MH || ONE

1.6K 134 19
                                    

Seolah tau jika Haechan tengah gembira, langit di pagi hari ini tampak begitu cerah. Secerah senyuman Haechan yang terlihat sangat manis dan cantik. Tak jarang banyak pria dom yang dibuat terpesona sampai hampir menabrak beberapa orang yang berlalu lalang.

Tau kan seberapa besar dampak yang diberikan si manis.

Di tangannya tergenggam dengan erat sebuah wadah kecil berwarna biru putih. Terdapat sesuatu di dalamnya yang sudah selesai dibuat oleh pemiliknya pagi-pagi buta tadi.

Begitulah, hari-harinya selalu diselimuti gairah gejolak semangat ketika akan bertemu sang pujaan hati di sekolah. Berharap seiring berjalannya waktu, sang kasih mampu mencairkan hatinya yang masih mengeras.

"Eh Echan? Nyariin Mark?" tanya seorang gadis cantik berambut sedikit pirang saat tak sengaja bertemu Haechan di depan kelasnya.

Kebetulan gadis itu juga sudah mengenal baik Haechan karena laki-laki manis itu sering berkunjung di kelasnya. Yap, dia berada satu kelas dengan Mark. Tak heran sebagian besar sudah hapal dengan kebiasaan Haechan yang datang ke kelas mereka.

"Em iya kak, Kak Mark ada kan di dalam?"

"Baru aja si Mark pergi keluar."

"Kalau boleh tau Kak Mark pergi sama siapa ya?"

Perempuan itu terdiam, mengetuk dagunya berusaha mengingat siapa seseorang yang ia lihat bersama Mark tadi.

"Sama siapa ya... ."

"Oh ya! Sama Yeri!"

Fyi, Mark dan Yeri memang sekelas.

Haechan yang mendengar itu hanya bisa membuka mulutnya sembari mengangguk pelan. Tatapannya teralih sejenak ke sudut lorong kelas 12. Sorot matanya terlihat jelas, merasa kecewa dan tersenyum getir.

"Kakak tau mereka ke mana?" tanya Haechan sekali lagi dengan senyum yang senantiasa menghiasi wajah ayunya.

Berusaha tak hanyut dalam rasa sakit di hatinya ketika lagi-lagi Mark selalu menghabiskan waktunya bersama Yeri. Meski Haechan tau Yeri memang membutuhkan Mark, namun tak bisa dipungkiri Haechan juga menginginkan kehadiran Mark dalam hidupnya.

Barang sehari saja, bisakah?

"Ke kantin deh kayanya, soalnya tadi Yeri bilang belum sarapan dan wajahnya agak pucat."

"Takut Yeri pingsan kali ya, Mark langsung narik Yeri keluar kelas."

Haechan lagi-lagi mengangguk, ia menunduk, tersenyum miris melihat tempat makanannya yang masih ia genggam dengan hati-hati. Ibu jarinya mengelus tutup wadah itu, seolah tengah menenangkan dirinya yang hampir saja dibutakan oleh rasa cemburu.

"Oh gitu..., em kak-Echan titip ini aja ya? Taruh aja di mejanya Kak Mark."

Haechan menyodorkan wadah kecil itu pada teman sekelas pacarnya. Gadis itu tersenyum manis, menerima uluran tangan adik kelas imutnya ini.

"Oke, siap Chan!"

"Yaudah Echan duluan ya kak? Makasih!"

Haechan membungkuk, tersenyum simpul sebelum meinggalkan kakak kelasnya yang masih berdiri di ambang pintu kelas.

Gadis itu tersenyum lebar, perlahan senyumannya memudar. Di tatapnya punggung sempit Haechan yang bergerak menjauh menghilang di balik koridor.

"Haechan, lo kuat banget mertahanin dia... ."

》》mᥡ һᥱᥲr𝗍《《

Haechan terdiam melihat sebuah postingan yang diunggah oleh akun instagram Yeri. Di tangannya terdapat sebuah coklat berbentuk hati dengan bungkus berwarna merah, sama seperti coklat spesial yang ia buat tadi pagi untuk Mark.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 20 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

⪼My Heart⪻ :: MarkhyuckTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang