[03]

31 17 19
                                    

"People come and goo tapi mamah sama ayah jangan, Karena tanpa mereka aku tidak bisa menjadi apa-apa."

Happy reading all

Kejadian kemarin di sekolah, membuat Senja tidak sekolah karena Senja belum pulang dari rumah sakit.

"Selamat pagi anak ayah," sapa ayah.

"Pagi ayah," jawab senja tetapi tatapannya masih kosong.

Ayah yang melihat itu pun cemas, karena semenjak kejadian kemarin, dari tadi malam Senja hanya diam tidak seperti biasanya.

Ia cemas, karena putri kecilnya tidak seceria kemarin-kemarin sebelum kejadian itu terjadi.

"Senja nak sini lihat ayah," pinta ayah.

Dan Senja pun menurutinya tapi muka Senja masih sama, tidak menunjukan ekspresi apapun, tatapannya kosong.

"Ayah mau tau apa yang terjadi sama Senja di sekolah, Senja jujur sama ayah Senja kenapa. Ayah boleh minta Senja jujur kan? Karena apa? Karena kejujuran itu penting sayang," jelas ayah. "Jadi Senja sekarang jujur sama ayah, Senja kenapa nak?" Lanjut ayah bertanya.

Senja hanya diam, tidak mengeluarkan sepatah kata apapun.

"Ayo nak sekarang jujur sama ayah apa yang terjadi, apa senja yang salah atau mereka? Supaya ayah tau siapa yang salah. Ayo nak cerita sama ayah," bujuk ayah.

"Tapi Senja takut ayah," jawab Senja.

"Ga boleh takut untuk mengatakan kejujuran sayang," balas ayah seraya tersenyum.

"Senja takut mereka ayah, mereka jahat, mereka pukul Senja pakai sepatu. Padahal Senja cuman ketiduran sebentar di kelas," lanjut Senja menjelaskan sambil menahan Isak tangisnya.

Ayah yang melihat itu pun membawa Senja kedalam pelukannya dan menenangkannya.

"Gini sayang, dengerin ayah baik-baik, Senja juga salah di sini, karena Senja tidur di jam pelajaran. Senja tahu gak kalau kegiatan Senja yang tidur sebentar itu membuat orang-orang di sana kesal sama senja? Senja tau apa yang membuat mereka kesal?" Balas ayah seraya bertanya kembali dengan posisi yang sama, ia masih memeluk Senja.

"Senja kan ga buat salah apa-apa ayah," jawab Senja dan mendongak-kan kepalanya ke atas.

Ayah yang mendengar jawaban Senja hanya tersenyum.

"Jadi mereka kesal karena Senja tidur sedangkan mereka tidak tidur sayang," balas ayah.

"Jadi Senja di sini juga jahat dong ayah?" Tanya senja.

"Bukan, bukan jahat sayang. Senja juga sama seperti mereka. Senja juga kesal karena diperlakukan seperti itu, tapi di sini juga senja salah, Senja salah karena Senja tidak memperhatikan ibu guru di depan sana yang sedang menjelaskan pelajaran yang akan Senja dan teman-teman Senja pelajari, sama saja Senja tidak menghargai waktu, dan ibu guru di sana," jawab ayah menjelaskan panjang lebar kepada Senja.

"Senja juga salah ayah, Senja harus gimana," ujar senja dengan suara lirih.

"Tapi Senja takut sama mereka, Senja ga mau sekolah lagi," lanjutnya dengan suara lirihnya.

"Senja gak boleh takut, Senja juga salah, besok kalau Senja sembuh sekolah lagi ya. Senja harus minta maaf sama mereka, terutama sama ibu guru di sana," balas ayah seraya tersenyum dan dibalas anggukan oleh Senja yang artinya Senja setuju.

"Sekarang anak ayah gak boleh sedih lagi, harus senyum yaa," ujar ayah dengan semangat.

"AY, AY, CAPTAIN," jawab Senja.

SENJATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang