Bab 9

2.2K 224 7
                                    

Lanjut lagi guys. HAPPY READING........






Kini jam bel pulang sekolah pun sudah berbunyi, semua murid pun berhamburan kesana-kemari karena akan menuju ke rumahnya masing-masing, begitu pun Adel dan juga teman-temannya yang saat ini sudah berada di sepedanya masing-masing dan langsung menaikinya. Adel dkk pun langsung mengayuh sepedanya meninggalkan area sekolah, sedangkan Zee dkk yang melihat itu pun seketika saling pandang satu sama lain dan mengganggukan kepalanya masing-masing dan mulai menjalankan kendaraan yang di pakainya untuk meninggalkan area sekolah

Saat ini Adel sedang di perjalanan menuju ke rumahnya, ia sudah berpisah dengan ketiga sahabatnya itu di sebuah persimpangan jalan. Setelah menempuh beberapa menit perjalanan, Adel pun telah sampai di area rumahnya. Namun saat sudah sampai, ia pun di kejutkan dengan seorang pria yang sedang duduk di motornya sambil menyilangkan tangannya di dada. Melihat itu Adel pun hanya menatap kebingungan, lalu ia pun turun dari sepedanya. Laki-laki di depannya itu tiba-tiba saja membuka helmnya dan saat helmnya sudah terbuka, betapa terkejutnya Adel. Karena ternyata laki-laki itu adalah Zean

Sedangkan di sisi Zean, saat ia melihat Adel turun dari sepedanya. Ia pun langsung menghampirinya, sedangkan Adel hanya diam membeku. Hingga posisi Zean pun sudah tepat di depan Adel

"gue pernah bilang kan, sampai kapan pun gue gak akan pernah meninggalkan loe" ucap Zee

"kenapa kamu ada disini? Bukankah aku udah bilang, kalau aku gak akan deket-deket kamu lagi" balas Adel

Adel pun langsung pergi meninggalkan Zean, namun dengan cepat di tahan oleh Zean dengan memegang tangannya. Lalu Zean pun mengarahkan posisi Adel agar berhadapan dengannya

"itu ada keputusan yang hanya sepihak, gue gak menyetujuinya dan gak akan pernah setuju kalau gue harus jauh dari loe. Gue tau, kalau loe takut kalau nanti harus di bully oleh si anak pelakor itu. Tapi gue mohon, loe jangan membuat sebuah keputusan yang membuat loe menjadi sakit" ucap Zean

"gue gak merasa sakit akan hal itu. Toh, jika gue deket-deket sama kamu, yang ada nanti aku malah sakit dan tidak akan pernah merasa tenang" balas Adel

"apa itu adalah kata-kata yang keluar dari lubuk hati loe yang terdalam? Apakah keputusan itu membuat bahagia semua orang? Apa keputusan itu membuat teman-teman loe seneng?" tanya Zean

Adel hanya diam tak bisa menjawabnya

"loe gak bisa jawab kan. Itu artinya, keputusan ini bersebrangan dengan apa yang ada di hati loe. Gue yakin, sebenarnya loe berat kan membuat keputusan ini" ucap Zean

Lalu Zean pun langsung memegang pundak Adel dan mendekati dirinya kepada Adel

"gue tau, loe trauma kan sama yang namanya pembullyan. Gue tau kalau loe itu pernah menjadi korban perundungan waktu loe masih SMP. Tapi apakah loe harus menyerah seperti ini, sudah seharusnya loe melawan jangan loe diemin ajah. Gue yakin, jika loe berani untuk melawan itu semua, mereka gak akan ngapa-ngapain loe. Apalagi temen-temen loe itu adalah orang-orang kuat, dan mereka bisa menghadapi itu semua. Gue mohon jangan lah membuat keputusan yang bersebrangan yang ada di lubuk hati loe. Sudah saatnya loe harus mendapatkan dan merasa bebas melakukan apa saja, termasuk jatuh cinta" lanjut Zean

Mendengar penuturan Zean membuat Adel pun terdiam lalu memori masa lalu saat ia masih menjadi korban bullyan pun terulang kembali. Lalu hal itu membuat Adel pun kembali meneteskan air matanya hingga secara tiba-tiba ia memeluk Zee

My Wibu Girl (ZeeDel) [END] ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang