(Taufan)

182 15 0
                                    

(I,m Ghost?)
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
(Taufan)

Kak? Aku mau ini boleh kan?

Kak Halii, Taufan hari ini mau ke taman

Kak kok kalian kayak tidak mau berbicara kepadaku sih?

Blaze?? Ayo kita isengin kak Hali

Thornn? Kok sedih?

Hihi lihat Kak Halilintar ketakutan

Tunggu dulu..

Kalian semua kenapa ke pemakaman?

Pemakaman siapa yang kalian kunjungi?

Siapa yang meninggal, kok Taufan tidak tau sih?

Oh

Aku paham

Ah Taufan tau

Taufan seharusnya sudah mati bukan?

=========================

      Di kala pagi itu seorang laki laki bermanik biru terbangun dari tidurnya, ntah kenapa ia saat bangun merasa heran. "Ini kamarku bukan?"

     Anak laki laki itu keluar dari kamar, ia melihat para saudaranya yang sedang makan di bawah dan ia tersentak kaget saat melihat ke arah jam menunjukan pukul 06:34 dia terlambat bangun untuk bersekolah.

     Dengan cepatnya dia bersiap siap memakai seragamnya dan turun ke bawah untuk makan bersama, tapi tidak tau mengapa juga ia tidak merasakan lapar sama sekali. Dia melihat salah satu saudaranya juga turun dari tangga berjalan ke arah saudaranya yang lain.

     "Selamat pagi kak Halilintar"

    Dan di jawab "oh pagi sudah bangun ternyata", dan laki laki itu terkekeh.

    "Ini sarapan, makan ya" tapi anak laki laki menggeleng kepalanya, "ngak dulu deh kak ga laper mending kita berangkat saja deh"

     "Thorn ada apa?" Tanya kakaknya itu.

     "Gak ada apa apa kak, ayo pergi saja"

     Halilintar mengangguk dan mengajak saudaranya untuk pergi, sekolah mereka tentu saja tidak jauh dari rumah mereka jadi tinggal jalan kaki pun sampai.

    "Ayo kita pergi"

    "Ayoo!!, Ayo Thorn! Ngapain sih?" Tanya anak laki laki dengan bermata Oren ke merahan itu.

    "Laper lah Kak Blaze"

    "Tadi kenapa ga makan?"

     "Takut telat"

     "Agaknya kak Taufan bagaimana ya?" Pikir Thorn.

     Anak laki laki bernama Taufan itu mengernyitkan dahinya, "heum kenapa?'

    "Eh gak ada , ayo kak Blaze!" Thorn menarik tangan kakaknya itu menuju ke luar rumah, dan Taufan di tinggal.

    "W-woi Blaze Thorn! Tunggu kenapa!"

    Mereka tertawa tawa di sepanjang jalan, "kakak lama sihh!!' pekik Thorn yang menarik narik tangan Blaze.

    "Pelan pelan kenapa Thorn cape ni!!" Seru Blaze melepaskan tangan adiknya itu.

-oneshoot (element)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang