chap 7

987 51 0
                                    


Tak, tak, tak

Suara sendal yang mengemah di ruang makan itu. Semua mengalihkan pandangan nya ke arah seorang gadis cantik yang melangkah ke arah meja makan itu.

Deg. "Naya? "

ᨏᨐᨓ ᨓᨐᨏᨏᨐᨓ ᨓᨐᨏᨏᨐᨓ

Daria menatap mereka aneh. Pasalnya mereka menatap nya tanpa berkedip. Daria berdehem singkat. "Ehem".

Mereka yang di meja makan langsung sadar dari deheman daria.anasta yang Meliat putri nya masih berdiri lekas menhampiri nya. " sayang, ayo duduk sini"

Daria melangkah mendekat ke arah meja makan. Duduk di samping delfano yang sedari tadi menatap nya tajam."ayo kita makan ".reza memulai acara makan dengan di pimpin doa oleh defan. Mereka makan tanpa bersuara karena memang keluarga itu melarang berbicara saat makan.

Setelah mereka makan mereka pun kumpul di ruang keluarga. Katanya sih untuk mengakrabkan diri. Daria kini di tengah tengah antara anasta dan reza. Mereka berdua menjepit tubuh naya.

Sedangkan delfano hanya memandang datar mereka bertiga dan untuk defan hanya menonton televisi di depan nya mengabaikan 4 manusia disana karena flim kartun kesukaan nya sedang tayang. Badan doang kekar nonton nya kok kartun wk.

" ih bun, pah sana sana deh sempit tau"daria mendengus kesal karena diampit suami istri ini . Daria hanya ingin menonton dengan tenang seperti defan.

Reza yang sudah tak tahan  melihat wajah kesal sang putrinya pun mencubit  gemes pipinya. "Papah! Ih ko di cubit sih kendor nanti pipi ku nih".daria bertambah kesal saat pipi imut nya di tarik kencang oleh reza.

Sedangkan reza terkekeh geli melihat wajah merajuk putri nya itu. " sudah mas, tambah marah lagi naya nya ".anasta melarang reza lagi untuk mencubit pipi naya yang gembul itu.

" naya mau ke kamar deh udah ngantuk ".daria yang sudah mengantuk pamit kepada orang tua nya untuk ke kmar. " yaudah sayang besok juga kmu sekolah ".

Daria hanya mengangguk sebagai respon dari bunda nya. Setelah itu daria pun berjalan meninggalkan ruang keluarga. Tak lama delfano izin juga untuk istirahat kepada anasta dan reza.

Delfano melirik sebentar pintu kamar naya. Setelah itu langsung masuk ke kamar nya.

Waktu kini berjalan dengan cepat sang surya tengah menampakkan dirinya.daria kini sudah selesai dengan sarapan nya begitu pun dengan yang lain. Daria berjalan ke arah sang sopir yang sudah menunggu. Tanpa disadari dia tengah di tatap oleh delfano dan juga defan.

" tumben tuh anak ga minta nebeng sama lo" defan mengucapkan itu setelah melihat mobil yang mengantarkan naya ke luar dari gerbang. "Ga tau".setelah menjawab itu delfano menaiki motor nya dan menyusul keluar. Sedangkan defan di tinggal begitu saja hanya mendengus kesal.

Daria menatap bangunan sekolah di depan nya dengan berbinar. Sekolah yang ini sangat lah besar dari pada sekolah nya dulu." nona kita sudah sampai ".sang supir yang tidak melihat nona nya yang tidak ada pertanda turun segera berdehem.

Daria terkejut. Bisa bisanya dia melamun saat ini." hah makasih paman".setelah mengucapkan itu daria keluar dengan pelan memperlambat gerakan nya.

Sang supir terkejut saat nona nya mengatakan terimakasih apa terimakasih kasih?. Sungguh kalimat yang sulit keluar dari mulut nona nya itu.

Kini daria menjadi pusat perhatian siswa disana.

"Eh, itu siapa weh cantik banget njir"

"Mukanya kek ga asing"

"Eh itu nayara kan? "

"Lah iya itu naya cok, udah ga pake make-up ny? "

"Buset cantik amat kan gini bagus ga make-up"

"Cantik nya natural weh, insyicur saya"

"Insecure goblok"

Daria hanya menganggap omongan mereka seperti angin berlalu. Daria terus melangkah ke arah kelasnya berada. untung saja ia ingat kelasnya. Meski daria risih ditatap semedekian disana daria memilih diam dan berjalan dengan wajah datarnya.

Kini di parkiran mereka melihat semua kejadian tadi dimana naya yang turun dari mobil sampai berjalan dengan wajah datarnya.

"Eh buset itu naya? " rafa menatap tak percaya ke arah seorang gadis yang sedang berjalan santai tanpa memperdulikan semua nya.

"Hmm" delfano yang menjawab. "Bnjir kok bisa cantik".alvano bertanya kepada defan. " itu memang wajah aslinya cuma ketutup make-up tebal aja " . Setelah menjawab itu defan melepaskan helm nya yang belum dia lepas karena dia baru saja sampai.

Gevano berjalan meninggalkan temannya menuju ke arah kelas. "Eh tuh pa bos main tingal aja sih" rafa mendengus kesal sang melihat gevano berjalan meninggalkan mereka disini. Sedangkan defan hanya terkekeh kecil melihat wajah cemberut nya seperti perempuan saja.

Delfano menyusul gevano menuju ke kelas . Meninggalkan 3orang disana.

"Itu juga ketua ama wakil sama aja"

"Biasalah"

Mereka pun bertiga meninggalkan parkiran menyusul ke gevano dan delfano ke kelas.

Daria yang sedang ingin melangkah masuk di kaget dengan teriakan cempreng seseorang gadis di belakang nya. Daria menoleh ke arah dua seorang gadis tengah menatap nya. Daria yakin pasti mereka adalah jesica dan juga mawar sahabat nayara.


Seyou, jangan lupa vote 😘

Enak ga sih di tambahin lagu?




narayaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang