BxB (BoyxBoy)
Sorry for typo(s)
Happy reading~🐨
Dua minggu lamanya Jeno jarang melihat Hyunjin. Teman sejurusannya itu seperti menghindari dirinya. Hyunjin akan sering datang terlambat ke kampus, lalu pulang dengan cepat sehingga tidak sempat untuk sekedar bertemu kepada Jeno. Apalagi jadwal kelas mereka berbeda-beda.
Awalnya Jeno pikir Hyunjin sedang mengurangi interaksi dengan teman-temannya untuk fokus belajar, mengingat sebentar lagi mereka akan memasuki waktu UAS. Tetapi, asumsi Jeno itu dipatahkan oleh ucapan Mark yang mengatakan bahwa pemuda itu masih sering bermain dan bertemu dengan Hyunjin di luar area kampus. Lalu, Jiwoong dan Junkyu juga mengatakan hal yang sama. Kedua orang itu beberapa kali sempat bertemu Hyunjin dan bermain bersama.
Jeno semakin heran ketika mendapat informasi dari teman-temannya itu. Apa yang salah dari dirinya hingga Hyunjin menghindar? Apakah dirinya pernah membuat Hyunjin tersinggung oleh sesuatu?
Enggan terlarut dalam masalah, Jeno pun berencana untuk membahas hal ini dengan teman-temannya yang lain. Ia meminta tolong kepada temannya itu untuk membantu dirinya dalam menyelesaikan masalah dengan Hyunjin. Meskipun sebenarnya Jeno merasa hal ini cukup merepotkan untuk mereka yang sudah berstatus sebagai mahasiswa.
🐨
Disinilah mereka berempat, di rumah Junkyu. Sengaja untuk berkumpul disana karena orang tua Junkyu yang sedang pergi keluar kota. Jeno meminta Junkyu untuk menghubungi Hyunjin lalu mengajaknya untuk datang bermain di rumah Junkyu, tanpa mengatakan bahwa Jeno ada disana. Sesuai dugaan, Hyunjin mengiyakan ajakan Junkyu dan sedang dalam perjalanan.
Beberapa menit menunggu, akhirnya pemuda jangkung dengan bibir tebal itu datang lalu masuk ke ruang tamu rumah Junkyu. Dirinya terkejut ketika melihat Jeno, lalu terlihat gerak-geriknya sedikit panik. Raut wajahnya menunjukkan kegelisahan saat mengetahui Jeno juga berada disana.
"Sini, Jin." Ucap Junkyu dengan menepuk sofa ketika melihat Hyunjin yang hanya berdiri.
Kemudian Hyunjin duduk di sofa ujung, sengaja tidak ingin berdekatan dengan Jeno.
"Lu ngehindarin gue? Kenapa?" Kata Jeno tanpa basa-basi, pemuda itu enggan mengulur waktu.
"Hah? Apaan kagak ada gue ngehindar dari lu." Sahut Hyunjin.
"Gak usah pura-pura dah lu. Kelihatan dari tingkah lu selama ini. Lu ada masalah apa sama gue?" Jeno membalas dengan nada tak ramah.
"Gak ada masalah gue bilang. Apaan sih lu pada juga ikut mojokin gue." Si pemilik bibir tebal itu merasa disudutkan oleh teman-temannya karena mereka yang hanya menyaksikan perdebatannya dengan Jeno, tanpa berniat untuk melerai.
"Gue cabut dah, kagak jelas lu pada." Lanjutnya sembari beranjak dari tempat duduknya."Gak usah kayak anak kecil bangsat!" Ucap Jeno tiba-tiba.
"Siapa yang kayak anak kecil anjing!" Sahut Hyunjin tak terima.Mereka berdua saat ini tersulut emosi, tidak ada yang mau menurunkan ego masing-masing.
"Woy, apaan sih lu berdua." Pertama kalinya Mark berucap setelah jengah mendengar perdebatan Jeno dengan Hyunjin itu.
"Udah sama-sama gede, selesaiin pake kepala dingin." Lanjutnya.Lalu Jiwoong mengajak Hyunjin untuk duduk kembali.
"Jangan ribut di rumah gue." Ucap Junkyu kemudian.
"Udah lu jujur aja, Jin. Heran gue kenapa lu ngehindarin Jeno, padahal kemarin kita masih nongkrong bareng." Mark membuka diskusi untuk mereka.
"Ck, gue sengaja ngehindari dari Jeno emang." Hyunjin pun akhirnya jujur.
"Alesannya apa bangsat!" Ucap Jeno tak sabar.
"Lu sabar dulu, njing. Biarin dia cerita." Sahut Jiwoong yang melihat Jeno sedang menahan amarah itu.Hyunjin melihat teman-temannya yang sedang memperhatikannya. Menghela napas, sepertinya dia memang harus jujur.
"Gue gay." Dua kata dari Hyunjin yang menciptakan keheningan diantara mereka.
"Cuman itu?" Tanya Jeno.
"Cuman? Lu amnesia apa tolol? Lu sendiri yang koar-koar kalo gak suka orang homo. Kata lu sendiri kalo ada diantara kita yang homo, mending gak usah temenan sama lu, kan? Gue turutin perkataan lu, selama ini gue ngehindar biar gak ketemu sama lu. Tapi lu malah marah kayak gini, mau lu apa bangsat?!" Jelas Hyunjin dengan panjang lebarJunkyu menatap pada Jeno, ingin melihat reaksi pemuda itu. Dilihatnya Jeno yang termenung seperti sedang berpikir.
"Udah jelas kan? Lu pada udah tau alesannya. Gue juga lagi suka sama orang. Sekarang terserah kalo kalian semua mau ngejauhin gue. Ini pilihan gue, gak ada hak kalian buat ngelarang." Lanjut Hyunjin dengan memandang teman-temannya.
"Atas dasar hal apa lu ngomong gitu? Siapa yang mau jauhin lu? Gue sih gak masalah mau lu gay atau engga." Mark menyahuti perkataan Hyunjin.
"Gue juga gak masalah, bebas lu pada mau suka ama siapa." Jiwoong ikut dalam pembicaraan.
"Gue juga, jujur aja gue sebenarnya udah punya pacar cowo. Sengaja gak ngomong ama kalian, karena tau sendiri kan gimana jeno sama orang gay kayak gue?" Akhirnya Junkyu mengatakan ini, hal yang sudah lama ia pendam.Di situasi seperti ini Jeno dikejutkan berkali-kali. Pertama, Hyunjin yang tiba-tiba mengaku kalau dirinya seorang gay. Kedua, Junkyu yang ternyata mempunyai pacar seorang lelaki. Teman macam apa Jeno ini yang tak mengetahui apapun tentang orang terdekatnya. Apakah selama ini ancaman Jeno menyakiti teman-temannya?
"Lu gimana, Jen?" Tanya Mark yang melihat Jeno masih terdiam.
"Gue....Minta maaf ke kalian semua kalo selama ini perilaku homophobic gue bikin kalian gak nyaman. Buat Junkyu, sorry kalo selama ini lu harus backstreet karena gue. Dan buat lu, Jin. Gak usah ngehindar lagi dari gue, gue gak masalah sama orientasi seksual lu." Jawab Jeno seraya menatap Junkyu dan Hyunjin bergantian.Mereka yang ada disana tak menyangka akan mendapat permintaan maaf dari Jeno, sangat langka bagi Jeno untuk mengutarakan hatinya. Junkyu tahu bahwa sebenarnya Jeno adalah orang baik, lelaki itu hanya saja sulit untuk mengekspresikan perasaannya.
"Clear ya semua ini. Gak usah kayak anak kecil lu pada." Jiwoong menanggapi ucapan Jeno tadi.
"Btw, Jin. Lu lagi suka sama siapa?" Tanya Junkyu yang penasaran.
"Jaemin, temennya Haechan." Jawab Hyunjin.
Deg
Apakah pertikaiannya dengan Hyunjin akan dimulai kembali?
©️ koalanomin 🐨
KAMU SEDANG MEMBACA
The Secret of Us [DISCONTINUE]
FanficJeno membenci kaum penyuka sesama jenis, dirinya enggan untuk menerima kehadiran mereka. Namun, entah mengapa Jaemin mampu membuat Jeno merasakan bimbang pada hatinya.