Happy reading...
Hari ini Jungkook sedang bahagia. Bahagia sekali karena mama dan papa akan pulang setelah lebih dari lima bulan tidak pulang. Wajah ceria juga binar matanya terus terpancar sejak semalam. Kakak kakaknya juga tidak kalah bahagia, apalagi melihat si bungsu yang sangat bersemangat. Rasanya kadar bahagia mereka terus bertambah hingga meledak ledak.
Jungkook bahkan menghias kamar kedua orangtuanya juga membelikan mereka hadiah. Sengaja pulang lebih awal dan tidak ikut bermain dengan temannya juga karena ingin menyambut kedatangan mama dan papa.Tapi hingga sore menjelang malam kedua orangtuanya tidak kunjung datang. Tetap menunggu sampai pukul 9 malam dan melewatkan makan malam, Jungkook mulai putus asa. Harapan juga angannya seolah lebur terbawa angin malam, wajah nya menjadi mendung juga binar matanya yang meredup. Dan Jungkook semakin di buat sedih saat orangtuanya menelepon dan berkata tidak bisa pulang sekarang karena perusahaan yang ada di London tiba tiba ada masalah. Mama dan papa Kim memang tinggal di London dan akan pulang 3 atau paling maksimal 6 bulan sekali untuk mengunjungi anak anaknya yang tinggal di tanah air, Korea Selatan. Memberikan seluruh tanggung jawab untuk mengurus adik juga perusahaan yang ada di Korea kepada si empat tertua.
"Jungkookie mama dan papa akan pulang lusa. Tidak lama kok hanya dua hari, besok lalu besoknya lagi. Jadi sekarang harus makan dulu kalau menunggu dua hari bisa bisa pipimu jadi tidak bulat lagi dan tidak enak kalau mau ku mainkan." Si kakak keenam, Kim Taehyung berusaha membujuk satu satunya adik yang ia miliki itu. Jungkook bahkan tidak merilik sedikitpun pada piring makan nya, padahal itu adalah menu kesukaannya yang sengaja Seokjin masakan.
"Mama dan papa berbohong Hyung, Padahal sudah janji akan pulang. Dari kemarin kemarin bilangnya seperti itu terus. Mereka sudah tidak sayang padaku ya?" Tanya Jungkook dengan nada sedih dan matanya yang mulai berkaca-kaca.
Taehyung kelabakan melihat adiknya akan menangis. Bukan apa tapi yang akan di salahkan sudah pasti dirinya dan bisa di pastikan juga kalau dia akan mendapat hukuman dari kakak keduanya.
"Aduh Jungkookie jangan menangis, nanti Hyung yang di salahkan. Kamu tega kalau Hyung di panggang oleh Yoongi Hyung?" Taehyung bertanya dengan sesekali menoleh ke kanan dan ke kiri untuk memastikan tidak ada salah satu saudara nya yang berada di dekatnya.
"Di panggang mengunakan apa? Kalau pakai oven tidak akan muat harus beli pemanggang yang besar dulu baru muat." Ucap Jungkook dengan polosnya membuat Taehyung mati matian menahan emosi yang siap untuk meledak.
"Jadi kamu mau Hyung beneran di panggang?"
"Tidak! Tapi kalau memang Hyung mau ya tidak apa-apa. Kan untung bisa di buat sarapan besok pagi. Seokjin Hyung juga tidak perlu membeli daging lagi." Si bungsu itu berucap tanpa memperdulikan wajah kakaknya yang sudah memerah, bahkan jika bisa sudah ada asap yang keluar dari telinganya.
"Yaakk!!"
Dan setelahnya terdengar suara gedebak gedebuk dari lantai atas yang berasal dari langkah kaki Kim bersaudara. Berlomba lomba untuk sampai kelantai bawah lebih dulu lantaran panik mendengar teriakkan Taehyung yang menggelegar.
"Kenapa, apa yang terjadi? Kalian baik baik saja kan?" Si sulung Kim Seokjin berjalan tergopoh-gopoh menghampiri kedua adiknya yang saling berhadapan dengan ekspresi wajah yang berbeda 180 derajat. Taehyung dengan wajah merah padam dan Jungkook dengan wajah polos tidak bersalah nya.
"Tae kenapa wajahmu merah begitu?" Tanya Yoongi anak kedua dari tujuh bersaudara itu.
"Tanyakan saja pada adik bungsu Hyung itu."
"Jungie?"
"Tae Hyungie bilang ingin di panggang Hyung."
"Aku tidak bilang seperti itu Jungkook!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Terlalu sayang
RandomCuma tentang mereka yang terlalu sayang pada si bungsu hingga ingin marah pun rasanya tidak tega.