𝐏𝐀𝐑𝐓 2

1.6K 114 8
                                    

"Baiklah, kita berhenti untuk hari ini ya. Terima kasih atas kerja keras kalian semuanya."

Semua member dreamis saat ini terbaring lemes di atas lantai. Keringat membasahi tubuh mereka semua.

"Ha...capek banget." Ujar Chenle sambil memejamkan matanya.

Haechan duduk sambil matanya menatap pantulan dirinya pada cermin ruang praktis itu. Dadanya naik turun karna habis latihan dance.

"Nah. Buat kamu." Mark memberikan air minuman pada Haechan.

Haechan mendongak dan menatap Mark. "Makasi hyung." Jawab Haechan lalu mengambil air minuman itu.

Mark duduk di sebelah Haechan dan menatap pria manis itu dengan tatapan lembut miliknya.

Haechan hanya terdiam dan meminum air yang diberikan oleh Mark tadi.

"Capek ya?" Soal Mark.

"Capek banget." Jawab Haechan setelah habis minum air yang diberikan Mark tadi.

Mark mengelus perlahan kepala Haechan dan mengusap keringat yang mengalir di dahinya.

"Kamu bakal terbiasa kok. Yang penting, jangan terlalu capek. Aku gak mau liat kamu terlalu capek." Tutur Mark.

Haechan hanya tersenyum dan menganggukkan kepalanya. Hanya itulah jawapannya setiap kali para member mendekatinya dan memperlakukan dirinya seperti ini.

Haechan masih ingat dengan jelas. Waktu di mana kali pertama dia membuka mata, dia mendapatkan fakta kalo Mark sendiri yang bilang sama dia kalo mereka ada pacarnya.

Sempet sih bikin penasaran. Cuman, Haechan membuang semua pikiran itu di saat dia mula fokus untuk karir nya dan mengingat kembali ingatannya yang pernah hilang.

"Kenapa, hm?"

"Hah? Gak ada apa kok."

"Bener nih gak ada apa-apa? Apa ada sesuatu yang mau kamu bilang? Atau pertanyaan?"

Haechan terlihat ragu-ragu saat Mark berkata seperti itu. Sebenarnya, dia ragu dengan pernyataan yang Mark pernah kasih tau dia tiga bulan yang lalu.

"Emang bisa ya kalo aku nanya sesuatu?" Soal Haechan dengan hati-hati.

Mark tersenyum. "Apa pun itu, bakal aku jawab. Apa yang mau kamu tanyakan?"

"Dulu, aku itu orangnya kayak gimana ya?" soalan pertama itu keluar dari mulut Haechan.

Mark terdiam. Dia tersenyum saat soalan itu yang keluar dari mulut Haechan.

"Suka ngambek, makan kesukaan kamu itu kimchi jjigae. Kalo bersangkut pekerjaan, kamu orangnya suka serius dan tegas. Dan juga, kalo ada yang bikin kesalahan waktu latihan, kamu bakal tantrum." jawab Mark.

"Emang iya aku kek gitu?"

"Terus, kamu pikir aku boong? kalo gak percaya, ya tanya aja ama member lainnya. Jawaban mereka pasti sama kok." kata Mark.

Haechan terdiam. Dia jujur sih kalo terkadang apa yang dikatakan Mark itu ada benarnya. 

"Ada apa pertanyaan lagi?"

Haechan menatap Mark dengan senyuman miliknya.

"Kamu tau gak tempat kesukaan aku itu di mana?" pertanyaan itu tiba-tiba saja terlintas dipikiran Haechan.

Mark terlihat sedang menahan sesuatu saat Haechan menanyakan hal itu. Wajahnya terlihat tegang dan mula kemerahan.

"Mark, kamu kenapa? Apa pertanyaan aku itu salah ya?" Haechan bingung dengan Mark yang tiba-tiba saja terdiam dan menunjukkan ekspresi muka tidak senang saat Haechan menanyakan soal itu.

sequel | His Forever Sunshine Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang