KALJEND [END]

CHAPTER 1

_____

Fuck!! Kesialan macam apa ini..

Kala terdiam melihat pantulan diri nya di kaca, Kulit seputih susu dengan iris mata biru laut rambut nya tergerai dengan indah apa lagi paras nya sangat cantik. Kala terdiam dengan pikiran nya yang sudah kemana mana, kala ingat betul kejadian di rel kereta api pada malam itu kala harus nya sudah mati tapi ini kenapa kala malah nyasar pada raga orang lain.

Anjing

Kenapa kala harus mengalami hal sial seperti ini kala tidak suka hidup sebagai orang lain, kala suka hidup nya yang bebas dan menyenangkan. Nama nya Nakala sunyi semesta, di kesenyuin semesta di situla kala beraksi kala itu anak brandal jalanan hidup nya di penuhi dengan dunia malam bahkan kala sudah bosan keluar masuk jeruji besi sampai orang-orang menjuluki nya sebagai 'Gadis gila' dan kala tidak masalah sebab yang di katakan orang tidak sepenuh nya salah.

Kala kesal dan marah kala ingin melampias kan amarah nya sekarang juga maka dari itu kala mengangkat kursi kayu di depan nya dan melempar kursi itu sampai hancur menghantam dinding.

Brakk!!

Kala mengamuk mengancurkan semua yang ada di depan yang dapat di jangkau nya. "Anjing— kenapa gue harus masuk ke dalam tubuh gadis ini! Gue gasuka jadi orang lain bangsat!" Kala terus mengamuk hingga pintu terbuka dan masukla pelayan perempuan.

"Apa yang anda lalukan nona bodoh? Tidak cukup kah anda membuat masalah kemarin? Anda akan saya adukan pada tuan besar!" Pelayan langsung mencerca kala dengan berani nya.

Kala berhenti dan melihat ke arah orang yang baru memasuki kamar nya. "Bodoh? Kau bilang aku bodoh ha?!" Kala berteriak marah.

"Ya memang kau gadis bodoh lihat bahkan kedua orang tua mu tidak peduli kepada mu! Kau di tampung di rumah ini hanya karna tuan dan nyonya kasihan pada mu kau tau?!" Pelayan itu pun membalas dengan berani, pelayan di rumah ini berani karna tuan dan nyonya mereka pun melakukan hal yang sama pada putri bungsu mereka yang tidak di anggap ini.

Kala berjalan mendekat dan langsung menarik kerah baju pelayan itu. "Dasar pelayan hina berani kau memanggil ku bodoh?," Kala menatap pelayan itu dengan mata tajam nya dia pikir dia siapa bisa menghina kala. "Kau hanya pelayan di rumah ini tapi berani memanggil ku bodoh?" Teriak kala marah.

Pelayan itu terbatuk akbibat tarikan kala yang kuat. "Apa beda aku dengan dirimu selama ini kau tinggal di rumah ini juga tidak di anggap ada!" Masi tidak ingin kalah pelayan itu ikut membalas.

Semasa kala hidup tidak ada yang berani memanggil nya bodoh kecuali orang itu bersedia hidup nya menjadi mainan kala, dan kala pikir pelayan ini adalah mainan pembukaan nya di dunia baru nya ini.

Kala tertawa bak iblis memikirkan hal menyenagkan yang dapat ia lakukan pada pelayan kurang ajar ini. "Jadi aku di rumah ini tidak di anggap? Kedua orang tua ku tidak sayang pada ku? Begitu kah hm?" Tanya kala dengan senyum manis.