Prolog

280 14 0
                                    



Suara rintik hujan terdengar, tidak sederas pagi tadi. Air menggenang dimana-mana, beberapa tetes ada yang masuk kedalam ember. Atap rumah itu bocor. Gelap dimana-mana, tidak ada suara. Hanya suara tetes air yang mulai samar. 

Hawa dingin menyegat menembus kulit. Siang hari yang berbeda. Suara decitan lantai kayu terdengar dari ujung lorong rumah tua itu. Seorang pria paruh baya terlihat sedang membersihkan genangan-genangan air dilantai. Matanya tidak terfokus dengn satu arah. Gerakan mengepelnya tergesa-gesa sekali, seperti sedang di kejar sesuatu. pandangannya tak henti-hentinya menatap ujung lorong yang gelap

Detak jantungnya terpacu dengan cepat. Suara geraman terdengar. Buih-buih hembusan nafas mengenai tengkuknya. Bulu kuduknya meremang. Kesiur angin berhembus mengenai telinganya, bagai sebuah bisikan. Sebuah tangam besar nan kekar mencengkram erat pundak pria itu. Kepalanya spontan menoleh kebelangan. Tubuh kurus itu membeku.

                                                        ***

RO-SA-RAM [Frist Night]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang