[Name], seorang gadis yang putus sekolah SMA dikarenakan masalah yang keluarganya hadapi. Namun, meskipun begitu ia tetap belajar mandiri di rumah karena tidak ingin menjadi orang yang tidak berguna. Gadis yang gila uang ini kini bekerja sebagai seorang newtuber, dengan konten segala hal tentang seni. Musik, bernyanyi, dan melukis, semuanya bisa ia lakukan.
Orang multitalenta yang penuh dengan perjuangan, bukan dengan bakat. Berkali-kali ia terjatuh dan bangkit kembali, bisa dibilang dia adalah gadis ambisius yang tak kenal takut. Walaupun ada saatnya ia malas untuk mengerjakan sesuatu, ia akan terus mengingat prinsipnya.
Gadis penjelajah yang senang berjalan-jalan tanpa tahu waktu ataupun tempat. Seperti saat ini dia yang sedang berdiri didepan sekolah yang ramai dengan siswa. SMA Jaewon, entah kenapa sekolah ini lebih ramai dari pada biasanya. Kenapa [Name] bisa tahu? Ya karena dia sering melewati sekolah ini. Menurutnya orang orang di SMA ini agak aneh, dan absurd.
"Apa ini? Festival? Ramai sekali..."
Didalam sana terdengar teriakan banyak orang tentang seorang Dj. Terlalu keras hingga rasanya gendang telinga [Name] bisa rusak. Tapi, [Name] menaruh rasa penasaran pada sekolah itu sejak lama.
"Tidak ada salahnya bukan untuk masuk... Toh lagi dibuka buat umum..."
Dengan tangan di saku jaketnya, [Name] masuk kedalam dengan perlahan. Melihat ke sekitarnya, banyak sekali stand makanan ataupun perlombaan lainnya. Sayangnya sih, [Name] lebih tertarik dengan makanannya. Orang-orang di SMA Jaewon ini pun awalnya terlihat seperti anak SMA biasa.
"Kangen masa sekolah... Bersyukurlah para manusia yang hanya tau cara bersenang-senang" Ucap [Name] dengan wajah cemberutnya.
"Hei, cewek yang memakai jaket abu disana! Kemarilah, biar ku rapikan sedikit rambutmu."
[Name] melihat kearah seorang pria dengan rambut berwarna cerahnya. Ia menyipitkan matanya karena penglihatannya yang agak buram. Melihat hasil potongan dari korban sebelumnya sudah membuat [Name] ragu untuk pergi kesana.
"Maaf sedang hemat uang." Ucap [Name] sebelum berlari pelan ke stand yang lain.
"Ah... Padahal rambutnya terlihat sangat lembut." Ucap pria dengan rambut terang itu.
Ketika sudah jauh, [Name] berjalan santai menuju beberapa stand makanan. Saat ini dia sudah memegang berbagai macam roti ditangannya. Dan tanpa ia sadari sebagian besar orang disana sedang memperhatikan [Name] memakan rotinya dengan senyuman besar. Bahkan, beberapa dari mereka memotret [Name] diam diam.
"Gila! Ternyata enak banget rotinya..! Sedih gak megang uang banyak... Lagi hemat juga sih" [Name] berguman sembari terus mengunyah roti di dalam mulutnya.
Tak menjelang lama terdengar suara dari panggung utama SMA Jaewon. [Name] awalnya tidak terlalu tertarik dengan panggung itu, tapi ketika terdengar kata asing baginya ia langsung mendatangi panggung itu dan berada di paling depan. Mengusapkan tangannya yang penuh dengan remah roti ke celananya ia mulai memperhatikan beberapa orang di sekitarnya yang memotret [Name] diam diam.
'wah wah... Apanih? Ada yang mau foto diem diem ya?' [Name] membatin.
Menghiraukan orang itu, [Name] terus berfokus pada acara noyeting ini. Yah, tatapannya masih tajam pada orang disekitarnya. Tapi percayalah, saat ini dia lebih santai dari pada biasanya. Intinya yang bisa dimengerti oleh [Name] saat ini adalah acara didepannya ini adalah penjualan manusia. Mungkin kata yang sedikit kasarnya adalah...
"Wah, perbudakan manusia. Sekolah ini memang gila." Ucap [Name] dengan wajah sinisnya.
Pria dengan rambut pirang maju menjadi orang pertama yang membuka acara penjualan manusia ini. Dan kagetnya dia terjual dengan harga enam puluh lima ribu won. Pria selanjutnya maju kembali dengan wajah yang malu-malu. Dia terjual dengan harga delapan puluh ribu won. Tahu begini [Name] akan menyamar menjadi salah satu dari mereka. Kemudian, orang berambut cerah yang menawarkan potongan rambut pada [Name] pun maju. Terjual dengan harga lima ratus ribu won, baiklah semakin kesini semakin menarik. Sepertinya [Name] harus mencoba cara berjualan seperti ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Money || Lookism x Reader
ActionSiapa sih yang tidak suka dengan uang? semuanya pasti suka dengan uang, terlebih lagi dengan adanya kata-kata "uang adalah segalanya". Tidak heran jika [Name] sangat terobsesi dengan uang, rela melakukan segalanya hanya demi selembar kertas berharga...