Prolog

155 88 86
                                    

"Hidup untuk mati dan mati untuk hidup."
~Aya

****

Dinaya Andakarta adalah seorang anak dari sepasang suami istri, yakni Kerta Andakarta dan istrinya Willona Sangpuja. Dinaya lahir sebagai anak pertama dan terakhir dari keluarga itu, ia adalah anak tunggal. Anak tunggal kaya raya, Ayahnya Karta memiliki banyak perusahaan di dalam maupun di luar negeri.

Dinaya memiliki beberapa teman yang selalu ada dan hanya sekedar teman, layaknya anak perempuan, Dinaya selalu butuh figur seorang Ayah. Namun kenyataan berbalik.

****

"Ga ada orang lain, Ma? Kenapa harus dia?"

"Tidak ada pembantahan. Yang telah ditetapkan tidak dapat diubah lagi, Dinaya."

"Tapi kan, Ma."

****

Dinaya terperanjat kaget ketika membuka matanya dan melihat orang gila yang menyusup masuk ke dalam kamarnya.

"AAA!" teriak Dinaya sekuat mungkin.

"E-eh! Ngapain malah teriak?"

"PAKAI BAJU, LO!"

"O, g, a, h. Ogah."

"Gila lo, ya?!"

****

Banyak hal yang ga akan kamu duga terjadi di dunia ini. Terutama tentang keluarga, pasangan, pertemanan dan banyak hal lainnya. Semua tidak terduga, terjadi begitu saja. Begitu juga dengan hidup Dinaya Andakarta, semua tidak direncanakan namun semua terjadi.

"Ih? Seriusan?" pekik Dinaya saat mendengar sebuah informasi yang tidak masuk akal itu. Diangguki oleh orangtua mereka dengan bersamaan dan melempar senyum satu dengan yang lain.

"Ma?"

"Bun?"
celetuk keduanya bersamaan.

"Kita beneran di--"

****

"I love you."

"I love you too."

Melihat respond lawan bicaranya tidak baik, ia reflek bertanya, "Kenapa, sayang? Hm?"

"Jawabnya kenapa gitu?"

"Harusnya gimana?"

"Tau, ah!" cibir wanita itu kesal.

****

Cup

Cup

Cup

"I love you, babe."

Cup

"Stop!"

"Apa? Kenapa?"

"Punya hak apa lo nyium gue?!"

"Lo punya gue, Dinaya Andakarta. Cukup jelas?"

****

Happy reading bunda-bunda
⭐⭐⭐

🧚🏼‍♀

Salam hangat Tya manis

Zeraya Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang