Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
DARI TIMUR
Pemimpin bagaikan Matahari, Terangi dunia dengan cahaya yang jernih. Tumbuhkan harapan di setiap jiwa, Menyemai kebaikan di setiap langkah.
Seperti Matahari yang terbit di ufuk timur, Pemimpin datang dengan visi yang pasti. Membimbing kita menuju masa depan yang cerah, Menginspirasi dengan keberanian dan keadilan.
Dalam sinarnya, kita menemukan kekuatan, Dalam kehangatannya, kita menemukan cinta. Pemimpin yang bijaksana, tulus, dan adil, Membawa kedamaian di tengah kegelapan yang terhimpit.
Seperti Matahari yang tak pernah surut, Pemimpin tak kenal lelah dalam mengabdi. Membangun bangsa dengan kebijaksanaan, Memberikan harapan kepada setiap generasi.
Pemimpin bagaikan Matahari yang bersinar terang, Menyinari jalan bagi kita semua. Dalam kepemimpinannya, kita menemukan harapan, Pemimpin bagaikan Matahari, selalu menyinari dunia.
CATUR
Wahai pion-pion bidak caturku, Berbaris tegap di garis depan. Kalian sederhana namun berani, Menjadi pilar pertahanan yang kokoh.
Kalian bergerak maju dengan hati penuh semangat, Menantang lawan dengan langkah tegas. Meski kecil dan tak terlihat, Kalian memiliki peran yang penting dalam pertempuran.
Dalam permainan catur yang rumit, Kalian adalah awal dari segalanya. Kalian menjadi fondasi bagi strategi yang lebih besar, Menyusun rencana dengan bijaksana.
Wahai pion-pion bidak caturku yang setia, Kalian mungkin terkorban dalam permainan. Namun, kalian memberikan kesempatan bagi yang lain, Untuk bergerak maju dan meraih kemenangan.
Kalian adalah simbol kesederhanaan dan ketekunan, Menyadarkan kita akan arti perjuangan. Dalam kehidupan, kita pun seperti pion, Bergerak maju dengan keyakinan dan tekad yang kuat.
Wahai pion-pion bidak caturku, Kalian adalah bagian tak terpisahkan dari permainan. Kalian mengajarkan kita tentang keberanian dan keuletan, Dalam setiap langkah yang kalian ambil.
Cerita RELAKSASI tubuh
Matahari telah terbit menghampiri Pulau nan indah namun karena, terbitnya di timur maka bagian timur akan terlebih dahulu fajar. Dan ada satu tempat yang fajar masih menunggu sehingga, munculnya dia ke langit agak jauh lebih lambat. Kala itu datanglah seorang wanita yang mendatanginya, ia mengeluhkan sakit kepala di kiri dan kananya. Kemudian ia dipersilahkan untuk memasuki sebuah ruangan yang telah disediakan wewangian aromaterapi yang menenangkan pikirannya serta, dapat merilekskan tubuhnya setengah sampai satu jam yang akan datang. Cari jemari kecilnya yang tak terlalu panjang tapi berisi tanpa memanjangkan kuku-kuku kecilnya ia mulai melakukan praktiknya kepada sang wanita tersebut. Satu titik di bagian kepala bawah (sakit ubun"atau mahkota), kemudian naik ke titik keduanya di bagian kepala sejajar dengan telinga, lalu naik ke titik terakhir yaitu, di bagian kepala atas diulangi dari arah kanan ke kiri dan kiri ke kanan. Lanjut di area kepala bagian depan yaitu tepatnya di wajah dimulai dari belakang telinga dipijat dengan lembut diulangi dari kanan ke kiri dan kiri ke kanan. Kemudian dilanjutkan lagi di bagian telinga depan tepatnya di depan lubang telinga yang terasa kulitnya begitu halus itu, kemudian dipijat secara perlahan sampai turun ke rahang bawah dipijat dari sebelah kanan ke kiri dari kiri ke kanan (nyeri kepala antena kanan-kiri). Terakhir bagian muka depan satu. Di bagian alis titik di tengah-tengah alis (sakit ubun-ubun dan sakit kepala), ditarik ke belakang sampai ke bagian pelipis. Titik selanjutnya tepat di mata bagian pojokan mata ditarik ke bawah sedikit sampai ke bawah mata tepat di atas tulang pipi. Titik ketiga tepat di bagian atas lubang hidung kanan kiri di tekan kemudian ditarik ke bawah sampai ke tulang pipi bawah. Titik selanjutnya di atas mulut yang terasa begitu tipis, dan lembut itu ditekan lalu ditarik sampai ke bagian pipi manis. Terakhir terletak di bagian janggut ditekan ditarik ke atas sampai ke bagian depan telinga serta titik di bagian rahang ditekan lagi ditarik ke atas sampai ke rahang di bawah telinga (kesemutan, kaku karena kebanyakan tertawa)
