Di pagi hari,mentari telah memancarkan sinarnya hingga menembus gorden dan menerpa wajah tampan seorang Rey , membuat Rey melenguh dan mengucek matanya, membuka matanya perlahan, mengerjapkan matanya untuk menyesuaikan cahaya yang masuk ke dalam bola matanya,ia pun bangun dan menduduki dirinya di pinggir ranjang, menggaruk-garuk rambutnya yang tidak gatal,dan berjalan kearah kamar mandi
Setelah 20 menit an,Rey keluar dari kamar mandi, dengan memakai seragam sekolah (putih abu) dan jangan lupakan tangannya yang masih setia mengusap rambutnya yang masih agak basah
"Astaga aku belum buat sarapan"ucap Rey tiba-tiba,dengan secepat kilat,ia keluar dari kamar dan berjalan kearah dapur, untuk membuatkan sarapan untuk ley
"Duhh harus cepat"gerutunya
Tak lama sarapan yang ia buat pun jadi,Rey hanya membuat sandwich dan susu hangat
"Nah sudah rapih, saatnya membangunkan ley~" ucapnya riang, seakan tidak ada masalah
Tok tok tok
"Ley, bangun!"ucap Rey,agak teriak sedikit
Tidak ada jawaban dari dalam kamar, mungkin ley sedang di kamar mandi (?) Atau ley malas untuk menjawabnya
Tok tok -
"Ley-
Belum sempat Rey berbicara,ley sudah membuka pintunya,dan menampakkan wajah ley yang datar , membuat Rey meneguk ludah nya susah payah
"Ley, sarapan sudah jadi,ayok turun"ucap Rey,dan tersenyum seperti biasanya
"Hm"ley rasanya malas hanya untuk menjawab sang kembaran,jadi ia hanya berdehem,dan berjalan meninggalkan Rey yang masih diam di depan pintu kamarnya
Sebenarnya mereka itu satu kamar,Tpi setelah acara makan malam,ley marah besar saat lidahnya merasakan pedas,ley itu tidak suka pedas,dan jadilah ley yang marah besar pada Rey,Rey hanya diam saat ley memarahinya,Rey juga merutukinya yang bodoh, karena lupa kalau ley tidak suka pedas
Dimeja makan tidak ada suara , hening melanda meja makan, biasanya meja makan itu akan sangat berisik akan suara si kembar dan sang mamah yang mengomel
Tapi sekarang?? Meja makan itu seperti tidak ada kehidupan,Rey merasa asing dengan situasi saat ini, begitu juga dengan ley,ia tidak suka suasana yang terasa sepi dan sunyam,tapi mungkin ini akan bertahan lama, karena ley benar-benar benci Rey, tidak perlu diingatkan lagi!!
"Ley-
Ucapan Rey terpotong
"Pergi!"ucap ley dingin, menatap Rey dengan tatapan permusuhan,dan sekali lagi Rey menghela nafas berat, dengan perubahan sang adik,ia pun bangun dari kursi dan menyambar tas yang entah sejak kapan sudah ada di kursi yang ada didekatnya
"Gw pergi,Lo nanti jangan ngebut-ngebut bawa motornya!"ucapnya memperingati sang adik
"Bacot"
"Hahhh Yudha Abang pergi"ucapnya tanpa sadar ia mengucapkan kata(Abang) membuat ley terdiam dan meremas sendok yang ia genggam
Rey pun keluar dari rumahnya dan berjalan kearah halte bus
Setelah Rey pergi dan tidak kelihatan lagi dari matanya,ley pun melanjutkan sesi makanan nampa memperdulikan apapun, mungkin sekarang sifat ley akan menjadi, tidak perduli dan cuek,dulu sifat ley ceria,jail,tapi itu hanya kenangan untuk Rey
Rey pergi ke sekolah menggunakan bus umum,ia tidak punya kendaraan, sebenarnya punya,tapi semenjak sang,ayah meninggal dunia, keluarga mereka jatuh miskin,dan rumah yang besar yang dulu mereka tempati,harus disita oleh bank dan alhasil motor kesayangan Rey yang jadi korbannya,ia rela menjual motornya untuk membeli rumah yang lebih kecil,namun nyaman untuknya dan keluarganya

KAMU SEDANG MEMBACA
REY & LEY
RandomMenceritakan seorang pemuda tampan bersama kembarannya yang hidup sebatang kara, mereka saling melengkapi,namun suatu ketika,sang adik berubah, menjadi seorang yang berandal dan tempramental/emosional, apakah sang Abang akan bertahan dan bersabar, m...