Nama panggilan

125 52 3
                                    

✨Selamat membaca✨

"Fira bangun! Ayo sholat subuh! " Gafa membangunkan Fira yng masih saja terlelap. Gafa yang gemas dengan istrinya itupun tidak tinggal diam. Ia mencium kening istrinya. Dan yap sesuai prediksi Gafa, mata Fira langsung terbuka lebar saat merasakan ciuman dari Gafa.

"Kamu? Kamu tadi cium aku? " tanya Fira dengan ekspresi terkejut. Gafa terkekeh dan mengusak rambut indah istrinya itu.

"Sudah sana ambil wudhu dulu. " dengan patuh Fira menurutinya.

Gafa mengelar dia sajadah untuk mereka kenakan, ia menunggu Fira selesai berwudhu. Setalah Fira selesai berwudhu mereka pun mulai sholat subuh.

Setelah selesai sholat mereka berdua turun ke lantai bawah. Gafa menuju taman belakang dan Fira menuju dapur. Fira langsung membantu ibu mertuanya itu. Disana juga ada Ilham yang memperlihatkan Gafa dari jauh.

"Ayah, Fira tau ayah itu baik. Terimakasih udah mau mencoba memperlakukan Gafa lebih baik. Fira janji bakal buat Gafa lebih bahagia. "

"Gimana nak maksudnya? " tanya Ilham.

"Mantu kita ini semalam menguping loh yah. " ucap Sarah. Semalam saat ia tengah berbincang dengan Ilham ia menyadari jika Fira tengah menguping pembicaraan mereka.

"Eh bunda tau? " tanya Fira. Ia jadi malu karena aksinya semalam diketahui oleh Sarah.

Semalam sehabis ia terbangun karena merasa haus dan mendengar suara Ilham.

"Aku ingin dia bahagia Sar. Aku yakin dengan adanya Fira dia akan lebih bahagia. Aku sadar aku dari dulu aku terlalu keras sama dia. Dan sekarang aku akan coba memperlakukan dia lebih baik lagi. "

Ia tersentuh mendengar penuturan ayah mertuanya itu. Ternyata Ilham tak sekejam apa yang ia pikirkan. Bahkan Ilham lebih baik dari ayahnya.

"Maaf ya yah, bun Fira gak sengaja nguping. " ucap Fira menyesal.

"Gak sengaja nguping kok sampe selesai. Hahaha " balas Sarah di akhir dengan tawa. Ilham pun tertawa mengetahui sifat kepo menantunya itu.

🦢🦢🦢

"Kamu pakai pelet apa sih? " tanya Gafa pada Fira. Saat ini mereka tengah berada di perjalanan pulang. Fira mengalihkan perhatiannya dari jendela dan menatap suaminya itu.

"Maksudnya? "

"Ayah, kamu pakai pelet apa sampe bisa bikin ayah jadi lemah lembut. " ia heran Fira ini terbilang orang baru dikehidupan keluarganya namun dengan mudahnya ia mengambil hati ayahnya.

"Pelet aku tuu super, jangankan ayahnya anaknya aja bisa aku taklukin kan? " ucap Fira sembari menaik turunkan alisnya. Jujur ia merasa bangga pada dirinya sendiri karena telah mampu menaklukan dia hati es itu.

Gafa mendengus mendengar kepercayaan diri Fira. Namun yang di bilang Fira itu benar. Bisa-bisanya ia membuatnya tertarik dengan gadis polos itu.

Ting

+628xxxx

Assalamu'alaikum Fira bagaimana kabarmu?

Fira mengerutkan keningnya. Ia tidak mengetahui siapa yang baru saja mengirimkan pesan itu.

"Siapa? " tanya Gafa.

"Gak tau Gaf. Tiba-tiba tanya kabar. "

"Abaikan. Atau block saja. " ucap Gafa. Fira menuruti apa yang di suruh oleh Gafa. Ia memblokir nomor tak dikenal itu.

🦢🦢🦢

"Kayaknya ada yang lagi bahagia nih. " ucap Haris dengan tampang meledek.

"Siapa tuch... " balas Damar.

"Bos kita tercintah lah, hahaha " timpal Jovan. Sungguh ketiga sahabat Gafa ini sangat kompak jika sudah meledek Gafa.

Malam ini Gafa tengah berasa di markas mereka. Mereka hanya kumpul-kumpuk saja. Tadinya Gafa sudah menolak ia ingin menghabiskan waktu dengan istrinya namun dengan lancang nya Haris menelfon Fira guna meminta izin agar Gafa bisa kumpul bersama mereka. Dan berakhir Fira mengijinkannya.

"Berisik lo semua. " balas Gafa.

"Kayaknya udah saling cinta tapi ya masa masih manggil nama doang. " sindir Haris tadi saat ia menelfon Fira, ia dengar Fira masih memanggil Gafa dengan nama. Yang benar saja sudah saling cinta tapi panggilannya begitu, batinnya.

Gafa melirik Haris dan berpikir, apa yang Haris bilang benar juga. Dengan kecepatan kilat Gafa menyambar kunci mobilnya dan meninggalkan ketiga sahabatnya itu, tak lupa memberi salam terlebih dahulu.

Hanya butuh waktu 15 menit Gafa sudah sampai di rumahnya. Ia membuka pintu dan mengucapkan salam. Lalu ia bawa langkahnya menuju kamar. Dan mendapati Fira yang tengah mengerjakan tugas.

"Assalamu'alaikum. " salam Gafa memasuki kamar.

"Waalaikumsalam, Eh kok kamu udah pulang? " tanya Fira. Ia heran baru terhitung setengah jam suaminya itu kumpul dengan sahabatnya namun sudah kembali.

"Malas. " ucap Gafa. Fira hanya mengangguk. Tangannya masih sibuk berselancar di keyboard dan matanya fokus pada layar laptopnya. Gafa mendengus kesal.

"Kenapa? Kok keliatan kesel gitu. " tanya Fira saat melihat suaminya itu seperti sedang kesal.

"Tadi Haris ngeledek saya. Katanya kita ini saling cinta tapi panggilannya masih pake nama. " ucap Gafa.

"Lah terus apa salahnya? "

"Kamu gak lupa kan Rasulullah menganjurkan kita untuk memiliki panggilan atau julukan sayang antar suami istri? " tanya Gafa. Pertanyaan Gafa mengundang kekehan dari Fira. Jadi rupanya suaminya ini ingin ia memanggilnya sayang.

"Iya aku gak lupa kok. Trus sekarang kamu mau aku panggil apa? "

"Terserah. "

"Abang? "

"Mau pesen apa neng? " balas Gafa. Tanda penolakan.

"Hahaha yaudah ganti. Aa? "

"Saya bukan orang Sunda. "

"Ok, jangan ngambek gitu dong masku sayang... " ucap Fira meledek. Gafa merasa lemas saat itu juga. Jantungnya bedegup tak karuan saat mendengar Fira memanggilnya seperti itu. Lagi-lagi Fira terkekeh melihat tingkah Gafa. Ia baru au suaminya itu ternyata lucu juga. Gafa menetralkan kesaltingannya itu.

"Ekhem, saya gak marah kok. "

"Udah dipanggil sayang masih aja pake saya-sayaan. Males deh. " sindir Fira.

"Iya sa... aku minta maaf ya sayang. " ucap Gafa.

.....

Assalamu'alaikum gimana nih sama ceritanya. Gak seru ya? 😅

GAFIRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang