Hari-hari pun berlalu, sudah tidak terasa Naya sudah berumur 15 tahun dan hari ini tepat hari kelulusannya dari sekolah menengah pertama. Naya adalah siswi yang cukup berprestasi dan namanya termasuk kedalam kategori siswa terbaik di angkatanya.
Tentusaja ayah dan bunda Naya sangat senang dan bangga kepada putrinya, sang ayah membawa bunga dan juga sebuah hadiah yang disimpah didalam sebuah paperbag, mereka berdua berjalan mendekati naya yang sudah selesai melaksanakan kegiatan kelulusanya itu, dengan bangga sang ayah langsung memeluk dan mengelus rambut sang putri “Ayah bangga sama kamu, ayah harap kamu bisa mempertahankan prestasi kamu saat ini sayang” ucap sang ayah, Naya memeluk kembali ayahnya dan lalu melepaskan pelukan ayahnya itu dan lalu ibunda Naya pun ikut memeluk naya bergantian dengan ayahnya “Bunda juga bangga sama kamu sayang, tolong dipertahankan ya? Bunda sama ayah mau kamu menjadi orang yang sukses, maaf kalo bunda pernah mendidik kamu terlalu keras”
Naya menggelengkan kepalanya perlahan “engga kok bun, bukan salah bunda kalau bunda seperti itu Naya mengerti kalau ini demikebaikan Naya di masa depan, terimakasih udah selalu ada buat Naya” dan benar saja sang bunda tak kuasa untuk menahan air matanya dan perlahan sang bunda melepaskan pelukan itu. Disaat yang sama ayah Naya langsung memberikan bunga dan juga hadiah yang ingin dia berikan kepada sang putri, Naya pun menerima hadiah dari ayahnya itu dan lalu mereka ber-tiga melakukan foto bersama untuk mengabadikan moment tersebut dan sekaligus hari perpisahan bagi Naya dan juga teman-temanya
Setelah hari yang melelahkan itu naya langsung membersihkan dirinya saat mereka sudah tiba di rumah, setelah mandi dan wangi Naya pun membuka hadiah yang diberikan oleh ayahnya itu betapa terkejutnya dia dengan hadiah tersebut. Itu adalah sebuah dress dengan motif bunga mawar biru dan juga beberapa makanan ringan kesukaan naya saat dia masih duduk di bangku sekolah dasar. Setelah mengeluarkan semua hadiah tersebut dia melihat sepucuk surat yang pastinya di tulis oleh ayahnya surat tersebut berisi
Untuk anakku Naya ;
Sayang, terimakasih sudah berusaha yang terbaik untuk membuat ayah dan bunda bangga, kamu satu-satunya putri ayah dan kamu satu-satunya harta berharga ayah setelah bunda kamu. Terimakasih sudah lahir dan membawa kebahagiaan bagi kami, terimakasih sudah menjadi anak yang pintar,berbakti dan juga berprestasi. Maafkan ayah jikalau ayah pernah kasar sama kamu, ayah tidak bermaksud untuk membuat kamu berasa seperti itu, ayah dan bunda ingin yang terbaik untuk kamu dan masa depan kamu sayang ayah dan bunda sudah melakukan yang terbaik untuk kamu, dan kami sangat bersyukur karena kamu tidak pernah mengeluh disaat keluarga kita sedang dalam keadaan yang tidak baik-baik saja. Maaf ayah cuma bisa memberi dress ini, ayah ingat kamu dulu pernah berkata pada nenek kalau kamu ingin memiliki dress putih bermotif bunga mawar biru milik nenekmu itu, jadi ayah membelikan yang baru untukmu dan sementara milik nenekmu itu sudah tidak layak pakai jadi ayah menyimpannya.
Dan sesuai janji, ayah akan membawa kamu dan bunda untuk liburan ayah mengambil cuti untuk beberapa hari ke depan, ayah ingin menghabiskan waktu ayah bersama kalian ayah harap kamu menyukai hadiah kecil yang ayah berikan untuk kamu, dan besok adan ada kejutan dan juga beberapa permainan spesial yang sudah ayah dan bunda siapkan untuk kamu.Penuh cinta Ayahmu Anthony Christ.
Setelah membaca surat itu air mata Naya pun mulai membasahi pipinya, dia mengigit bibirnya agar suara tangisnya tidak terdengar. Setelah beberapa saat dia menguatkan dirinya untuk berdiri dan keluar dari kamarnya dia berjalan perlahan kearah ruang tamu dia melihat orangtuanya di sana sedang menonton televisi, perlahan dia menghampiri mereka dan lalu mulai duduk diantara mereka berdua.
“Ayah… terimakasih, dressnya cantik aku suka” ucapnya perlahan memeluk lengan sang ayah, ibunda Naya melihat itu dan lalu menepuk-nepuk punggung anaknya dengan perlahan dan itu membuat naya merasa aman dan nyaman, sang ayah pun terkekeh dan lalu mengusap rambut putrinya itu “sama-sama sayang, dipakai ya besok lusa kita pergi kerumah nenek jangan lupa bawa bunga”
KAMU SEDANG MEMBACA
Laut Membawa Tenang
Short StoryMenceritakan tentang perjuangan seorang gadis yang rapuh akan perasaan dan keegoisan orang lain