01| Aksa dkk

8 0 0
                                    

⚠Typo Bertebaran⚠

⛤⛤⛤

Terlihat 4 orang siswi sedang bercanda ria sembari makan di kantin sekolah, mereka berempat sampai menjadi pusat perhatian karena diantara orang-orang dikantin meja mereka adalah meja yang paling ramai padahal hanya ada empat orang disana.

"Bisa-bisanya anjir lo kepeleset didepan si Rio." Ujar Senja sambil tertawa terbahak-bahak.

"Lo tau reaksi Rio gimana? Dia langsung ketawa anjir tapi ujung-ujungnya nolongin si Naya, iya gak Nay?" Tanya Hanin sambil menaik-turunkan alisnya.

"Wah Nay kayaknya cinta lo gak bertepuk sebelah tangan deh Nay." Heboh Garishta sambil mengguncangkan tubuh Naya.

"Udah gak usah heboh gitu, gak mungkin juga Rio suka balik sama upik abu kayak gue. Mungkin dia cuman kasihan kali, kan si Hanin gak nolong gue malah ketawa ngakak sambil nabokin si Elang." Ucap Naya sambil menatap sinis ke arah Hanin. Sedangkan yang ditatap hanya nyengir gak jelas.

"Apa? Gak salah denger nih gue? Upik abu? Hello ngaca bang, lo punya kaca kan? Lo cantik banget anjir, udah gak usah ngomong gitu. " Ujar Garishta dengan melotot ke arah Naya. Dan Naya pun hanya bisa menghela nafas.

Saat mereka sedang asyik-asyiknya mengobrol tiba-tiba kantin menjadi ramai. "Pasti ini gara-gara Aksa dkk nih." Ujar Garishta yang langsung diangguki oleh ketiga kawannya.

Tak lama setelah dia berbicara datanglah Aksa dkk ikut bergabung di meja mereka. Maklum pacar-pacarnya kan ada disana.
Mereka memposisikan diri untuk duduk disamping pasangannya masing-masing.
Lalu langsung bermanja ria.

"I'am okey I'am fine gwencanaa, kumenahan rasa iri rasa iri." Ucap Naya seolah merasa paling tersakiti.

"Kitamah yang jomblo cuman bisa gigit jari ya Nay?" Tanya Garishta yang hanya dibalas anggukan lemas dari Naya.

"Iri? Bilang bos hahay palpalepalpalepapalepapalepale." Ucap Rio dengan senyum tengilnya.

"Yah kasian banget cuman bisa gigit jari." Ujar Ziel dengan smirk nya yang bukannya keren malah aneh gitu.

"Emang lo berdua punya pacar?" Tanya Garishta dengan nada sinisnya. Keduanya kompak menggeleng dengan wajah polos yang minta ditampol.

"Wajah minta ditampol gak sih?" Tanya Naya pada Garishta yang langsung dibalas deheman oleh Garishta. 

Sedangkan Ziel dan Rio malah tertawa dengan keras yang sukses mengundang tatapan heran dari semua orang yang ada di kantin. Bukannya malu eh mereka malah tertawa semakin kencang.

"Kalian kenapa sih? Malu-maluin banget." Garishta memukul Ziel dan Rio bersamaan.

"Tuh liat semua orang jadi liatin meja kita tuh." Ujar Naya yang ikut-ikutan memukul Ziel dan Rio sampai mereka mengaduh kesakitan.

Sedangkan kedua pasangan lainnya malah asik bermesraan tanpa mempedulikan keributan yang berasal dari teman-temannya. Dunia serasa milik berdua eh atau berempat?

'Saatnya jam ke 7 dimulai'

Para Siswa dan Siswi pun segera ke kelasnya tapi ada juga yang masih menghabiskan makanannya karena sayang. (Ciee sayangg)

"Ayo kekelas jangan ngebucin melulu." Ajak Garishta dan Naya berbarengan. Senja dan Hanin hanya memutar bola matanya malas lalu pergi dari kantin.

"Lah kok kita ditinggal sih?" Tanya Garishta dengan tampang cengo.

"Gak tau." Balas Naya sambil menggelengkan kepalanya dan mereka berdua pun keluar dari kantin dengan santai.

⛤⛤⛤

Sesampainya dikelas mereka disambut dengan ramainya kelas seperti dikebun binatang saja. Karena mereka sedang malas jadi mereka langsung duduk di meja masing-masing.

"Eh kalian tau gak?" Tanya Senja sambil merapatkan diri ke teman-temannya.

"Apa apa?" Tanya Naya penasaran.

"Ternyata ya si Nita Nita itu jual diri anjir sama om-om tua bangka." Ujar Senja memulai pembicaraan.

"Hah? Buat apa anjir? Bukannya dia termasuk golongan orang berada ya?" Tanya Garishta keheranan.

"Katanya beberapa bulan ini dia di hukum di potong uang jajannya jadi dia nekat jual diri deh." Ucap Senja yang langsung dibalas gelengan miris dari mereka bertiga.

"Demi uang dia rela merelakan kesuciannya, ya kalau sama yang ganteng sih lumayan." Ucap Garishta dengan nada miris yang langsung dijitak oleh Hanin.

"Itu namanya lo sama aja blog." Ucap Hanin sambil mengelengkan kepalanya.

"Emang kalau lo disuguhi sama cowok ganteng kaya raya gak bakal terpikat gitu?" Tanya Garishta dengan nada meremehkan.

"Ya enggaklah, gue kan setia sama yayang Elang." Jawab Hanin dengan nada sombong.

"Iya deh sipaling setia." Ujar Naya sambil memutar bola matanya malas. Dan Hanin pun membalasnya dengan senyum kemenangan.

⛤⛤⛤

Bel pulang sekolah sudah berbunyi dari beberapa menit yang lalu namun 4 bersahabat ini masih duduk santai dikelasnya.

"Pulang yuk!" Ajak Naya sambil beranjak dari duduknya.

"Ayo, kayaknya Aksa juga udah nungguin gue deh diparkiran." Ujar Senja juga beranjak dari tempat duduknya yang diikuti oleh Hanin dan Garishta. 

Sesampainya diparkiran ternyata benar bahwa Aksa dkk telah menunggu mereka sambil menduduki motor masing-masing. Hanin dan Senja pun bergegas menghampiri pasangan masing-masing.

"Lama banget bjir kalian, padahal temen-temen sekelas kalian udah pulang dari 5 jam yang lalu." Ujar Rio dengan nada sewot.

"Ngaco." Balas Garishta lalu segera menghampiri mobilnya dan memasukinya diikuti oleh Naya yang juga masuk kedalam mobil Garishta.

"Dia kenapa?" Tanya Rio pada Hanin dan Senja yang dibalas dengan angkatan bahu dari mereka.

"Udah ah yuk cepetan pulang, pegel nih berdiri mulu." Ucap Senja yang langsung dihadiahi tatapan sinis dari Rio dan Ziel.

"Apa lo?" Tanya Senja dengan nada yang lebih sinis dari mereka berdua.

"Udah-udah." Lerai Elang lalu segera menyalakan motornya diikuti dengan yang lainnya.

He's mineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang