Debbie diminta oleh sang ibu untuk membeli buah beserta sayuran dan kebutuhan dapur lainnya. Jalanan tidak begitu ramai, tetapi beberapa kali Debbie menjumpai anak-anak muda yang mungkin seusianya sedang bersenda gurau, hingga sepasang kekasih yang sedang memadu kasih. Ia mencoba untuk tidak peduli, fokus ke tempat tujuan.
Hampir setengah jam di dalam toko, Debbie pun akhirnya mendapatkan semua yang dibutuhkan. Jam kini sudah menunjukkan pukul setengah sepuluh malam. Ia harus lekas balik ke rumah.
Ketika berjalan melewati trotoar depan toko, dari kejauhan samar-samar Debbie mendengar suara deru kendaraan motor disertai riuh teriakan dari anak-anak laki-laki. Ia menghentikan langkahnya sejenak, berbalik arah begitu suara-suara tersebut terdengar semakin jelas diiringi sorotan lampu dari kendaraan bermotor yang menyisir jalanan yang temaram, hingga akhirnya dirinya dapat melihatnya secara langsung.
Anggota Geng Toman dengan seragam khas yang mereka kenakan tengah mengendarai motor dengan tampilan nyentrik meramaikan jalanan yang sepi bak parade kendaraan bermotor. Debbie menatap mereka tak percaya, kemudian teringat momen pertama kali dirinya hadir dalam pertemuan Toman. Ia baru ingat jika sekarang adalah malam minggu.
Debbie menatap beberapa wajah anggota Toman yang berlalu-lalang, sampai dirinya seketika terkejut begitu mendapati sosok Chifuyu yang berada di sana sedang mengobrol bersama Baji yang berada sedikit di depannya.
Chifuyu yang berada di posisi paling ujung, dekat dengan trotoar jalan seketika terkejut begitu mendapati sosok Debbie yang tengah berdiri di trotoar, juga menatap ke arahnya, bahkan lebih dulu.
Keduanya saling menatap dalam diam seiring motor yang dikendarai Chifuyu terus bergerak maju, semakin mendekati lokasi tempat Debbie berdiri. Namun tak berlangsung lama, Chifuyu kemudian mengalihkan pandangannya ke depan begitu motor yang dikendarainya dekat dengan lokasi Debbie berdiri.
Tatap-tatapan yang hanya berlangsung sepersekian detik itu berhasil membuat Debbie mematung sepenuhnya di trotoar, melupakan tujuan awalnya untuk lekas pulang. Ia lantas memukul kepalanya, antara kesal sekaligus malu. Ia bisa saja langsung berbalik arah pulang seusai melihat Geng Toman lewat. Namun begitu tatapannya menangkap sosok Chifuyu yang ada di sana, dirinya serasa terhipnotis sepenuhnya.
"Ah, bodohnya aku! Malu banget rasanya, apalagi tadi dia langsung mengalihkan pandangannya! Lagian, kenapa aku berani sekali menatapnya?!" rutuknya frustrasi.
Di sepanjang jalan, meskipun masih diselimuti perasaan campur aduk, Debbie mempercepat langkahnya agar bisa cepat tiba di rumah. Namun, langkahnya seketika terhenti begitu seseorang dengan kendaraan bermotor tiba-tiba berhenti tepat di sampingnya.
"Naiklah," ujar anak lelaki tersebut.
Debbie mengernyitkan keningnya, tetapi sesaat kemudian dirinya terperanjat begitu melihat sosok yang tak lain adalah Chifuyu yang masih berseragam Toman secara mengejutkan menawarkannya tumpangan. Jantungnya seketika berdegup kencang, perasaan panik seketika menyelimutinya. Bukan karena takut, tetapi dirinya benar-benar tidak menyangka jika Chifuyu datang menghampirinya.
"Ke-kenapa kau di sini? Bukannya seharusnya kau bersama yang lainnya?" tanya Debbie, menatap Chifuyu tak percaya.
"Mereka sudah balik ke rumah masing-masing."
Debbie tiba-tiba merasa dilema. Di satu sisi dirinya bisa pulang sendiri, tetapi di sisi lain dirinya juga tidak enak menolak tawaran Chifuyu yang rela balik demi menjemputnya. Tapi Debbie tidak bisa bohong jika dirinya kini diselimuti perasaan waswas.
"Memangnya kau tahu rumahku dimana?"
Chifuyu lantas menghentikan mesin motornya, kemudian menjawab, "Tidak, tapi kau yang akan menuntunku."
KAMU SEDANG MEMBACA
Loyalmate - Tokyo Revengers
FanfictionSeorang gadis bernama Matsuke Debbie menaruh perhatian terhadap sosok Matsuno Chifuyu yang notabene merupakan Wakil Kapten Divisi Satu Geng Tokyo Manji (Toman) yang baru. Rasa penasaran tersebut berlanjut dengan pertemuan secara tak sengaja antara...