bloodline '01

321 48 14
                                    

My William...

DEG!

"Hah ... mimpi sialan itu lagi.", ucap Sunoo yang baru saja terkejut karena mimpinya.

Sunoo mengusap wajahnya kasar. Sial, ini sudah tahun kedua dia memimpikan hal yang sama secara acak dan berulang. Sunoo tidak mengerti, berkali-kali kunjungi psikiater pun tidak membuahkan hasil. Tanpa atau dengan obat tidur, Sunoo tetap memimpikan mimpi yang sama.

---✧---

"Pagi, Dad! Pagi, Mom!", ucap Sunoo riang begitu tiba di meja makan untuk sarapan yang kebetulan sudah diisi oleh ayah dan ibunya.

"Pagi juga, Sunoo. Bagaimana tidurmu?"

"Seperti malam biasa, Mom. Aku rasa mungkin besok aku harus pergi ke psikiater lagi untuk meminta resep obat baru.", jelas Sunoo.

Ayah dan Ibu Sunoo pun hanya menghela napas. Sunoo selalu mengeluhkan tidak bisa tidur dan ketika tidur, dirinya malah memimpikan hal yang sama secara berulang tetapi acak. Awalnya Sunoo sangat stress tetapi karena ini sudah tahun kedua, Sunoo rasanya sedikit terbiasa.

"Sunoo, setelah makan, ada yang ingin Mommy bicarakan denganmu. Nah, sekarang cepat habiskan sarapanmu!"

Sunoo yang mendengar perkataan Ibunya tadi hanya mengangguk dan memakan sarapannya dengan cepat. Dirinya sedikit penasaran. Karena tergesa-gesa, Sunoo pun tersedak.

"Sunoo ... kalau makan itu hati-hati.", ucap Ayahnya sambil menahan tawa. Sunoo yang melihat Ayahnya menertawakan dirinya hanya bisa mendengus kasar.

"Oh iya, Mom. Jay besok akan pulang kan?", tanya Ayahnya. Jay itu kakaknya Sunoo. Hanya saja, Jay saat ini sedang berkuliah di Amerika sedangkan Sunoo lebih memilih berkuliah di Korea.

"Iya, Dad. Libur semester kan sudah di mulai.", jelas Ibu.

"Jadi, Kak Jay akan pulang, ya? Kenapa si brengsek itu tidak memberitahuku?", kesal Sunoo.

"Sunoo ... mulutnya. Tidak baik mengumpati Kakakmu seperti itu.", tegur Ibu.

"Maaf, Mom. Habisnya Kakak tidak pernah menghubungiku seolah-olah dia tidak memiliki adik saja.", dengus Sunoo.

Ayahnya yang melihat itu hanya tertawa lalu beliau teringat sesuatu.

"Jay kalau tidak salah juga bilang dia akan pulang bersama temannya dan temannya akan menginap di sini. Apa kamar tamu sudah dibersihkan, Mom?", tanya Ayahnya.

Mendengar hal itu membuat Sunoo semakin mengerutkan keningnya. Jadi Kakaknya akan pulang dengan membawa seorang teman dan menginap di rumahnya?

"Iya, Dad. Kamar tamunya sudah dibersihkan. Jadi, temannya Jay bisa menggunakan kamar tamu nanti untuk menginap.", jelas Ibunya.

Sesi sarapan pun berakhir. Ini adalah hari minggu, jadi Ayah ada di rumah. Setelah sarapan selesai, mereka masing-masing pergi untuk melakukan kegiatannya. Sunoo mengikuti ke mana Ibunya pergi karena Ibunya bilang ingin membicarakan sesuatu sedangkan Ayahnya sudah santai di ruang tamu dengan secangkir kopi, koran, dan televisi yang menyala.

Sesampainya di kamar orang tuanya. Sunoo pun mendudukkan dirinya di pinggir kasur sambil memperhatikan apa yang dilakukan oleh Ibunya. Keningnya semakin mengernyit ketika menemukan Ibunya membawa sebuah kotak kayu yang ukurannya cukup besar tetapi terlihat sangatlah usang.

bloodline [sunsun]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang