𝐏𝐀𝐑𝐓 8

1.3K 110 17
                                    

FIRST DATE : SAMA MARKEU

Seperti yang telah dirancang minggu lalu, hari pertama, iaitu hari senin adalah hari di mana Mark dan Haechan jalan-jalan bersama.

"Bear, kamu udah siap belum?" tanya Mark yang kini memasuki kamar Haechan.

"Udah siap kok." jawab Haechan.

Mark menatap penampilan Haechan saat ini. Pria manis itu mengenakan sweater yang berwarna putih. Sedikit kebesaran dari tubuh munggil Haechan sehingga kedua tangannya tidak kelihatan.

"Bentar ya hyung. Aku sisir rambut duluan ya." kata Haechan yang kini sedang menyisir rambutnya supaya kelihatan rapi.

"Okey, yuk." Haechan meletakkan sisir itu di atas nakas lalu melangkah kearah Mark yang berdiri di ambang pintu.

Mark menatap wajah manis Haechan dengan senyuman kecil di wajahnya. Pada hari ini, tidak tahu mengapa dia merasakan kalau Haechan terlihat begitu cantik. 

Warna kulit tannya tidak kelihatan karna ditutupi dengan sweater kebesaran itu.

"Mark?"

"Hm?"

"Kamu lagi ngapain? Ada sesuatu ya di muka aku? Atau, apa aku berpakaian secara berlebihan?; Kalau kamu gak suka, aku tukar baju ya."

Mark memegang tangan Haechan di sebalik lengan panjang sweater itu.

"Beautiful. You look so beautiful." Mark memuji penampilan Haechan saat ini.

Seketika wajah Haechan memanas saat mendengar apa yang dikatakan oleh Mark.

"Apa sih...aku itu cowok ya. Bukan cewek. Jadi, aku itu ganteng, bukan cantik." kata Haechan.

"Yaudah, terserah kamu aja. Yang penting menurut aku, kamu itu udah cukup cantik. Bahkan mungkin lebih cantik."

Haechan memukul lengan Mark karna salting mendengar apa yang dikatakan pria itu.

"Mau pergi atau mau terus gombal di sini?"

"Pacar aku ini gak sabaran rupanya ya. Ayuk..." Mark menggenggam tangan Haechan dan melangkah keluar dari kamar Haechan.

Suasana di dalam dorm masih sepi karna member yang lain masih tidur. Mungkin kelelahan karna baru pulang pukul dua pagi tadi. 

Tapi tidak Mark. Hari ini adalah hari di mana dia akan membahagiakan sosok pria yang begitu dia cintai itu. 

Keduanya kini udah melangkah keluar dari dorm dan sudah berada di bawah. 

"Kita pergi berdua ya?" tanya Haechan yang penasaran.

"Iya, berdua aja."

"Nanti kalau manager Lee tau gimana?"

"Biarin. Yang penting hari ini adalah hari bahagia kita. Masuk." kata Mark lalu menyuruh Haechan masuk ke dalam mobil.

Setelah masuk ke dalam mobil, kini giliran Mark yang masuk. Yang menyetir mobil adalah Mark.

Tanpa membuang waktu, Mark langsung tancap gas.

"Kalau kamu masih ngantuk, tidur aja ya. Perjalanan kita masih jauh." kata Mark.

Haechan hanya menganggukan kepalanya. Sebenarnya, dia masih ngantuk sih. Yaudah, Haechan lebih memilih untuk tidur karna matanya terasa berat.

Di saat mobil berhenti karna lampu merah, Mark menatap ke arah Haechan. Ada senyuman kecil yang tercetak di wajahnya.

Setelah itu, Mark menatap ke arah bekalang. Di dalam mobil itu, Mark sendiri yang sudah menyediakan selimut biar Haechan bisa tidur.

Dengan berusaha Mark mencuba untuk mencapai selimut yang ada di belakang. Setelah dapat, dia langsung menyelimuti tubuh Haechan.

sequel | His Forever Sunshine Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang