Ga tau anjir jan tanya guwah 😇🔪

3 0 0
                                    

Darah berceceran dimana mana, Amanda merasa bahwa ada sesuatu yang aneh terjadi di sekolahnya saat ini. "Mengapa darah darah ini tumpah dimana mana? dan dimana siswa siswa lain ?" Ucap penasaran dari mulut Amanda. Melihat semua yang disekitarnya sudah menjadi lautan darah tanpa ia ketahui sebabnya. "Oi! Apa yang kau lakukan disini?" Ucap sesosok bayangan yang perlahan mendekat kearah Amanda.

Amanda terkejut dan langsung menodongkan pistol yang telah ia bawa kearah sosok itu "S-siapa kau !?" Tanya Amanda dengan nada panik. "Ehhh? Apakah kau tidak mengenal ku nona?" Ucap seorang lelaki yang berada didepan Amanda dengan pakaian dipenuhi yang darah. Sontak Amanda terkejut dan meluncur kan sebuah peluru dari pistol yang iya bawa

PIWWWW, EH- :v
DOOORRRR!!!

Sayangnya, sosok itu menghindar dari tembakan Amanda. Padahal Amanda  dijuluki oleh keluarganya sebagai 'Penembak handal'. Betapa geramnya Amanda melihat lelaki itu mengelak dari peluru nya. "Argh- Bajingan lu anjing" terdengar kata kata kasar keluar dari mulut kecil Amanda. "oh wow tenanglah nona aku tidak akan menyakiti mu hanya saja..." Ucapan lelaki itupun terhenti. Amanda bertanya balik kepada lelaki itu "Woi apaan anjing!!! Ngomong tu yang jelas, jangan setengah-setengah!!! Nanti umur lu juga yang gw buat jadi setengah." 

Muka lelaki itu pun pucat seketika, Amanda heran dengan kejadian itu. Lelaki yang barusan akan dia lawan malah tumbang entah mengapa. "Lu gapapa kan Man?" Tanya seorang pemuda yang tak asing bagi Amanda. Dan pemuda Itu adalah... Ya, Devano yang sedang membawa panci berwarna pink dengan corak bunga dan terkena cipratan darah :v. Walau dengan kacamata dan panci pink :v yang membuatnya seperti anak culun agak boti :v tetapi aura tampan nya tetap terlihat di penglihatan Amanda. "G-gw gapapa om, eh- bang" Amanda pun sedikit oleng menanggapi pertanyaan Vano yang memegang mayat lelaki tak dikenal itu dengan seragam yang terbaluri dengan darah segar yang masih mengucur dari tubuh lelaki yang di pegang nya.

"owh... Yaudah yuk pulang udah malam anjir kok lu bisa ketiduran  sampe semalem ini sih disekolah? Mana pas ada kejadian pembunuhan lagi. Gila emang lu" rewelan Devano ke Amanda saat berjalan keluar dari sekolah. Dengan muka yang tersipu Amanda menjawab "Hehe ya maap bang namanya juga ngantuk nunggu lu jemput gw ke kelas :v" ucap Amanda dengan muka bak tak berdosa sedikit pun

Dengan muka agak ragu Devano bertanya kepada Amanda "emangnya gw pernah jemput lu ke kelas ya?". Sontak Amanda pun terkejut dan kembali bertanya kepada Devano "l-lah!? J-jadi yang jemput gw dari minggu kemaren siapa dong!?". "ya mana gw tau Man. Mana tau setan yang nganter lu sampe depan gerbang" celetuk Vano. Seketika bulu kuduk mereka merinding dan serentak berbicara "Lari yok".  mereka lari secepat mungkin dari sekolah tersebut hingga mobil Devano tertinggal disekolah (Awokawokawokawok mampus besok pergi sekolah kaga pake Tesla kan lu :v)








Dah ni ye chapter satu jangan request chapter dua ya. Cape anjir padahal w bikinnya sambil rebahan, tapi tetep aja sakit T-T. See you on next chapter guys Babayyy

𝕎𝕀𝕂ℂ𝔼𝕋 𝕋ℍ𝔼 𝕄𝔸𝔽𝕀𝔸🍃Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang