29

117 11 0
                                    

Akan ada kalimat-kalimat kasar dan vulgar serta kejadian yang mungkin akan memicu pembaca.🔞⚠️. Ingat, ini semua hanya bacaan saja, tidak ada hubungannya dengan idol dan apabila ada hal-hal yang menyinggung, tolong diharapkan kebijakan dari setiap yang membacanya. Sekali lagi ini semua hanya karangan, fiksi semata. Terima kasih. Semangat Mley.

___________________🦋🐺__________________

🔞⚠️








Joel yang bergerak dipangkuan Hanenda, makin menggesekkan bagian tubuhnya yang tertutupi oleh celana training itu. Ada perasaan baru yang tidak pernah Joel rasakan selama hidupnya. Joel makin mencari kenikmatan itu.




Dirasakannya tonjolan intim Hanenda makin membesar. Tangannya pun turun sampai keperut Hanenda tapi dirinya tiba-tiba memberhentikan pergerakan tangannya. Dia pun kaget, dari mana keberanian itu datang.




Hanenda yang merasakan tangan Joel menuju ke pusat inti tubuhnya bagian bawah itu, tersenyum kecil disela-sela lumatannya dipentil Joel. Dan dia pun sudah memperkirakan Joel tidak akan berani untuk turun kebawahnya.




"Adek, kenapa berhenti hmm? Kamu mau pegang punya Aa'? Boleh sayang, apa yang ada didiri Aa' itu sudah jadi milikmu. Kamu boleh memegangnya sayang"




Joel yang mendengar itu makin dibuat malu. Dia makin menundukkan wajahnya kedalam ceruk leher Hanenda.




"Aku malu A'."




"Aa' bantu yah biar kamu bisa pegang. Kamu mundur dikit dulu Dek."




Joel pun mengangguk malu-malu diceruk leher Hanenda.




Tangan Hanenda pun mengambil tangan Joel dan membimbing tangan itu untuk masuk kedalam celana miliknya. Hanenda makin meringis kenikmatan hanya karena sentuhan tangan Joel menyentuh miliknya padahal masih beralaskan celana tapi nikmatnya sudah membuat Hanenda pusing tidak karuan.




Hanenda pun membawa tangan Joel untuk meloloskan penis besar yang menegang itu keluar dari celananya. Joel yang pertama kali memegang barang lain selain dirinya itu pun terbelalak dan mencuri pandangannya kearah bawah, kearah penis Hanenda. Hanenda yang melihat wajah Joel yang memerah itu pun mencium bibir Joel.




"Sayang, tangan kamu hangat sekali. Kamu pintar memegangnya. Ssshhh ahhhh"





"A'."





Joel makin malu dibuatnya. Dia pun mencium bibir Hanenda malu-malu.




"Adek, kamu suka punya Aa'. Hmm? Sayang, liat Aa'."




Joel yang makin merah padam itu mengangguk-anggukkan kepalanya dengan ribut. Tangannya makin mengusap dengan hati-hati dimilik Hanenda yang makin lama membesar dan agak sedikit basah. Dia pun kaget dengan hal itu.




Dilihatnya ke arah penis Hanenda dan dirinya melihat ada sedikit cairan yang keluar dari lubangnya. Joel yang kaget itu seketika melepaskan tangannya. Hanenda yang merasakan pergerakan tiba-tiba Joel itu pun menatap Joel.




"A', Aa' jorok, kenapa bisa pipis ish tau lah kalau gini g usah."





Hanenda yang kaget itupun segera melihat kearah miliknya dan ternyata yang dibilang pipis itu hanya cairan pre-cum yang keluar. Hanenda mau tidak mau tertawa. Joel yang tersinggung pun memanyunkan bibirnya.




"Lah Aa' kenapa ketawa?."




"Joel sayangku, cintaku. Kamu ternyata polos sekali sayang. Tapi Aa' malahan senang kamu tidak tau. Itu artinya kamu bukan anak nakal."




"Tsk Aa'."




"Itu yang keluar bukan pipis sayangku. Tapi pre-cum namanya"




"Pre-cum?"




"Iya. Kalau kamu sangat bergairah dan terangsang seperti tadi akan ada keluar cairan sedikit kental daripada pipis. Mungkin kamu juga sudah keluar itu. Kamu mau cek?"




Joel segera menggelengkan kepalanya. Raut wajahnya memerah semerah tomat. Dia pun langsung menolehkan arah pandangannya kelain arah asal bukan mengarah ke Hanenda.




"Aa' boleh lihat tidak Dek? Adek percaya kan sama Aa'?"




Hanenda tersenyum dalam rayuannya. Hanenda berpikir Joel tidak akan berani mengizinkan dirinya untuk melihat kepunyaan Joel. Jadi betapa kagetnya Hanenda disaat melihat anggukan kepala Joel yang menyiratkan kata iya untuknya.




"Adek betulan? Jangan karena terpaksa, Adek mau. Aa'......"




Belum selesai Hanenda berucap, Joel secara tiba-tiba mencium bibir Hanenda dengan kasar. Dapat Hanenda maklumi, selama ini yang mendominasi itu dirinya, jadi boleh dikata ciuman Joel ini pemula dan sangat polos.




Tangan Joel yang satu yang tadinya memegang penis Hanenda pun diarahkannya ke bagian gundukan miliknya. Hanenda makin kaget dibuatnya tapi dengan cepat mengerti dan mengelus gundukan itu. Memberi rangsangan sebelum dirinya masuk kedalam celana milik Joel.




Joel yang makin mendapat rangsangan dibagian selatannya itu, mendesah didalam ciuman panas mereka. Seumur hidupnya dia tidak pernah merasakan kenikmatan yang sangat surgawi ini.





Hanenda menggoda gundukan itu dengan belaian sensual yang membuat Jeol makin mendesah dan bergerak gelisah dipangkuannya. Dirasakan Joel tidak akan gemetar lagi, dengan hati-hati tangannya bergerak kedalam celana Joel. Memainkan ujung kepala milik Joel dengan gerakan dan elusan memutar yang membuat Joel lagi dan lagi mendesah ribut.




Hanenda yang mendengar suara candu itu semakin tertantang untuk memberikan kenikmatan dan kebahagiaan duniawi ke kekasihnya. Dikeluarkannya batang yang mengeras itu dan Hanenda tersenyum bangga melihat milik Joel. Bersih dan mengkilap oleh pre-cum.




Diangkatnya Joel dan digendongnya seperti menggendong anak kecil, Hanenda berjalan cepat kearah kamarnya namun tetap memeluk erat agar Joel tidak jatuh. Ditaruhnya Joel dengan hati-hati diatas kasur dan tersenyum saat melihat penis Joel yang menegang itu.








🦋🐺

Syama Artjuni [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang