Chapter 1

767 57 3
                                    

Happy reading gays🌻










Suatu pagi disebuah rumah yang bisa dibilang besar itu Ada seseorang yang sudah hampir prustasi karna sudah hampir satu jam dia membangunkan seseorang yang masih terbungkus selimut itu, Ya dia adalah dimas yang sedang membangunkan haikal.

"Kal bangun cepetan, ini udah satu jam gue bangunin lu, lu nya ga mau bangun bangun" Dimas sudah mulai kesel

"Eunghhhh" Cuma lenguhan yang haikal berikan kepada dimas sebagai jawabannya

"Kal cepetan kalau lu lupa sekarang lu ada matkul pagi kan" Dimas mengingatkan haikal karna kemarin haikal bercerita kepada dimas kalau dia kebagian matkul pagi.

"Kalau ga mau bangun yaudah, tapi kalau kesiangan jangan nyalahin abang" Nah loh udah pake embel² abang berarti dimas udah beneran kesel sama haikal.

1

2

3

"Hikssss Abang badan Ikal sakit semua" Setelah sekian lama nunggu jawaban sang adik dimas dikejutkan dengan jawaban haikal yang nangis sambil ngadu sakit badan.

"Kal heii denger abang, Apa yang sakit? Kita kerumah sakit aja yaa? " Pliss Dimas khawatir banget kalau haikal sakit

"Badan ikal sakit semua abang~~~" Sembari ngerengek "ikal ga mau kerumah sakit" Lanjutnya

"No, ga ada penolakan kita kerumah sakit gue takut luu kenapa napa Kal" Perkataan dimas seakan itu perintah

Haikal luu harus tau seberapa paniknya abang luu sekarang,

Setelah perkataannya yang seperti perintah itu dimas langsung saja menggendong adiknya itu, heii ingatkan dimas bahwa haikal baru bangun tidur, haikal masih pake piyama pudu lucunya itu.
.
.
.
.
.

Mobil dimas membelah jalan kota pagi itu dengan kecepatan tinggi karna jalanan masih kosong karna ini masih pagi banget aduh,

Dimas ga berhenti ngelirik adiknya itu kekhawatiran nya semakin menjadi ketiaka melihat wajah merah adiknya dan desisan sakit dari bibir mungil adiknya itu.

"Sttttttt..... Sakit bang~~"

"Tenang, ikal tenang oke tahan sebentar lagi kita sampai" Dimas ga tega banget sampai sampai liquid bening yang sedari tadi ia tahan terjun bebas membasahi pipinya.
.
.
.
.
.
.
.
.

Sesampainya dirumah sakit dimas langung keluar dari mobil dan membuka pintu sebelah kemudi dia langsung berlari dan berteriak meminta pertolongan

"Suster tolonggg tolong adik saya"

Akhirnya ada dua orang suster datang dengan membawa brangkar rumah sakit itu.

Haikal Langsung diperiksa oleh seorang doktor.

Dimas berjalan kesana kesini dia khawatir adik satu satunya kenapa napa,

20 menit kemudian......

Clekk

Suara pintu ruangan dibuka menampilkan 1 doktet dan 2 suster,

"Dok bagaimana keadaan adik saya"

Dokter itu tersenyum lalu
"Adik anda tidak apa apa tuan, adik anda hanya kelelahan dan banyak pikiran jam tidur tidak teratur dan yaa pola makan yang tak teratur pula, anda tidak perlu khawatir, setelah obat bius nya habis adik anda akan bangun, saya sarankan lebih peehatikan lagi pola kesehatannya, dan biarkan adik anda rawat inap sekitar 2-3 hari"

"Terimakasih banyak dok, saya akan lebih memperhatikan kesehatan adik saya" Dimas menunduk sembari mengucapkan terimakasih

Dokter itu tersenyum lalu "baiklah kalau begitu saya permisi kalau ada apa apa dengan pasien tekan tombol dipinggir ranjang pasien" Dimas hanya mengangguk menanggapi perkataan dokter itu.

Lalu dokter itu pun pergi dengan dimas yang langsung melesat masuk ke ruang rawat adiknya,
Dimas mendekati ranjang adik nya,
Dia pandang wajah polos adik nya, dan yah dia suka dengan wajah polos tidur adiknya. Dimas duduk dipinggir ranjang adiknya itu lalu menggengang tangan adiknya yang bebas dari infus itu, Memandang wajah adik nya

"Cepet sembuh dek, abang ga suka kalau adek sakit kaya gini" Dan lagi liquid itu terjun bebas lagi, ya dimas memang cengeng kalau menyangkut adiknya

"Jangan sakit lagi, kalau bisa biar abangnya yang sakit jangan adek"

Dan masih banyak kata kata yang dimas lontarkan kepada adiknya itu,,,,, Sampai tangan sangadik yang bergerak serta mata yang mengerjap lucu itu terbuka,

Sungguh dimas sangat bahagia dia langsung menekan tombol yang berada dipinggir ranjang adiknya itu,
.
.
.
.
.

Tak lama kemudian seorang doktor datang dan langsung memeriksa haikal.

"Syukur lah keadaan haikal sudah semakin membaik, tidak ada yang perlu dikhawatirkan lagi" Dimas mengucap syukur karna keadaan adik nya sudah semakin membaik " Kalau begitu saya permisi "

"Hem terikamasih banyak dok"
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Maafin aku ini book pertama aku, kalau ngaur maafin yaa aku ga pandai bikin cerita soalnya tapi aku mau nyoba ajaa😁🙏🙏

Votmen yaa biar aku tambah semangat bikin ceritanya🙏🙏🙏

                   Maafin aku ini book pertama aku, kalau ngaur maafin yaa aku ga pandai bikin cerita soalnya tapi aku mau nyoba ajaa😁🙏🙏     Votmen yaa biar aku tambah semangat bikin ceritanya🙏🙏🙏

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Haikal dimata bang dimas masih bocil🌻

Brothership | Haechan Doyoung🐻🐰Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang