SORE HARI
Aksa terbangun yang ia rasakan pertama kali adalah kebas pada tangan kirinya,Aksa mendudukkan tubuhnya
melihat kearah sekitar,yang pertama kali ia lihat adalah Revan yang duduk di sofa yang arahnya berhadapan dengan Aksa
wajah Revan yang datar menatap Aksa ,Aksa hanya diam tanpa ekspresi,ia masih mengumpulkan nyawa dan raga
tiba tiba Revan beranjak dan mendekat
"mau makan apa?"tanya Revan masih dengan nada datarAksa menjawab dengan gelengan pelan ,Revan menaikkan alisnya sebelah
"masih kenyang"jawab Aksa ,ia sebenarnya tidak mood karena ada Revan
" ini sudah sore"
"tapi aku masih kenyang"ucap Aksa ,ia kembali merebahkan tubuhnya
"ambilkan makanan seperti biasa Naren"ucap Revan dengan suara yang sedikit keras ,Aksa menatap Revan dengan tatapan malas,jujur ia masih ngantuk dan benar Masih kenyang
"baik tuan"sahut yang diluar
tanpa menunggu waktu lama ,ada yang mengetuk pintu
"maid izin mengantarkan makanan tuan"ucap karena dari arah luar
"suruh dia masuk"
pintu terbuka,maid masuk dengan nampan berisi makanan dan segelas air putih,maid itu meletakkan nampan itu dinakas lalu izin pamit setelahnya
Revan hanya mengiyakan saja , setelah maid pergi pintu kembali ditutup,Revan mengambil mangkok yang ada diatas nampan
Aksa memilih membalikan tubuhnya kearah berlawanan dengan revan,Revan menghela nafas dalam
"ayo duduk dan makan"
"gue masih kenyang"
"bahasanya"
Aksa hanya diam setelahnya,dengan terpaksa Revan meletakkan mangkok itu kembali keatas nakas
lalu membalik tubuh Aksa menghadap kearahnya,Aksa menatap Revan dengan tatapan tajam
"duduk"titah Revan ,Aksa hanya diam saja ia sangat malas untuk bergerak dan malas untuk berbicara dengan revan
"duduk leo"
namun bukannya menjawab di empu retak memilih diam
"Leo"
Aksa berdecak dan mendudukkan tubuhnya ia menyenderkan dirinya ketiang ranjang
"jangan pernah panggil gue dengan sebutan itu lagi,jijik tau gak "
"bagaimanapun juga itu tetap namamu dan tak akan pernah berubah"
"ya emang ,tapi gue gak mau dipanggil Leo ,gue maunya cuma Aksa"
Revan tak menjawab ia mengambil mangkok diatas nampan lalu menyendok makanan yang ada di mangkok,Aksa menatap makanan itu dengan tatapan tak suka ,ia memutar bola matanya malas
"kenapa lagi?"
"ck ,pake nanya lagi anjing"gumam Aksa
"kau bilang apa?"
"gak ada"
"kau pikir Daddy tuli?"
"gak...cuma budeg aja mungkin,gue makan sendiri aja"Aksa langsung merebut mangkok itu namun bukannya terlepas dari tangan Revan ,Revan malah memilih menahan mangkok itu ditangannya
"biar Daddy saja ,Daddy tau tanganmu pasti Masih sakit"
"gak perlu..udah sembuh,udah cepet kalau gak gue gak makan"
"buka mulutmu Leo"ucap Revan dengan nada dingin
"udah gue bilang gu-"
"buka mulutmu Leo"ucap revan kembali dengan nada lebih dingin
"gak bakalan"ucap Leo dengan kedua tangan menutupi mulutnya
"buka mulutmu Leo aksara Abimana , sebelum Daddy suruh Abangmu memasangkan selang ngt di lambungmu"
Leo sedikit Takut mendengarnya,dengan terpaksa ia menjauhkan tangannya dan membuka mulutnya kecil
"buka yang benar"
"ini sudah benar"
"Leo...jangan membuat kesabaran Daddy makin menipis"
Aksa berdecak ia membuka mulutnya sedikit lebih lebar ,Revan memasukkan perlahan sendok berisi bubur ke mulut Aksa
"oek...mau muntah"
Revan mengira Aksa berbohong namun sedetik kemudian anak itu benar benar muntah mengeluarkan isi perutnya
Revan sedikit panik ia langsung meletakkan mangkok keatas nampan ,lalu mengelus pelan punggung Aksa
"naren , panggil Levin"
"baik tuan "sahut naren dari luar
Aksa mengelus dahinya,ia merasa pusing sekarang,tak lama setelahnya Levin datang bersama dengan naren dibelakang
tanpa bertanya lebih lanjut Levin langsung memeriksa keadaan Aksa dengan memeriksa detak jantungnya lebih dlu menggunakan stetoskop lalu memeriksa bagian tubuh yang lainnya
setelah selesai pemeriksaan,Levin memakaikan plester penurun demam didahi Aksa
"ngapain pake beginian sih?!"tanya Aksa dengan wajah kesal ,karna wajahnya menjadi seperti anak anak jika memakai itu
"dahimu sedikit panas ,agar nanti malam panasnya tidak tambah naik dan tidurmu jadi nyenyak Abang pakaikan ini"ucap lebih sambil menunjuk plester penurun demam yang sudah terpasang didahi Aksa
"ck alasan bilang aja Lo sekongkol Ama ni tua Bangka! ,padahal gue sakit biasa di lebay lebay-in,oh atau makanan tadi ada obat obatnya yah biar bikin gue jadi sakit? "
"tidak Leo"
"jangan panggil gue Leo"
"bahasanya"tegur Revan
"ck..udah sana lu bertiga bikin gue gak mood tau gak
"le-"
"sudah Levin biarkan adikmu istirahat sekarang"
"ck...", Levin meninggalkan kamar bersama dengan naren yang tak lupa kembali menutup pintu
"tidurlah sekarang"
"tanpa lu suruh juga gue dah mau tidur"Aksa membalikkan tubuhnya berlawanan dengan revan
Revan memilih mendudukkan tubuhnya disofa ,ada yang mengetuk pintu , ternyata maid ,maid itu ingin membersihkan lantai bekas muntahan Aksa ,Revan mengizinkannya masuk
setelahnya maid itu izin kembali keluar ,Revan mengiyakan saja , setelah maid itu hilang Revan memilih merebahkan tubuhnya disofa ,ia mengantuk, beberapa menit setelahnya ia tertidur
Aksa membalikkan tubuhnya,ia menatap kearah Revan yang telah tertidur,Aksa sudah tau dimana letak kunci borgol kakinya disembunyikan,Aksa dengan cepat langsung beranjak mendekati Revan
kunci itu berada tepat di dalam kantong jas kerja milik Revan ,Aksa mengambilnya dengan santai karna jas tersebut berada tepat diatas kursi belajar
Aksa mengambilnya dan mencari kunci itu ,dan ketemu setelahnya ia langsung membuka borgol
Aksa mengambil tisu lalu membentuk tisu itu menjadi bola kecil yang muat kedalam telinga ,ia membuat 2 bola kecil ,lalu memasukkannya kedalam telinga Revan
setelahnya Aksa membuka pintu kamar dan dapat ia lihat tak ada naren karna naren sedang bersama Levin
Aksa keluar dari kamar tak lupa kembali menutup pintu kamar ,ia berjalan sambil menenteng cairan infus ,tak mungkin Aksa cabut
bisa bisa kali ini jarum infus menancap pada kepalanya Aksa tentu Tak mau hal itu terjadi
apa yang Aksa bakal lakukan kira kira???
lanjut???vote komen dan follow dulu dong!!!
KAMU SEDANG MEMBACA
LEOVAN AKSARA ABIMANA S 2
Teen Fictionini merupakan lanjutan dari kisah LEOVAN AKSARA ABIMANA ⚠️ WARNING!!! -WAJIB BACA YANG PERTAMA AGAR TAU CERITANYA -WAJIB FOLLOW DAN VOTE -TIDAK BOLEH MENJIPLAK HASIL KARYA INI -WAJIB MEMBACA CERITA INI SAMPAI SELESAI -MAAF KALAU MENGANDUNG BANYAK...