02. Jalan-jalan

46 14 1
                                    

Baim menghela nafas dan menyembunyikan wajahnya pada tumpukan lengan karena merasa bosan.

Ini adalah hari Jum'at dan ada pelajaran fisika yang tidak terlalu ia minati. Untung saja guru mata pelajaran tersebut tidak masuk dan tidak meninggalkan tugas juga.

Jadi, dia bisa bersantai dan mendengarkan keributan yang dibuat oleh teman-teman sekelasnya. Jangan lupa ketiga temannya ikut dalam keributan tersebut.

Tiba-tiba, bohlam lampu hidup muncul di atas kepala Baim. Ia mengambil ponselnya dan mencari kontak Erin.

Si Cantik

Erii |
Hari ini/besok, kamu ada kegiatan? |
Aku rencananya mau ajak kamu jalan |

| Besok pagi adaa
| Hari ini pramukaa

Ada kegiatan apa besok? |
Lama gak pramukanya? |

| Bina SD
| Dari jam 2 siang sampai jam 5 sore

Pramukanya lama ya |
Di SD mana? |
Biar ku jemput sekalian besok |

| Iya
| Gak usahh
| Entar ngerepotin kamu

Tenang aja |
Aku se🍆 kok 💪 |

| Dih?
| Eh, tunggu bentar

Kenapa? |

| Ini, tadi ada pemberitahuan
kalau bina SD nya gak jadi

Okee |
Mau jam berapa besok? |

| Bisa nya jam berapa?

Besok latihan taekwondo nya jam 4 sore |
Sisanya ku pengangguran 😀 |

| Aku jugaaa kayaknya sihh

Jadi? |
Mau jam 10? |
Atau jam 10.30? |

| Jam 10 ajaaa

Oke |
Jangan kesiangan ya 🙂 |
Kamu kebiasaan |

| Hehe
| Iya"

Baim tersenyum tipis. Ia meletakkan ponselnya ke dalam saku celana dan kembali bersantai.

Hari itu pun tiba. Baim turun dari lantai 2 dengan baju yang tidak biasa. Kenapa? Karena biasanya ia hanya menggunakan kaos dan celana pendek. Jika bepergian, ia hanya menggunakan sweater dan celana jeans selutut.

Tapi sekarang? Ia mengenakan kaus putih polos yang dibalut dengan kemeja hitam sebagai outer dan celana kain berwarna cream, membuat ketampanan nya bertebaran.

Kakak perempuan Baim, mbak Hanna, mengernyitkan dahinya heran saat ia melihat penampilan adiknya yang rapi. Bahkan Nalen, anak bungsu sekaligus adiknya Baim, juga ikut heran dengan mas nya.

"Tumben banget lo rapi begitu? Mau kemana?"

Baim menoleh dan menatap Hanna yang melontarkan pertanyaan padanya.

Nalen, dengan tingkat kepekaannya yang tinggi karena dia berpengalaman dalam hal ini pun ikut berkomentar.

"Biasa mbak, mau jalan-jalan itu sama mbak Erin. Iya kan mas?"

Just Friend 【On Going】Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang