(Ais)

230 23 2
                                    

(Melt)
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
(Ais)

Aku tidak boleh terkena sinar matahari, karena aku sakit.

Aku tentu saja tidak suka penyakit ini, ini benar benar menyiksa diriku tau!

Aku juga ingin merasakan berjalan di bawah sinar matahari!!

Aku tau, aku lemah jangan di perjelas-

Maaf ya
Aku memang teman yang buruk

Hey temani aku ya

Kau temanku satu satunya,

Temani aku hingga ajalku menemuiku...

(Blaze)

Ais- kita sama, aku juga sama seperti mu

Makanya aku selalu mengawasi mu

Biarkan dirimu terbakar

Dan biarkan diriku membeku

=========================

      Es adalah air yang membeku akibatkan suhu yng mendingin hingga benda cair menjadi padat, lalu benda itu bisa menjadi cair kembali maupun menguap hingga menghilang, itulah cara menggambarkan dirinya. Ais putra yang duluny sangat di sayangi namun di karenakan sakitnya Ntah kenapa dirinya serasa di buang begitu saja.

      Anak laki laki itu menatap ke arah luar jendela, ia melihat anak anak berlari di bawah terik sinar matahari. Iri itulah di pikirannya ia sangat ingin berjalan di bawah teriknya matahari namun apa dayanya ia tidak bisa terkena cahayanya.

     Kini dia berada di Rumah sakit menjalankan perawatan jangka panjang, dirinya kesepian disana tidak ada yang menemani nya sama sekali kakak dan adik maupun kedua orang tuanya tidak mau menemani nya. Tertampang di wajah berwarna putih dan kulit pucat itu mulai meneteskan air mata.

     "A-ah cengeng sekali"  ringisnya, ia pun mengelap air matanya.

      Anak laki laki itu butuh teman berbicara, ia kesepian.

     Jam menunjukan ke arah jam 14:23 dokter memasuki kamarnya untuk melakukan pemeriksaan, "apakah masih sakit?" Tanya dokter itu.

     Ais menggelengkan kepalanya, "baiklah, jangan lupa minum obatnya jangn telat ya" jelas dokter itu lalu meninggalkan dirinya sendiri.

     "Aku ingin keluar"

     Anak itu mengangkat infusnya, lalu berjalan keluar dari kamarnya lalu apakah ada yang mengawasi nya jawabanya tidak ada, dokter maupun perawat tidak ada yang menegurnya sama sekali. Hingga ia tidak sengaja tertabrak oleh seseorang.

     "A-aww!"

     "Ahh! Maaf kan aku!"

     Ais menoleh ke arah orang itu, yang di pikirnya saat ini adalah 'hangat'

      "Wah kamu pucat sekalii' itulah ucapan pertama kali yang dia lemparkan.

     Ais hanya membalas dengan cengiran, "hehe iya".

     Orang itu mengulurkan tangannya ke arah Ais, "namaku Blaze kalau dirimu siapa?" Tanyanya, Aispun menerima ulurannya.

     'benar benar hangat'

-oneshoot (element)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang