1. Kenyataan hidup

67 13 0
                                    

"Hanni..."

"Hanni....." Panggil seorang gadis mengejar gadis yang bernama Hanni dengan keras.

Hanni yang sudah capek di panggil, berhenti dan berbalik melihat Danielle sahabatnya. "Daniel, stop manggil gue"

"Lo ngapain nyamperin Ricky?"

"Ricky lagi manas-manasin gue, dan gue kesana mau bilang kalau gue cemburu"

"Oh my God, Ricky ngapain mau manas-manasin lo"

"Gak ada istilah orang baru putus 2 hari udah punya yang baru"

"Buktinya Ricky kayak gitu. Dengan dia gandeng cewek setelah kalian putus, itu artinya dia emang brengsek"

"Niel, kok lo ngomong gitu? Ricky itu orang baik"

"Baik pas pacaran doang kali. Lo liat! Itu yang namanya baik?"

Hanni melirik ke arah Ricky yang tidak jauh darinya, lelaki itu sudah merangkul cewek di sampingnya. Hanni kembali merasa sakit pada hatinya. "Gue gak percaya Ricky lupain gue secepat itu. 5 bulan bukan waktu sedikit untuk ngelupain semua kenangan yang udah kita buat" Hanni sudah menangis.

Danielle memutar bola matanya malas. Hanni memang sangat polos. Ia tidak tahu membedakan mana orang yang benar-benar tulus padanya dan orang yang tidak tulus padanya. Spek gadis yang gampang di manfaatkan.

"Lupain Ricky. Lagian orang tua lo juga gak setuju kan?"

Hanni hanya terdiam, menghapus air matanya dengan sedih. Gadis itu sangat penurut pada orang tuanya. Apa yang dikatakan orang tuanya maka gadis itu akan melakukannya. Yah, orang tuanya lah penyebab Hanni seperti itu. Kehidupan Hanni sudah di atur. Tak boleh berpacaran sebelum memasuki universitas kedokteran. Awalnya orang tuanya memaksa Hanni untuk memasuki universitas kedokteran. Dengan janji untuk memulai hubungan pacaran setelah memasuki kampus yang di impikan. Tapi, setelah Hanni berada di universitas. Gadis itu malah kembali di atur oleh orang tuanya. Bahkan untuk memilih pasangan, harus menjadi pilihan orang tuanya.

"Gue udah suka banget sama Ricky, Niel" Hanni menyeruput jus lemon miliknya. Dua gadis tadi memilih ke kantin untuk makan dari pada melihat kemesraan sang mantan.

"Udah lupain aja, harusnya dia ada usaha setelah lo putusin. Tapi dia malah nyerah dan memilih cewek lain" Danielle hanya santai memakan makanannya.

Yah, dua hari yang lalu, Hanni langsung mutusin Ricky karena perintah orang tuanya. Hanni bahkan sudah menjelaskan bahwa orang tuanya itu memang sangat pemilih. Ia pikir Ricky akan marah-marah dan memperjuangkannya, tapi malah begini. Lelaki itu malah setuju untuk putus dan berpacaran dengan cewek lain. "Apa gue gak usah nurutin orang tua gue"

Danielle menatap Hanni serius "Serius? Lo mau bantah semua perintah orang tua lo?"

"Ya gak juga, gue cuman gak mau putus sama Ricky"

Danielle menghela nafas, "Gak seru lu. Cowok kayak Ricky gak pantes di perjuangin"

"Niel, dukung gue dong"

"Lagian yah, lo tuh cewek cantik, pinter, dan banyak cowok yang udah ngantri buat dapetin lo"

"Ya tapi gue maunya Ricky"

My Destiny Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang