk pulang.

"Hati... hiks.. hati.." bahkan di sela-sela isakan nya ia masih memperingati Rama membuat pria itu tersenyum.

"Ayah akan hati-hati, sudah tenang ?"

"Sudah"

"Oke kita pulang"

Sepanjang perjalanan Ash terus menatap Rama lekat, bahkan saat Rama bertanya Ash hanya menjawab dengan gelengan kepala, dan lagi ia kembali fokus pada ayah nya seolah jika ia lengah maka ia tidak lagi bisa melihat sosok sempurna di hadapan nya ini.

Tak lama mereka sampai, dan Ash masih terus menatap Rama membuat Rama tidak bisa untuk tidak tertawa.

"Kenapa terus melihat ayah hmm" tanya Rama dan mencium wajah anak nya gemas.

"Jangan pergi, jangan pergi dari Ash, terus bersama Ash sampai Ash sebesar ayah" ucap Ash serius membuat Rama justru terkekeh.

"Iya, ayah tidak akan pergi kemanapun"

"Oke, Ash pegang janji ayah" setelahnya Ash segera turun dan berlari masuk ke dalam rumah meninggalkan Rama yang hanya bisa menggelengkan kepalanya karena tingkah menggemaskan Asher.

"Kenapa senyum-senyum sendiri, sudah gila ?" Rama langsung melunturkan senyum nya dan menoleh melihat Ben dengan malas.

"Kau selalu merusak suasana Ben" balas Rama malas.

"Emang iya ? Aku tidak sadar" balas Ben membuat Rama hanya bisa menghela nafasnya.

"Pisang goreng mau ?" Tawar Ben sambil menyodorkan pisang yang sudah ia gigit setengah.

"Mau, minta satu"

"Bikin sendiri, hahahahahahahahahah~"

Setelahnya tanpa rasa bersalah Ben malah pergi sambil tertawa keras membuat Rama ingin melemparnya saja pada Arun.

Sementara itu di dalam kamar, Ash menghela nafasnya pelan, sejujurnya ia sedikit gemetaran sejak di mobil tadi, mungkin karena mimpi nya.

Ia dengan jelas melihat ayah nya-

Asher Kendrix Side Story ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang