3

26.7K 261 0
                                    

Tepat setelah bel istirahat berbunyi, Samuel mendatangi meja Renata.

"Ada apa Sam?" tanya Renata.

"Balikin rokok gue, ada hak apa lo ambil-ambil barang di tas gue hah?"

Rena berdiri. "Sebelumnya maaf, gue tau gue salah maen ambil barang di tas lo tanpa izin, tapi ini juga demi kebaikan lo Sam. Lo masih sekolah dan masih muda, rokok ga baik buat tubuh lo."

"Anjing," umpat Samuel lalu keluar dari kelas.

Rena melihat kepergian Samuel yang keluar dari kelas.

"Lo berani banget Ren sama Samuel," ucap Ria.

"Ini demi kebaikannya, gue mau ngubah Samuel jadi orang yang lebih baik. Dia cuma kehilangan arah, dan gue mau menuntun dia supaya ga jalan ke arah yang salah," ucap Rena.

"Semangat Rena, gue yakin lo pasti bisa rubah sikap Samuel yang nakal itu."

"Semoga aja deh."

"Ayo ke kantin Ren, udah laper banget," ajak Ria menarik lengan Renata.

Renata dan Ria ke kantin yang sangat ramai, mereka duduk di salah satu kursi kantin dan memesan makanan.

Saat menunggu pesanannya, mata Renata menangkap Samuel yang lumayan jauh darinya sedang asik merokok bersama teman-temannya.

"Gue ke sana dulu Ri, ada urusan bentar sama Samuel."

"Loh Ren, makanannya bentar lagi dateng," ucap Ria namun Renata tak mendengarkannya.

Renata menghampiri Samuel dan teman-temannya.

Samuel menaikkan sebelah alisnya menatap Renata yang berada dihadapannya.

"Kenapa?" tanya Samuel sambil menghembuskan asap rokok pada Renata.

Renata mengibaskan tangannya agar asap rokok menghilang, lalu ia langsung mengambil rokok Samuel yang sedang laki-laki itu hisap.

Samuel menatap tajam Renata yang menginjak putung rokoknya.

"Jangan ngerokok Samuel," ucap Renata tegas.

"Mau lo apasih?" ujar Samuel kesal.

"Rokok bikin penyakit buat tubuh Sam."

"Terus?"

Renata meneguk ludahnya kasar, tak tahu harus bicara apa lagi agar Samuel mendengarkannya.

"Pake bibir gue sebagai gantinya," ucap Renata tanpa pikir panjang, entah kenapa kata itu keluar saja dari mulutnya.

Smirk Samuel muncul. "Menarik, gue tertarik Rena," ucap Samuel lalu berdiri dan langsung mencium bibir Renata.

Seketika seisi kantin menjadi penuh dengan suara sorakan dari siswa-siswi.

Wajah Renata memerah, tubuhnya kaku saking syoknya.

Samuel menyudahi ciuman singkatnya. "Why Ren? ini kan yang lo mau? Lagi pula gue cuma ambil tawaran lo."

"Ga usah tegang gitu Rena, kemarin kitu juga udah ciuman kan di rumah lo?"

ObsessiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang