BxB (BoyxBoy)
🔞 yang masih minor, jauh-jauh
sorry for typo(s)Riuhnya suasana kantin menandakan banyaknya insan muda yang beristirahat sejenak untuk melepas penat. Harumnya beragam masakan mulai memasuki indra penciuman. Diujung kantin, terdapat lima pemuda yang bergerombol dalam satu meja menambah keramaian. Jeno, Mark, Hyunjin, Junkyu, dan Jiwoong merupakan satu lingkup pertemanan dalam fakultas yang sama, yaitu Fakultas Teknik. Julukan mereka adalah five most wanted, karena visual yang memukau semua orang. Kepopuleran mereka meluas hingga seluruh penjuru Universitas Neo, bahkan Jeno sering mendapat pengakuan cinta dari mahasiswa atau mahasiswi universitas lain.
"Lu pada tau gak? Tadi pagi gue liat Bang Johnny sama Ten ciuman. Anjing depan mata gue persis," ucap Hyunjin sembari memakan bakso.
"Serius lu?" tanya Junkyu sembari ikut memakan bakso dari mangkok Hyunjin, lumayan irit uang buat makan siang.
"Serius gue, berasa liat bokep cok."
"Najis homo gitu berani amat di kampus," Jeno mulai bersuara. Memang sudah bukan rahasia lagi bahwa Jeno merupakan seorang homophobic, entah apa yang sudah dilaluinya hingga ia sangat membenci kaum penyuka sesama jenis. Meskipun dia tidak menindas secara langsung, tapi dengan sangat vokal dia akan mengutarakan kebenciannya tersebut."Emang kenapa? Sekarang udah lumrah yang kayak gitu," Mark ikut menimpali.
"Lumrah apaan, jijik gue. Pokoknya kalo ada salah satu diantara kalian yang homo, mending gak usah temenan sama gue." Ucap Jeno dengan menggebu, kebenciannya terlihat dari raut mukanya yang kesal lantaran membicarakan topik ini.Jika diberi level dari angka satu sampai sepuluh, mungkin tingkat kebencian Jeno pada kaum homoseksual mencapai angka sebelas. Teman-temannya sudah maklum dengan tingkah Jeno ini, mereka hanya akan diam karena tidak ingin memperpanjang masalah. Walaupun terkadang kata-kata Jeno yang sudah kelewatan membuat mereka merasa terganggu. Terlebih Junkyu, jujur saja sebenarnya Junkyu sudah mempunyai pacar seorang laki-laki bernama Haruto. Mereka telah menjalin hubungan sejak memasuki Universitas Neo, namun keduanya setuju untuk menyembunyikan hubungan mereka.
Awalnya ketika berteman dengan Jeno ia merasa baik-baik saja, namun saat Jeno dengan gamblang menyatakan rasa bencinya terhadap kaum seperti Junkyu membuat ia terkadang kurang nyaman berada di sekitaran Jeno. Dirinya bertahan dalam lingkup pertemanan Jeno karena terlalu malas memulai hubungan pertemana dengan orang baru. Tidak apa-apa baginya untuk menyembunyikan hubungan dengan Haruto, toh mereka sebentar lagi akan mencapai tingkat akhir semester yang menandakan kelulusan.
Kembali pada Jeno selepas mengucapkan kalimat buruk kepada teman-temannya, ia meraih ponselnya dari dalam tas lalu mulai mengetikkan kalimat pesan pada seseorang. Suasana hatinya menjadi buruk karena topik obrolan dari Hyunjin tadi, ia membutuhkan pelampiasan untuk menenangkan hatinya.
Toilet FT, sekarang.
(seen)Setelah memastikan pesannya dibaca, ia lantas berpamitan kepada teman-temannya untuk pergi terlebih dahulu.
"Mau kemana? Bentar lagi kelasnya Pak Beni, kalo telat dihukum lu." kata Jiwoong memperingati Jeno yang hendak pergi dari kantin.
"Gampang." jawab Jeno singkat lalu melangkahkan kakinya menuju tempat yang dikirimkannya melalui pesan tadi.🐨
"ahh shhh hahh enak"
"arrghh hshh"
"lagi Jaem, jangan kena gigi"Erangan Jeno terus terdengar dari dalam bilik toilet paling pojok tatkala Jaemin yang terus mengulum penisnya dibawah sana. Mata Jeno terpejam merasakan kenikmatan yang luar biasa atas tindakan Jaemin. Jika kalian ingin tahu apa yang sekarang terjadi, dapat kita sebut dua orang lelaki sedang melakukan hal tak senonoh di dalam salah satu bilik toilet.
Pesan singkat yang dikirim oleh Jeno tadi ternyata ditujukan kepada Jaemin. Bukan hal yang asing lagi bagi Jaemin jika Jeno membutuhkannya untuk saat seperti ini. Lelaki yang mengaku sebagai homophobic itu sekarang penisnya sedang dikulum oleh laki-laki lain.
Jaemin terus menjilat penis Jeno, dia lakukan gerakan seperti sedang menikmati es krim. Tangannya ia gunakan untuk menijat batang penis Jeno yang tidak mampu mulutnya capai."sshh hahh mau hhh keluarhh Jaemh"
"Gue dalemin yahh"Racau Jeno yang ingin menjemput putihnya seraya meminta izin kepada Jaemin untuk menekan kepala si manis lebih dalam, deepthroat. Belum sempat Jaemin menjawab, kepalanya sudah ditekan oleh Jeno sehingga sekarang penis Jeno mencapai tenggorokannya. Ia tersedak dan sedikit terbatuk atas tindakan tiba-tiba dari Jeno itu, tetapi masih bisa menahannya.
Sungguh rasanya luar biasa bagi Jeno, mulut hangat dan sempitnya tenggorokan Jaemin membuat penisnya terasa sangat dimanja. Ia mulai menggerakan pinggulnya pelan untuk memompa penisnya di mulut Jaemin."ARGHHHHH"
Beberapa kali hentakan, akhirnya Jeno mengeluarkan putihnya di dalam mulut Jaemin. Kenikmatan itu bahkan membuat Jeno mengerang dengan sangat keras, beruntung tidak ada orang lain di toilet itu.
Sebelum spermanya selesai mengalir, ia keluarkan penisnya dari mulut Jaemin. Jaemin yang masih berusaha menelan sperma Jeno dengan keadaan mulut ternganga, langsung dihujani sperma kembali oleh Jeno.
Jeno arahkan penisnya ke muka Jaemin, ia ingin spermanya memenuhi setiap inci wajah Jaemin.Sekarang yang Jeno lihat adalah pemandangan menakjubkan, dimana Jaemin di bawah sana dalam keadaan berantakan. Rambut yang tak beraturan, mata sayu yang menatap Jeno, dan seluruh muka yang kotor akan sperma Jeno. Jaemin sangat seksi disaat seperti ini, menurut Jeno. Sungguh, jika Jeno tidak memiliki jadwal kelas setelah ini, mungkin ia akan meminta hal lebih pada Jaemin. Namun, dirinya masih teringat untuk mengikuti kelas yang diisi oleh dosen killer itu. Bolos pada kelas dapat membuat nilainya terancam.
Jaemin yang telah menenangkan dirinya setelah pelepasan Jeno, kemudian meraih tisunya dari dalam tas. Kemana pun ia pergi, selalu sedia tisu untuk menangani hal-hal mendadak seperti ini. Jeno membantu Jaemin membersihkan dirinya, ia usap wajah Jaemin yang terkena sperma dengan tisu. Manik matanya terus memandang Jaemin yang sangat manis untuk seukuran laki-laki.
"Kenapa?" tanya Jaemin melihat Jeno memperhatikan dirinya daritadi.
"Gapapa, lu balik deh ke asrama. Gak ada jadwal lagi kan." Ucap Jeno setelah selesai membantu Jaemin bebersih.Jaemin tidak menanggapi pertanyaan Jeno karena pemuda itu pasti sudah mengetahui jawabannya. Bagaimana tidak? Jeno memiliki seluruh jadwal kuliahnya, bahkan nama dosen yang mengampu setiap kelas Jaemin pun Jeno hafal.
Mereka berdua kemudian beranjak pergi dari toilet kosong itu. Ketika berada di lingkungan kampus, seolah-olah mereka tak mengenal satu sama lain. Orang-orang tidak akan menyangka bahwa Jeno dan Jaemin memiliki hubungan khusus, terlebih pada sesuatu yang intim.
©️ koalanomin 🐨
KAMU SEDANG MEMBACA
The Secret of Us [DISCONTINUE]
FanfictionJeno membenci kaum penyuka sesama jenis, dirinya enggan untuk menerima kehadiran mereka. Namun, entah mengapa Jaemin mampu membuat Jeno merasakan bimbang pada hatinya.